Assisted learning and auditory intellectual repetition for pupil’s mastery in undha usuk

Siti Wahyuni, Sebelas Maret University, Indonesia
Slamet Subiyantoro, Sebelas Maret University, Indonesia
Siti Sutarmi Fadhilah, Sebelas Maret University, Indonesia

Abstract


ASSISTED LEARNING DAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION UNTUK PENGUASAAN UNDHA USUK SISWA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model assisted learning dan model auditory intellectualy repetition (AIR) terhadap penguasaan undha usuking basa bahasa Jawa pada peserta didik sekolah dasar kelas lima di Sragen. Metode penelitian ini adalah eksperimen. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik cluster sampling (area sampling) selanjutnya dengan teknik proportionate stratified random sampling berdasarkan nilai akreditasi sekolah antara akreditasi A dan B. Pengumpulan data mengunakan teknik observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial dengan teknik independent samples test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan keefektifan penggunaan model assisted learning dan AIR terhadap pengguasaan undha usuking basa. Model assisted learning lebih efektif daripada model AIR. Dengan mengkolaborasikan antara hasil analisis deskriptif dan inferensial, diketahui bahwa model assisted learning lebih efektif daripada menggunakan model AIR untuk pembelajaran undha usuking basa. Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran assisted learning untuk meningkatkan penguasaan undha usuking basa bahasa Jawa.

 

Abstract
This study was aimed at determining the effectiveness of THE assisted learning model and Auditory Intellectual Repetition (AIR) model on the mastery of undha usuking basa of the fifth-grade elementary school students in Sragen. The study used the experimental method. The samples were chosen using cluster sampling and proportionate stratified random sampling techniques based on the school accreditation status between A and B. The data were collected using observation, interview, test, and documentation. The data were analyzed using descriptive and inferential statistical analyses with independent samples tests. The results show differences between the assisted learning model and AIR model toward the comprehension of undha usuking basa. By collaborating between descriptive and inferential analysis results, it shows that the assisted learning model is more effective than the AIR model for undha usuking basa learning. It can be concluded that the teachers should apply the assisted learning model in the teaching learning process to improve the undha usuking basa comprehension of the students.


Keywords


assisted learning, auditory intellectual repetition, undha usuk basa

Full Text:

PDF

References


Ayu, H. D., Pratiwi, H. Y., Sentot, K., & Muhardjito. (2017). Pengembangan e-scaffolding untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Jurnal Kependidikan, 1(2), 334-347.
Baharuddin, & Wahyuni, E. N. (2010). Teori belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Belland, B. R., Gu, J., Armbrust, S., & Cook, B. (2015). Scaffolding argumentation about water quality: A mixedmethod study in a rural middle school. Educational Technology Research and Development, 63(3), 325-353. Diunduh dari https://doi.org/10.1007/s11423-015-9373-x.
Cahyo, A. (2013). Panduan aplikasi teori-teori belajar-mengajar teraktual dan terpopuler. Yogyakarta: Diva Press.
Fitri, S., & Utomo, R. B. (2016). Pengaruh model pembelajaran auditory, intellectually, and repetition terhadap kemampuan pemahaman konsep di SMP Pustek Serpong. Jurnal e-DuMath, 2(2), 193-201.
Fox, G. 2003. Handbook for learning support assistant. London: David Fulton.
Hodgson, Y., Brack, C., & Benson, R. (2014). Introducing case-based peer-assisted learning in a professional course. Journal of University Teaching & Learning Practice, 11(2), 1-15. Diunduh dari http://ro.uow.edu.au/jutlp.
Iyer, D. (2011). Considering peer assisted learning methods in New Zealand’s special needs education sector. Journal of special education and rehabilitation. 12(3-4), 89-99. Diunduh dari https://doi.org/10.2478/v10215-011-0014-6.
Jatmiko, A., & Wilujeng, I. (2017). Analisis keterampilan sosial siswa pada metode kooperatif dalam pembelajaran IPA. Jurnal Kependidikan, 1(2), 240-252.
Linuwih, S., & Sukwati, N. O. E. (2014). Efektivitas model pembelajaran auditory intellectually repetition (AIR) terhadap pemahaman peserta didik pada konsep energi dalam. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 10(2), 158-162. Diunduh dari https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/viewFile/3451/3323.
Mulyani, S., Harti, S., & Hendri, Z. (2013). Pengembangan model bahan ajar berbasis potensi daerah untuk menunjang pembelajaran bahasa Jawa. Jurnal Kependidikan, 43(1), 51-60.
Palguna, I., Agustini, K., & Sugihartini, N. (2016). Studi komparatif model pembelajaran somatic, auditory, visualization, intellectually (SAVI) dan auditory, intellectually, repetition (AIR) terhadap hasil belajar tik peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Mengwi Tahun Ajaran 2015/2016. Kumpulan Artikel Peserta didik Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI), 5(2), 1-9.
Prayitno, A., Nurjana, E. F., & Khasanah, F. (2017). Karakterisasi scaffolding berdasarkan kesalahan berpikir peserta didik dalam menyelesaikan masalah matematika. Jurnal Kependidikan, 1(1), 50-66.
Pujiastutik, H. (2016). Penerapan model pembelajaran AIR (audito-ry, intellectualy, repetition) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik Mata Kuliah Belajar Pembelajaran. Dalam Proceding Seminar Nasional XIII Pendidikan Biologi FKIP UNS, 13(1), (pp. 515-518).
Purnomo, Y. W. (2011). Keefektifan model penemuan terbimbing dan cooperative learning pada pembelajaran matematika. Jurnal Kependidikan, 41(1), 37-54.
Rahman, M., & Sofan, A. (2015). Model pembelajaran arias terintegratif. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.
Shoimin, A. (2014). 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Silbert, B. I., & Lake, F. R. (2012). Peer-assisted learning in teaching clinical examination to junior medical students. Medical Teacher, 34(5), 392-397. Diunduh dari http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.3109/0142159X.2012.668240.
Siregar, S. (2013). Metode penelitian kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suhana, C. (2014). Konsep strategi pembe-lajaran. Bandung: PT Refika Aditama.
Suharsaputra, U. (2012). Metode penelitian. Bandung: PT Refika Aditama.
Sukamti, Kartini, H., & Renny, K. (2014). Pengaruh penerapan model group inestigation terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN. Jurnal Kependidikan, 23(2). 177-188.
Sulaksono, D. (2016). Seputar budaya Jawa. Surakarta: CakraBooks Solo.
Suryaman, M., Wiyatmi, Hartono, & Efendi. A. (2012). Pengembangan model panduan pendidik pengajaran sastra berbasis pendidikan karakter. Jurnal Kependidikan, 42(1), 18-28.
Trimurtini. (2009). Implementasi model cooperative learning berbantuan komputer dalam pembelajara pendidikan matematika I pada peserta didik PGSD Universitas Negeri Semarang. Jurnal Kependidikan, 39(2), 119-128.
Yurovsky, D., Yu, C., & Smith, L. B. (2012). Statistical speech segmentation and word learning in parallel : scaffolding from child-directed speech. Frontiers in Psychology | Language Sciences, 3(10), 1-9. Diunduh dari: https://doi.org/10.3389/fpsyg.2012.00374.
Zubaedi. (2013). Desain pendidikan karakter: Konsepsi dan aplikasi dalam lembaga pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.




DOI: https://doi.org/10.21831/jk.v2i1.17987

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

p-ISSN: 2580-5525 || e-ISSN: 2580-5533

Indexed by:

          


Creative Commons License

Jurnal Kependidikan by http://journal.uny.ac.id/index.php/jk is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View Journal Stats