KEKERASAN SIMBOLIK DALAM NOVEL LUKA PEREMPUAN ASAP KARYA NAFI'AH AL-MA'RAB: PERSPEKTIF SOSIOLOGI SASTRA
Downloads
Symbolic violence is violence that occurs subtly and unconsciously, so that there is no resistance from the party being dominated. The objectives of this study were (1) to describe the form of symbolic violence and (2) to describe the factors of symbolic violence in the novel Luka Perempuan Asap by Nafi'ah Al-Ma'rab in the perspective of sociological literature. This study uses a sociological literary approach that focuses on symbolic violence according to Pierre Bourdieu. The source of research data is the novel Luka Perempuan Asap by Nafi'ah Al-Ma'rab. The research data is in the form of story sequences such as narratives, sentences, and paragraphs that represent symbolic violence. The results showed that (1) forms of symbolic violence were characterized by euphemization and censorship mechanisms. The forms of euphemization mechanisms include obligation, efficiency, image, bonus giving, trust, and kindness. Meanwhile, the forms of sensory mechanism are in the form of marginalization, coercion, threats, and disappointments. (2) The factors causing symbolic violence in the novel Luka Perempuan Asap by Nafi'ah Al-Ma'rab are due to economic capital in the form of money, cultural capital in the form of achievement, while symbolic capital is in the form of titles and social status.
Adib, M. (2012). Agen dan Struktur dalam Pandangan Piere Bourdieu. BioKultur, I(2), 91–110.
Al-Ma'rab, N. (2017). Luka Perempuan Asap. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Angelianawati, D. (2020). Kekerasan Simbolik terhadap Karakter Homoseksual dalam Novel Lelaki Terindah karangan Andrei Aksana. JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, 9(1), 58–72.
Cholifatillah, S. C. U., Jati, T. A. P., & Putra, A. (2020). Kekerasan Simbolik dalam Film "Dilan 1990" dan "Dilan 1991." Jurnal Penelitian Komunikasi, 23(1), 77–88.
Damayanti, G., Andarwulan, T., & Aswadi, A. (2019). Mekanisme Eufemisme dan Sensorisasi: Kekerasan Simbolik dalam Tuturan Dosen. RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 12(2), 223–234.
Dinurriyah, I. S. (2014). Konstruksi Jender dalam Pertarungan Simbolik di Media Massa. Jurnal Komunikasi Islam, 3(2), 260–291.
Farlina, N. (2016). Representasi Kekerasan Simbolik terhadap Perempuan Betawi dalam Novel Kronik Betawi Karya Ratih Kumala. DIALEKTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 9(2), 52–66.
Fashri, F. (2014). Menyikapi Kuasa Simbol. Jalasutra dan Republik Institut.
Fatmawati, N. I. (2020). Pierre Bourdieu dan Konsep Dasar Kekerasan Simbolik. MADANI: Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan, 12(1), 41–60.
Firmanzah. (2010). Persaingan, Legitimasi Kekuasaan, dan Marketing Politik. Yayasan Obor Indonesia.
Ibrahim. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif. Perpustakaan Nasional.
Karsono, O. M. F. (2013). Aplikasi Teori Mimesis dalam Novel Tarian Setan Karangan Saddam Hussein. Online, 1(1), 1–11.
Krisdinanto, N. (2016). Pierre Bourdieu, Sang Juru Damai. KANAL: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), 189-206.
Mangera, E. (2017). Eufemisasi sebagai Bentuk Kekerasan Simbolik Pada. PERSPEKTIF: Jurnal Pengembangan Sumber Daya Insani, 02(02), 208–217.
Novarisa, G. (2019). Dominasi Patriarki Berbentuk Kekerasan Simbolik terhadap Perempuan pada Sinetron. Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 5(2), 195–211.
Novela, T. (2018). Dampak Pola Asuh Ayah terhadap Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 2(3), 1–13.
Putri, R. O. (2020). Kekerasan Simbolik (Studi Relasi Pendidik dan Peserta Didik). FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 5(1), 55–82.
Retnosari, P. (2019). Kekerasan Simbolik pada Sistem Pendidikan Negeri di Indonesia. Jurnal Widyaloka Ikip Widya Dharma, 6(3), 414–431.
Rustiani, W. K., Pradnyan, I. G. M. S. D., Nurtikawati, Salniwati, & Suraya, R. S. (2019). Interaksi Simbolik Bahasa Daerah Bali di Tengah Multikulturalisme: Perspektif Habitus Pierre Bourdieu. Jurnal Kelisanan Sastra Dan Budaya, 2(2), 76–82.
Setijowati, A. (2018). Kekerasan Simbolik dalam Nyali Karya Putu Wijaya: Karya Sastra, Politik, dan Refleksi. Mozaik Humaniora, 18(1), 1–14.
Sugiarti. (2014). Pertautan antara Aspek Intelektual dan Mistis dalam Novel Lanang Karya Yonathan Rahardjo. LITERA, 13(2), 302–315.
Suraya. (2015). Representasi Kekerasan Simbolik dalam Iklan Anak-anak. Jurnal Komunikator, 5(3), 40–52.
Suryanti, D. (2016). Kekerasan Simbolik Tayangan Drama Seri Korea terhadap Perilaku Remaja Asrama Putri Kabupaten Kutai Timur. EJournal Sosiatri-Sosiologi, 4(2), 197–211.
Susilo, J. (2016). Pengembangan Kurikulum Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(1), 44–53.
Taufik, P. (2017). Kekerasan Simbolik di SMA Negeri 1 Bua Ponrang Kabupaten Luwu. Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM, 2(2), 106–115.
Ulfah. (2013). Kekerasan Simbolik dalam Wacana Pembelajaran. Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI, 14(1), 51–58.
Ulya, U. (2017). Mewaspadai Kekerasan Simbolik dalam Relasi Orang Tua dan Anak. PALASTREN Jurnal Studi Gender, 9(2), 233–252.
Wahyuni, S., Supratno, H., & Kamidjan, K. (2019). Kekerasan Simbolik Dalam Novel Indonesia. RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 12(2), 128–140.
Wicaksono, A. (2018). Tentang Sastra: Orkestrasi Teori dan Pembelajarannya. Publisher Garudhawaca.
Wiyatmi. (2013). Hakikat Sosiologi Sastra. Kanwa Publisher.
Zamzuri, A. (2014). Modal-Modal Majalah Pagagan: Tinjauan Sosiologi Pierre Bourdieu. Widyaparwa, 42(2), 165–176.
