ANTIPLASMODIAL ACTIVITY OF METHANOL EXTRACT HERBAL DRUG PLANTS IN VIVO
Retno Arianingrum, FMIPA UNY
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antiplasmodial dari ekstrak metanol tiga jenis spesies tumbuhan, yaitu pegagan, meniran, dan pulai. Metode penelitian yang akan dilakukan adalah dengan melakukan eksperimen di laboratorium, yang di awali dengan pemilihan dan pengumpulan tiga jenis sampel tumbuhan serta dilakukan determinasi di laboratorium Biologi UGM. Selanjutnya dari berbagai jaringan tumbuhan yang biasa digunakan untuk pengobatan, seperti pegagan (semua bagian tumbuhan), meniran (semua bagian tumbuhan), dan pulai (kulit batang), dilakukan ekstraksi secara maserasi dengan pelarut metanol. Ekstrak metanol dari masing-masing spesies tumbuhan dikeringkan dan digunakan untuk uji aktivitas biologi sebagai antiplasmodial secara in vivo. Uji aktivitas antiplasmodial secara in vivo dilakukan dengan cara 4 days suppressive test pada mencit Swiss yang diinfeksi P. berghei. Mencit dibagi menjadi kelompok kontrol (tanpa bahan uji) dan kelompok perlakuan masing-masing menggunakan 5 ekor mencit. Jumlah kelompok perlakuan 5 (lima) sesuai dengan peringkat dosis ekstrak yang digunakan, yaitu 37,25; 62,5;125; 250; dan 500 mg/BB. Hasil penelitian uji aktivitas antiplasmodial secara in vivo ekstrak metanol kulit batang pulai menunjukkan nilai efektivitas dosis (ED50) sebesar 29,78 mg/BB yang termasuk dalam kategori sangat baik, sedangkan aktivitas antiplasmodial dari ekstrak pegagan dan meniran masing-masing dengan ED50 sebesar 970,29 dan 1018,59 mg/BB, sehingga termasuk dalam kelompok tidak aktif.
Kata kunci: pegagan (Centella asiatica), meniran (Phyllanthus niruri); pulai (Alstonia scholaris), antiplasmodial (antimalaria)
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/jps.v17i1.1743
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
p-ISSN: 1412-3991 || e-ISSN: 2528-7036
Indexed by:
View My Stats