PENGARUH KOMPRES ES DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENYEMBUHAN CEDERA ANKLE PASCA MANIPULASI TOPURAK PADA PEMAIN FUTSAL
B.M. Wara Kushartanti, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo No. 1, Karangmalang Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Cedera ankle merupakan cedera terbanyak dalam olahraga futsal (Junge & Drovak, 2010: 1091). Terapi manipulasi merupakan salah satu cara nonfarmakologi yang sering digunakan, meskipun terkadang memberi efek nyeri setelah terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kompres (es dan hangat) dalam mengurangi nyeri dan menambah ROM serta fungsi gerak sendi ankle setelah terapi manipulasi (teknik Topurak). Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental Design dengan pretest-posttest control group design digunakan sebagai pendekatan dalam penelitian dengan 15 pemain yang mengalami cedera ankle kronis dan masuk dalam kriteria inklusi dari 30 pemain GPS Futsal Bantul. Subjek penelitian dibagi menjadi tiga kelompok dengan dua kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Sebelum dan sesudah pemberian kompres (es dan hangat) dilakukan pengukuran skala nyeri, range of motion (ROM), dan skala fungsi pada seluruh subjek. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif, dan uji t berpasangan untuk data ROM, serta uji Wilcoxon untuk data skala nyeri dan skala fungsi. Uji Anova juga digunakan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan dari ketiga variable independent. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompres es dan kompres hangat pasca manipulasi Topurak dapat mengurangi nyeri tekan dan menambah ROM. Disamping itu kompres es dapat meningkatkan fungsi gerak (jinjit dan lompat) secara signifikan (p jinjit= 0,03 dan p lompat= 0,04). Perlakuan istirahat juga dapat menurunkan skala nyeri tekan dan menambah ROM kecuali pada inversi ankle (p= 0,06). Selain itu, istirahat juga dapat meningkatkan skala fungsi lari dan lompat. Tidak ada perbedaan signifikan pada ketiga perlakuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kompres dan istirahat sama-sama dapat menurunkan nyeri dan meningkatkan ROM serta fungsi gerak sendi ankle pasca manipulasi Topurak.
EFFECT OF WARM COMPRESSES AND WARM COMPRESSES ON HEALING OF POST MANAKULASI ANKLE INJURIES IN FUTSAL PLAYERS
Abstract
Ankle injuries are the most injuries in futsal (Junge & Drovak, 2010: 1091). Manipulation therapy is one of the non-pharmacological methods that is often used, although sometimes it gives pain effects after therapy. This study aims to examine the effect of compresses (ice and warm) in reducing pain and increasing ROM and ankle joint function after manipulation therapy (Topurak technique). This research is a Quasi Experimental Design study with pretest-posttest control group design used as an approach in research with 15 players who suffered chronic ankle injuries and included in the inclusion criteria of 30 Bantul GPS Futsal players. The research subjects were divided into three groups with two experimental groups and one control group. Before and after applying compresses (ice and warm) the pain scale, range of motion (ROM), and function scale were measured on all subjects. The collected data were analyzed descriptively, and paired t tests for ROM data, and Wilcoxon tests for pain scale and function scale data. Anova test was also used to find out the significant differences of the three independent variables. The results showed that ice compresses and warm compresses after Topurak manipulation can reduce tenderness and increase ROM. Besides that, ice packs can improve the function of motion (tiptoes and jumps) significantly (paws = 0.03 and p jumps = 0.04). The resting treatment can also reduce tenderness scale and increase ROM except for ankle inversion (p = 0.06). In addition, rest can also increase the scale of the function of running and jumping. There were no significant differences in the three treatments, so it can be concluded that compressing and resting both can reduce pain and improve ROM and ankle joint function after Topurak manipulation.
Full Text:
PDFReferences
Anderson, M.K. & Parr, G.P. (2011). Fundamentals of Sport Injury Management. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, Wolter Kluwer.
Arovah, N.I. (2010). Diagnosa dan Manajemen Cedera Olahraga. Yogyakarta: FIK UNY.
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Pasien. Jakarta: Salemba Medika https://books.google.co.id diunduh pada hari , Feb 2018
Fondy, T. (2012). Merawat dan Mereposisi Cedera Tubuh. Banten: Pustaka Tumbur
Helmi, Z.N. (2012). Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta Selatan: Salemba Medika.
Junge, A. & Dvorak, J. (2014). Injury Risk of Playing Football in Futsal World Cups. Journal. Switzerland: Br J Sport Med, 1089-1092.
Malanga, G.A., Yan, Ning., and Stark, Jill. (2015). Mekanisms and Efficacy of Heat and Cold Therapies for Musculoskeletal Injury. USA: Postgraduate Medicine.
Nadler, Scott F. DO, FACSM., Weingand, K., & Kruse, R.J. (2004). The Physiologic Basic and Clinical Application of Cryotherapy and Thermotherapy for the Pain Practitioner. Pain Physician, 7, (3). 395-399.
Nurjanah, Siti. (2016). Keefektifan Kombinasi Terapi Panas dan Dingin dengan Terapi Panas, Terapi Dingin terhadap Cedera Otot Hamstring. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.
Nurkhasanah, S. & Fetrisia, W. (2014). Pengaruh Masase Effleurage Terhadap Penurunan Intensitas Skala Nyeri Disminore pada Siswi Kelas IX MTsN 1 Bukittinggi tahun 2014. Jurnal Kesehatan. Bukittinggi: STIKes Prima Nusantara Bukittinggi 5 (2), 27-28.Ambardini, R.L. & Kushartanti, B.M.W. (2016). Efektivitas Masase Topurak untuk Reposisi Subluksasi Bahu. Proceedings FIK UNY. Hlm 73-82.
Peterson, L. & Renstrom, P. (2001). Sport Injuries Theie prevention and Treatment. UK: Martin Dunitz Ltd.
Roenn, P.V., Paice A.J., & Preodor E.M. (2006). Current Diagnosis & Treatment of Pain. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Setiawan, A. (2015). Sport Massage: Pijat Kebugaran. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama
Wijanarko, B. & Slamet, R. (2010). Sport Massage: Teori dan Praktek. Surakarta: Yuma Pustaka
Wilson, F., Gormley, J., & Hussey, J. (2011). Exercise Therapy in the Management of Musculoskeletal Disorders. UK: Wiley Blackwell Ltd.
DOI: https://doi.org/10.21831/medikora.v17i2.29185
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 MEDIKORA
Indexed by:
In Collaboration with: