COGNITIVE MORAL APPROACH TO CIVICS EDUCATION MATERIAL DEVELOPMENT IN THE ELEMENTARY SCHOOL

Yogi Prihandoko, Master Program of Elementary School Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Indonesia
St. Y. Slamet, Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Indonesia
Winarno Winarno, Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Indonesia

Abstract


PENDEKATAN COGNITIVE MORAL SEBAGAI KERANGKA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PPKN DI SEKOLAH DASAR

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran PPKn sebagai wahana pendidikan moral dan relevansi pendekatan cognitive moral sebagai kerangka pengembangan bahan ajar PPKn untuk membelajarkan nilai-nilai moral. Penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah 122 siswa kelas V sekolah dasar dan 4 guru pengampu Mata Pelajaran PPKn pada empat kecamatan di Kota Salatiga. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, angket, wawancara, dan studi dokumen. Temuan hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis interaktif model Miles dan Huberman kemudian disajikan melalui teks narasi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, proses pelaksanaan pembelajaran PPKn belum merepresentasikan pendidikan moral. Kedua, guru tidak melaksanakan pembelajaran moral yang terencana dan sistematis dalam pembelajaran PPKn. Ketiga, pengetahuan siswa tentang moral rendah. Keempat, siswa mengalami miskonsepsi terhadap substansi dan tujuan PPKn. Kelima, muatan PPKn pada buku tematik Kurikulum 2013 tidak menguraikan materi tentang moral. Keenam, pendekatan cognitive moral melalui cerita dilema relevan sebagai solusi pengembangan bahan ajar PPKn untuk membelajarkan moral di sekolah dasar.
Kata kunci: cognitive moral, PPKn, sekolah dasar

Abstract

The study was aimed at describing the implementation of the civics education subject as a means of moral education and the relevance of cognitive moral approach as a framework for developingcivics education instructional materials. The study was descriptive analytical research using a qualitative approach. The subjects of the study were 122 fourth-grade students of elementary school and 4 teachers of civics education in four districts in Salatiga City. The data collection techniques were observation, questionnaires, interviews, and documents. The data were analyzed using interactive analysis of Miles and Huberman model and presented through descriptive narrative texts. The results show that first, civic education learning has not yet represented moral education. Second, teachers do not carry out planned and systematic moral learning in civics education learning. Third, students’ moral comprehension is still low. Fourth, students have misconceptions about the substance and the purpose of civics educationlearning. Fifth, the content of civics education in the thematic book of Curriculum 2013 does not include the material related to moral learning. Sixth, the cognitive moral approach through the dilemma story is relevant as a solution for the development of civics education instructional materials to teach morals in the elementary school.
Keywords:cognitive moral, civic education, elementary school education


Keywords


cognitive moral, civic education, elementary school education

Full Text:

PDF

References


Aryani, I. K., & Susatim, M. (2010). Pendidikan kewarganegaraan berbasis nilai. Bogor: Ghalia Indonesia.
Boakye, S. (2017). The perception of highschool teachers’ about developing moral character through the curriculum and the schools’ culture in South Africa. International Online Journal of Educational Sciences, 9(1), 118-132.
Borba, M. (2008). Membangun kecerdasan moral: Tujuh Kebajikan Utama untuk Membetuk Anak Bermoral Tinggi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Darmadi, H. (2012). Dasar konsep pendidikan moral. Bandung: Alfabeta.
Francisca, L., & Ajisuksmo, C. R. P. (2015). Keterkaitan antara moral knowing, moral feeling, dan moral behavior pada empat kompetensi dasar guru. Jurnal Kependidikan, 45(2), 211-221.
Jaquith, D. B. (2011). When is creativity? Art Education, 64(1), 14-19.
Larson, C. A. (2017). A cognitive prototype model of moral judgment and disagreement. Ethics & Behavior, 27(1), 1-25.
Lickona, T. (2013). Pendidikan karakter. Bandung: Nusa Media.
Marzuki, & Feriandi, Y. A. (2016). Pengaruh peran guru PPKn dan pola asuh orang tua terhadap tindakan moral siswa. Jurnal Kependidikan, 46(2), 193-206.
Mukino, Purnomo, E., & Suntoro, I. (2016). Penerapan model moral reasoning untuk membentuk moralitas dan karakter siswa pada PKn. Jurnal Studi Sosial, 4(1), 42-52.
Novianto, A., & Mustadi, A. (2015). Analisis buku teks muatan tematik integratif, scientific approach, dan authentic assessment sekolah dasar. Jurnal Kependidikan, 45(1) 1-15.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Samanci, N. K. (2015). A study on the link between moral judgment competences and critical thinking skills. International Journal of Environmental & Science Education, 10(2), 135-143.
Sarbaini. (2012). Model pembelajaran berbasis kognitif moral. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Sarbaini, Kiptiah, M. & Norjanah, A. (2016). Penggunaan model pembelajaran kognitif moral dalam meningkatkatkan keberanian mengemukakan pendapat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 4(8), 621-627.
Sinulingga, S. P. (2016). Teori pendidikan moral emile durkheim dan relevansinya bagi pendidikan moral anak di Indonesia. Jurnal Filsafat, 26(2), 215-248.
Sugiyono. (2015). Metode penelitan pendidikan: Pendekatan kuantitaif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suyantiningsih, Munawaroh, I., & Rahmadona, S. (2016). Pengembangan multimedia pembelajaran berbasis scientific approach terintegrasi nilai karakter. Jurnal Kependidikan, 46(1), 1-13.
Suyatno. (2012). Nilai, norma, moral, etika dan pandangan hidup perlu dipahami oleh setiap warga negara. PKn Progresif, 7(1), 34-44.
Sze, W. (2014). Evaluation of a moral and character education group for primary school students. Discovery – SS Student E-Journal, 3(7), 142-164.
Uzoka, R. N., & Njoku, U. (2015). Environmental factors influencing the moral behaviour of secondary school students in Imo State Nigeria. Rural Environment Education Personality, 2(5), 378-384.
Vong, S. K. (2016). Harmonizing a melody?: A critical study of moral and civic education policy of the non-tertiary education system in Macao. Asian Education and Development Studies, 5(1), 71-93.
Wahab, A. A., & Sapriya. (2011). Teori dan landasan pendidikan kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Winarno. (2014). Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winatapura, U. S., & Budimansyah, D. (2007). Civic education: Konteks, landasan bahan ajar, dan kuktur kelas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Yuningsih. (2014). Menguatkan kembali pendidikan keagamaan dan moral anak didik. Jurnal Istek, 8 (2), 199-216.
Zerrilo, L. (2012). The face of character: encouraging morality in children by confronting bullying through character education. Journal of Student Scholarship, 1(6), 1-15.
Zuriah, N. (2011). Pendidikan moral dan budi pekerti dalam perspektif perubahan. Jakarta: Bumi Aksara.




DOI: https://doi.org/10.21831/jk.v1i2.15279

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran



p-ISSN: 2580-5525 || e-ISSN: 2580-5533

Indexed by:

          


Creative Commons License

Jurnal Kependidikan by http://journal.uny.ac.id/index.php/jk is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View Journal Stats