BERBAGAI MACAM TES UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESTABILAN SENDI LUTUT
Abstract
Lutut mudah sekali terserang cedera traumatik. Persendian ini kurang mampu melawan kekuatan medial, lateral, tekanan, dan rotasi, karena lemahnya otot, dan mudah mendapat luka memar. Mekanisme datangnya cedera sendi lutut " yang berakibat serabut ligamen utama dari lutut bisa menjadi putus bergantung pada aplikasi dan kekuatan, pukulan, tekanan, gerakan yang melebihi batas keregangan. Cedera ini dapat terjadi karena suatu gaya pada garis lurus (straigth line) langsung atau melalui bidang tunggal (single plane), atau karena suatu gaya berputar mendadak.
Luka akut dan kronis pada lutut dapat mengakibatkan ketidakstabilan sendi, lutut yang terluka dipenksa stabilitasnya secepat mungkin setelah cedera dan dilakukan hanya oleh tenaga yang sudah terlatih dan profesional. Lutut yang cedera dan lutut yang tidak cedera dites dan dikontraskan atau dibedakan untuk menentukan suatu perbedaan dalam tingkat stabilitasnya.
Tes tekanan valgus dan varus dimaksudkan untuk menampakkan kelemahan kompleks kestabilan lateral dan medial, khususnya serabut ligamen colateral. Tes untuk menentukan integntas dari ligamen cruciate dapat dilakukan dengan menggunakan: 1) tes Drawer pada fleksi 90 derajat, (2) tes Drawer Lachman, (3) tes pivot-shift, (4) tes Jerk, dan (4) tes Drawer fleksi-rotasi. Untuk memastikan ketidakstabilan ligamen cruciate sebelah posterior dapat dilakukan dengan: (1) tesDrawer posterior, (2) tes recurvatum rotasi eksternal, dan (3) tes "Sag" Posterior. Adapun untuk menentukan meniscus yang robek dapat menggunakan tiga cara yaitu dengan: (1) tes McMurray, (2) tes kompresi aplg,
dan (3) tes distraksi apley.
Kata kunci: tes stabilitas sendi lutut
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/medikora.v0i1.4731
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
Indexed by:
In Collaboration with: