Demokrasi Indonesia dalam Lintasan Sejarah Yang Nyata dan Yang Seharusnya
Abstract
ABSTRAK
Demokrasi merupakan konsep pemerintahan yang bermula dari konsep yang dijalankan di polis Athena pada masa Yunani kuno. Konsep tersebut sempat terkubur lama tetapi kembali menemukan jalankan seiring berakhirnya abad pertengahan di Eropa. Demokrasi makin berkembang dan dianggap sebagai sistem yang paling baik. Ide demokrasi telah merasuk ke Indonesia sejak negeri masih menjadi negeri jajahan. Sekelompok kecil pemuda Indonesia yang menjadi saksi perkembangan demokrasi di Eropa mencuri ide demokrasi dan membawanya ke tanah air. Demokrasi kemudian terus mengalami pergumulan dengan cita-cita kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka pergumulan tersebut terus berlanjut. Demokrasi mencari bentuknya melalui jalan yang tidak mudah. Negeri ini mengalami percobaan-percobaan pelaksanaan demokrasi. Sistem demokrasi parlementer yang pada mulanya dianut akhirnya harus jatuh karena fragmentasi politik yang keras. Indonesia lalu menganut demokrasi terpimpin. Suatu konsep yang konon merupakan konsep asli Indonesia tetapi mendapat kritik keras dari banyak pihak dan salah satunya adalah mantan wakil presiden Mohammad Hatta. Demokrasi terpimpin ternyata ambruk bersama dengan tersingkirnya Sukarno. Lahirlah orde baru yang kemudian menganut demokrasi Pancasila. Pada prakteknya demokrasi Pancasila bahkan lebih sentralistik daripada demokrasi terpimpinnya Sukarno. Orde baru jatuh dan demokrasi terus berubah. Demokrasi politik secara prosedural berkembang pesat. Namun nyatanya demokrasi belum membawa hasil yang diharapkan. Masih banyak bolong di sana-sini. Dewasa ini pun diskusi tentang demokrasi masih terus berlanjut. Banyak jalan ditempuh banyak teori terus diimpor. Namun sayang tak banyak yang mengingat kritik dan konsepsi Hatta sebagai jalan untuk kembali menggali demokrasi Pancasila.
Demokrasi merupakan konsep pemerintahan yang bermula dari konsep yang dijalankan di polis Athena pada masa Yunani kuno. Konsep tersebut sempat terkubur lama tetapi kembali menemukan jalankan seiring berakhirnya abad pertengahan di Eropa. Demokrasi makin berkembang dan dianggap sebagai sistem yang paling baik. Ide demokrasi telah merasuk ke Indonesia sejak negeri masih menjadi negeri jajahan. Sekelompok kecil pemuda Indonesia yang menjadi saksi perkembangan demokrasi di Eropa mencuri ide demokrasi dan membawanya ke tanah air. Demokrasi kemudian terus mengalami pergumulan dengan cita-cita kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka pergumulan tersebut terus berlanjut. Demokrasi mencari bentuknya melalui jalan yang tidak mudah. Negeri ini mengalami percobaan-percobaan pelaksanaan demokrasi. Sistem demokrasi parlementer yang pada mulanya dianut akhirnya harus jatuh karena fragmentasi politik yang keras. Indonesia lalu menganut demokrasi terpimpin. Suatu konsep yang konon merupakan konsep asli Indonesia tetapi mendapat kritik keras dari banyak pihak dan salah satunya adalah mantan wakil presiden Mohammad Hatta. Demokrasi terpimpin ternyata ambruk bersama dengan tersingkirnya Sukarno. Lahirlah orde baru yang kemudian menganut demokrasi Pancasila. Pada prakteknya demokrasi Pancasila bahkan lebih sentralistik daripada demokrasi terpimpinnya Sukarno. Orde baru jatuh dan demokrasi terus berubah. Demokrasi politik secara prosedural berkembang pesat. Namun nyatanya demokrasi belum membawa hasil yang diharapkan. Masih banyak bolong di sana-sini. Dewasa ini pun diskusi tentang demokrasi masih terus berlanjut. Banyak jalan ditempuh banyak teori terus diimpor. Namun sayang tak banyak yang mengingat kritik dan konsepsi Hatta sebagai jalan untuk kembali menggali demokrasi Pancasila.
DOI: https://doi.org/10.21831/moz.v8i1.10770
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.