KISAH MIGRASI EMPU JATMAKA DALAM HIKAYAT RAJA BANJAR DAN TUTUR CANDI

Muhammad Rafiek, Lambung Mangkurat University, Indonesia

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan alur dan isi cerita pencarian tanah hangat dan berbau harum oleh Empu Jatmaka dalam teks Hikayat Raja Banjar (HRB) dan Empu Jatmika dalam teks Tutur Candi (TC). Penelitian ini menggunakan teori sastra bandingan nusantara. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi perbandingan. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, Saudagar Mangkubumi dalam teks HRB berpesan kepada Empu Jatmaka tentang tanah hangat dan berbau harum, sedangkan dalam teks TC, bunyi suara yang berpesan kepada Empu Jatmika tentang tanah panas dan berbau harum. Kedua, Empu Jatmaka melakukan migrasi sesuai pesan ayahnya dan pada pencarian pertama tidak berhasil, sedangkan Empu Jatmika melakukan migrasi sesuai pesan bunyi suara, beberapa kali tidak berhasil. Ketiga, Empu Jatmaka berhasil menemukannya di pulau Hujung Tanah berdasarkan pesan ayahnya pada saat tidur tengah hari, sedangkan Empu Jatmika berhasil menemukannya berdasarkan bunyi suara yang memberitahunya. Keempat, Empu Jatmaka mendirikan negeri di Hujung Tanah dan membuat candi di bekas lubang yang digali, sedangkan Empu Jatmika mendirikan negeri Candi Agung dan kerajaan serta gunung yang sangat tinggi dan besar di belakang negeri Kuripan.

Kata kunci: tanah hangat, berbau harum, Hikayat Raja Banjar, Tutur Candi

 

THE STORY OF EMPU JATMAKA’S MIGRATION IN HIKAYAT RAJA BANJAR AND TUTUR CANDI

Abstract

This study aims to describe the plots and contents of the story of warm and fragrant soil search by Empu Jatmaka in the text of Hikayat Raja Banjar (HRB) and Empu Jatmika in the text of Tutur Candi (TC). The study used the theory on Indonesian comparative literature. The research method was a comparative study method. The findings are as follows. First, Saudagar Mangkubumi in the text of HRB advised Empu Jatmaka about warm and fragrant soil, whereas in the text of TC, a voice advised Empu Jatmika about hot and fragrant soil. Second, Empu Jatmaka migrated in accordance with his father’s message and the first search did not work, while Empu Jatmika migrated in accordance with the voice message, and several times he was unsuccessful. Third, the Empu Jatmaka managed to find the soil in the island of Hujung Tanah based on his father’s message when he took a nap during the middle of the day, while Empu Jatmika managed to find it based on a voice that told him. Fourth, Empu Jatmaka established a country in Hujung Tanah and built a temple in the former excavated hole, while Empu Jatmika established Candi Agung country, a kingdom, and a very high and large mountain behind Kuripan country.

Keywords: warm soil, fragrant, Hikayat Raja Banjar, Tutur Candi


Keywords


tanah hangat, berbau harum, Hikayat Raja Banjar, Tutur Candi

Full Text:

PDF

References


Cense, A.A. 1928. De Kronklek van Bandjarmasin. Sautpoort: Mess.

Clements, Robert J. 1978. Comparative Literature as Academic Discipline. New York: Modern Language Association.

Damono, Sapardi Djoko. 2005. Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidi-kan Nasional.

Ikram, Achadiati. 1990. Sastra Bandingan Nusantara. Makalah untuk Seminar Sastra Bandingan. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Kadir, Mohd. Saperi. 1983. Tutur Candi. Kalimantan Selatan: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Permuseuman, Proyek Pengembangan Permuseuman.

Krippendorff, Klaus. 1980. Analisis Isi, Pengantar Teori dan Metodologi. Terjemahan oleh Farid Wajidi. 1991. Ja-karta: Rajawali Pers.

Liaw Yock Fang. 2011. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Perret, Daniel. 1999. Kota Raja dalam Kesusasteraan Melayu Lama. Dalam Henri Chambert Loir dan Hasan Muarif Ambary (Eds.). Panggung Sejarah, Persembahan kepada Prof. Dr. Denys Lombard (Hal. 245-259). Jakarta: Ecole française d’Extrême -Orient, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, dan Yayasan Obor Indonesia.

Rafiek, M. 2010. Mitos Raja dalam Hikayat Raja Banjar. Disertasi tidak diterbit-kan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Rafiek, M. 2017. Teori Sastra, Dari Kelisanan sampai Perfilman. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ras, J.J. 1968. Hikajat Bandjar, A Study in Malay Historiography. The Hague: Martinus Nijhoff.

Saleh, M. Idwar. 1986. Tutur Candi, Sebuah Karya Sastra Sejarah Banjarmasin. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.

Soeratno, Siti Chamamah. 1991. Hikayat Iskandar Zulkarnain, Analisis Resepsi. Jakarta: Balai Pustaka.




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v16i2.13637

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                                 

 

__________________________________________________________________________________________________

 

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter