Depicting Indonesian values in Arifin C. Noer's The Bottomless Well for ILFS learning
Downloads
Learning language is not merely about its structure or words, it deals with certain values as a representative of the culture. Arifin C Noer's play entitled The Bottomless Well portrays some Indonesian values that can be taught for learning Indonesian language for foreign speakers (ILFS). Focusing on some Indonesian values portrayed in the play and some ILFS learning practices, this article closely analyzes its content using document analysis method and describes the teaching practices qualitatively. Some Indonesian values found in the play are mutual help, social solidarity, persistency, work ethic, frugality, spirituality and independency. These Indonesian values portrayed in the play are useful as a material for reading, writing, speaking, listening lessons. Specifically, in a drama class, various ILFS learning activities using this play are 1) reading aloud, 2) having monologue, 3) dramatic reading in groups, 4) conducting mini role play, and 5) completing the reflection process.
Keywords: Indonesian values, ILFS learning, The Bottomless Well
Penggambaran nilai-nilai Indonesia dalam karya Arifin C. Noer Sumur Tanpa Dasar untuk pembelajaran BIPA
Abstrak
Pembelajaran Bahasa tidak hanya mengenai struktur ataupun kata, hal ini berhubungan dengan nilai-nilai tertentu sebagai representasi dari budaya. Drama Arifin C. Noer berjudul Sumur Tanpa Dasar menggambarkan beberapa nilai bangsa Indonesia yang dapat diajarkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA). Berfokus pada beberapa nilai budaya Indonesia dan praktek pengajaran BIPA, artikel ini menganalisis isi drama secara lebih dekat menggunakan analisis dokumen dan mendeskripsikan praktek-praktek pengajaran secara kualitatif. Beberapa nilai budaya Indonesia yang ditemukan dalam drama tersebut adalah gotong royong, solidaritas sosial, ketekunan, daya juang, hemat, spiritualitas dan kemandirian. Nilai Indonesia ini yang tergambar dalam drama berguna sebagai materi pembelajaran membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan. Secara spesifik di kelas drama, beragam aktifitas pembelajaran BIPA menggunakan drama ini adalah 1) pembacaan lantang, 2) monolog, 3) pembacaan drama dalam grup, 4) mini drama, dan 5) refleksi.
Kata kunci: nilai-nilai Indonesia, praktek pengajaran BIPA, "Sumur Tanpa Dasar"
Anoraga, P. (1992). Psikologi kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ansari, H. (1995). Penyutradaraan drama" sumur tanpa dasar"'karya: Arifin C. Noer
(Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta).
Asmara, C. G. (1995). Tradisi Baru: A"new tradition" of Indonesian theatre. Asian Theatre Journal, 12(1), 164-174. DOI:10.2307/1124473.
Departemen Pendidikan Nasional. (2012). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dodson, S. L. (2000). FAQs: learning languages through drama. Texas Papers in Foreign Language Education, 5(1), 129-141. https://eric.ed.gov/?id=ED468313.
Effendi, T. N. (2013). Budaya gotong royong masyarakat dalam perubahan sosial saat ini.
Jurnal Pemikiran Sosiologi, 2(1), 1-17. https://doi.org/10.22146/jps.v2i1.23403 .
Hasbullah, H. (2012). Rewang: Kearifan lokal dalam membangun solidaritas dan integrasi sosial masyarakat di desa bukit batu kabupaten Bengkalis. Sosial Budaya, 9(2), 231-243. DOI: http://dx.doi.org/10.24014/sb.v9i2.385.
Hefni, W., & Ahmadi, R. (2019). Solidaritas sosial di era post-modern: Sakralitas komunitas salawatan jaljalut Indonesia. Jurnal Lektur Keagamaan, 17(1), 59-76. https://doi.org/10.31291/jlk.v17i1.648.
Heldenbrand, B. (2003). Drama techniques in English language learning. Korea TESOL Journal, 6(1), 27-37.
Herawati, H., & Mulatsih, M. V. E. (2021). Introduction to literature. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Herujiyanto, A. (2020). Understanding Indonesian plays wayang and brechtian strategy.
Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Jabbarova, A. (2020). The importance of intercultural communicative competence in the development of language skills. Ðрхив Ðаучных Публикаций JSPI, 1-4.
Jingga, A. M. (2014). Kritik sosial dalam drama sumur tanpa dasar karya Arifin C. Noer.
Skripsi, 1(341408002).
Kim, D. (2020). Learning language, learning culture: Teaching language to the whole student. ECNU Review of Education, 3(3), 519-541. https://doi.org/10.1177/2096531120936693.
Kusmiatun, A. (2016). Topik pilihan mahasiswa Tiongkok dalam pembelajaran BIPA program transfer kredit di UNY. Litera, 15(1), 138-146. DOI: 10.21831/ltr.v15i1.9773.
Listiawati, N. (2017). Persepsi siswa terhadap daya juang mereka serta pola asuh orangtua dan guru di sd berakreditasi a dan c di kabupaten Bantul dan Bone Bolango*). Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 1(3), 295-316.
https://doi.org/10.24832/jpnk.v1i3.418 (retrieved on 10th March 2021).
Machmud, S. (2015). Analisis nilai spiritual dalam novel Haji Backpacker karya Aguk Irawan MN. Jurnal Humanika, 15(3), 79-82. http://ojs.uho.ac.id/index.php/HUMANIKA/article/view/615.
Mulatsih, M. V. E. (2020). Introduction to prose in English language teaching.
Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Nguyen, T. T. T. (2017). Integrating culture into language teaching and learning: Learner outcomes. The Reading Matrix: An International Online Journal, 17(1), 145-155. https://www.readingmatrix.com/files/16-lm7civ98.pdf.
Nurtjahjanti, H. (2010). Spiritualitas kerja sebagai ekspresi keinginan diri karywan untuk mencari makna dan tujuan hidup dalam organisasi. Jurnal Psikologi Undip, 7(1), 75-91. DOI: https://doi.org/10.14710/jpu.7.1.27-30.
Rachman, T. N. (2019). Theather Association of the religious groups in Yogyakarta during 1960s. SHAHIH: Journal of Islamicate Multidisciplinary, 4(2), 75-91. https://doi.org/10.22515/shahih.v4i2.1875.
Noer, A. C. (1980). Sumur Tanpa Dasar. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.
Salim, J. 2010. Prinsip Sukses Orang Tionghoa. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Santos, M. C. J. 2012. Assessing the effectiveness of the adapted adversity quotient program in a special education school. International Refereed Research Journal, 4(2) www.researchersworld.com/vol3/.../Paper_02.pdf. (retrieved on 19th October 2016).
Sinaga, T. N., Saman, S., & Sanulita, H. (2015). Analisis tindak tutur pada lakon sumur tanpa dasar karya Arifin C. Noer. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 4(7), 1-11. http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v4i7.10708.
Sinamo, Jansen. 2011. Delapan Etos Kerja Profesional. Jakarta: Institut Darma Mahardika. Snodin, N. S. (2016). Rethinking culture teaching in English language programmes in
Thailand. RELC Journal, 47(3), 387-398. https://doi.org/10.1177/00336882156092.
Steinberg, Laurence. (1995). Adolescene. Sanfrancisco: McGraw-Hill Inc.
Subagyo, (2012). Pengembngan nilai dan tradisi gotong royong dalam bingkai konservasi nilai budaya. Indonesian Journal of Conservation, 1(1), 61-68. https://doi.org/10.15294/ijc.v1i1.2065.
Turahmat, T., & Jupriyanto, J. (2017). Absurdisme Indonesia dalam "sumur tanpa dasar" karya Arifin C. Noer. Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia, 5(1), 83-98. DOI: http://dx.doi.org/10.30659/j.5.1.83-98.
Turmudzi, M. I., Doyin, M., & Mulyono, M. (2014). Watak dan perilaku tokoh jumena martawangsa dalam naskah drama sumur tanpa dasar karya Arifin C. Noer. Jurnal Sastra Indonesia, 3(1), 1-9. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi/article/view/3982.
Wijaya, H. (1986). Hubungan antara asuhan anak dan ketergantungan kemandirian. (Disertasi. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Winet, . D. (2009). Between umat and rakyat: Islam and nationalism in Indonesian modern theatre. Theatre Journal, 43-64. https://www.proquest.com/docview/216065242.
Zafeiriadou, N. (2009). Drama in language teaching. Issue, 23(1), 4-9. https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ420165.pdf.
Zulaeha, I. (2013). Pengembangan model pembelajaran keterampilan berbahasa indonesia berkonteks multikultural. Litera, 12(1), 97-105. DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v12i01.1331.
