BAHASA DI BALIK PEMBUNUHAN KARAKTER: STUDI KASUS RUMOR LARANGAN HIJAB BAGI PEGAWAI BUMN
Abstract
Artikel ini menyajikan analisis wacana mengenai larangan hijab yang memberikan
stigma negatif pada Menteri BUMN. Sumber data berasal dari cuitan DE dan artikel surat
kabar NS yang mengutip DE. Data dianalisis dengan model framing Pan dan Kosicki yang
dikaji oleh Borah (2011) dan teori lain yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa
citra negatif berawal dari cuitan DE. Hal itu terjadi karena pergeseran struktur nomina
bare noun dari indefinit menjadi generik dapat menyebabkan sebuah generalisasi yang
salah (sesat pikir). Penanda visual (huruf tebal, tanda merah), pemilihan kutipan, dan
penekanan lainnya tampak seperti foregrounding yang diarahkan untuk pencitraan negatif
orang tertentu. Fakta tersebut dapat menjadi dasar untuk meragukan keaslian dokumen
yang diupload DE. Meskipun referensi dilakukan secara eksoforis (tidak tertulis di teks),
pembaca tidak kesulitan memahami isi wacana dengan menghubungkan struktur wacana
dan informasi yang ada.
Kata kunci: bare noun, generik-definit-indefinit, ambiguitas, foregrounding, hijab
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v14i2.7204
Refbacks
- There are currently no refbacks.
______________________
__________________________________________________________________________________________________
Litera Journal is published by the Faculty of Languages, Arts, and Culture Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI)
The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
__________________________________________________________________________________________________