PERANAN PEREMPUAN DI LUAR RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF HISTORIS
Abstract
Abstrak
Ajaran yang selama ini dikenalkan pada kita adalah bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk pria. Anggapan tersebut telah menempatkan perempuan sebagai subordinasi pria. Bahkan kebudayaan kita juga mengajarkan perempuan sebagai mahkluk nomor dua. Oleh karena kedudukannya tersebut maka dalam seluruh aspek kehidupan perempuan tidak mempunyai peranan penting. Fungsi reproduksinya menjadikan perempuan tidak punya banyak waktu untuk berperanan dalam sektor publik, karena kewajibannya mengasuh anak. Mengurus rumah tangga adalah kewajibannya yang utama. Meskipun peran itu sangat penting tetapi dalam anggapan budaya tetap menempatkannya sebagai peran sekunder, karena mencari nafkah dilakukan suami adalah penting untuk meneruskan hidup.
Melekatnya stigma sebagai “konco wingking” terus membayanginya. Betulkah sejak dahulu perempuan tidak mempunyai peran dalam rumah tangga terutama dalam sektor ekonomi? Tulisan singkat ini akan melihatnya dari aspek historis keberadaan perempuan di luar rumah tangganya. Pembahasan menekankan pada keterlibatan perempuan dalam perkembangan ekonomi masa kolonial.
DOI: https://doi.org/10.21831/moz.v2i1.4490
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.