FLU SPANYOL DI JAWA 1918-1920: DARI PENYEBAB, HOAX, INFLUENZA ORDONANTIE, HINGGA KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT JAWA

Sekar Ayu Asmara, Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Abstrak

Topik yang dikaji dalam penelitian ini adalah sejarah flu Spanyol di Jawa tahun 1918-1920 yang meliputi (1) Penyebaran flu Spanyol, (2) Hoax flu Spanyol di Jawa, (3) Influenza Ordonantie, dan (4) Kearifan lokal masyarakat Jawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian sejarah yang meliputi empat langkah, di antaranya heuristik, kritik sumber, interprestasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa flu Spanyol pertama kali masuk ke Hindia Belanda melalui aktivitas ekonomi di pelabuhan internasional lalu menyebar ke Jawa dengan gejala demam tinggi, nyeri otot dan tulang, batuk, tidak nafsu makan, lemas, dan lain-lain. Adanya hoax mengenai jumlah kematian dari virus ini menambah kepanikan di kalangan masyarakat hingga akhirnya pemerintah kolonial Belanda resmi mengeluarkan Undang-Undang Influenza (Influenza Ordonantie) pada tahun 1920. Di sisi lain, masyarakat Jawa juga menghadapi wabah penyakit ini dengan menjalankan berbagai kearifan lokal yang telah diyakini secara turun temurun.

Kata Kunci: Flu Spanyol, Jawa, Hoax, Influenza Ordonantie, Kearifan Lokal.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/mozaik.v13i2.51607

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter

 Web Analytics

View My Stats Mozaik