READERS’ RESPONSE TO THE PERFORMANCE OF TEATER GANDRIK’S TANGIS ON THE RECENT SOCIO-POLITICAL PHENOMENA
Nurhadi BW, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Wiyatmi Wiyatmi, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Literary works, including in this context play scripts later performed, often go beyond mere entertainment or exhibition. Play scripts and theatrical performances as well frequently introduce particular moral lessons, educative messages, even social controls. This research aims to describe the following matters: (a) the coverage of national mass media on three performances of Tangis (Cry) by Teater Gandrik; (b) the socio-political phenomena presented in the performance; and (c) the construct of the readers or audience on the performance. The object of this research consists of a number of news or reviews of such performance covered in national mass media in 2015. To collect the data, reading and taking notes methods were applied. The validity and reliability of the data were measured by employing semantic validity as well as intra-rater and inter-rater reliabilities. The data was later categorized and analyzed using a descriptive qualitative approach, focusing on literary reception. There were at least 15 news or reviews compiled, signifying a considerable interest of the mass media in interpreting the performance. Almost each of these coverages discusses the social circumstance represented in the play. The issue of the conflict between KPK (Corruption Eradication Commission) and Polri (Indonesian National Police) is one of the actual phenomena indirectly captured by the media relating to this performance. These media reportages serve as a construct established by the audience (experts) or the review creator or news reporters about Teater Gandrik, particularly on the play that crowns this group as one of top-notch Indonesian theater companies.
Keywords: reception, performance, teater gandrik, mass media, social phenomena
RESPON PEMBACA TERHADAP PERTUNJUKAN DRAMA TANGIS OLEH TEATER GADRIK DALAM FENOMENA SOSIAL-POLITIK TERKINI
Abstrak
Karya sastra, termasuk dalam konteks ini naskah drama yang kemudian dipentaskan, seringkali lebih dari sekadar hiburan atau pameran. Naskah drama dan pertunjukan teater juga sering memperkenalkan pelajaran moral tertentu, pesan edukatif, bahkan kontrol sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut: (a) liputan media massa nasional atas tiga pertunjukan Tangis (Menangis) oleh Teater Gandrik; (b) fenomena sosial politik yang dihadirkan dalam pertunjukan; dan (c) konstruk pembaca atau penonton terhadap pertunjukan. Objek penelitian ini terdiri dari sejumlah berita atau ulasan tentang pertunjukan tersebut yang diliput di media massa nasional pada tahun 2015. Untuk mengumpulkan data digunakan metode membaca dan mencatat. Validitas dan reliabilitas data diukur dengan menggunakan validitas semantik serta reliabilitas intra-penilai dan antar-penilai. Data tersebut kemudian dikategorikandan dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan fokus pada resepsi sastra. Sedikitnya ada 15 berita atau resensi yang dihimpun, menandakan minat media massa yang cukup besar dalam memaknai pertunjukan tersebut. Hampir setiap liputan ini membahas tentang keadaan sosial yang direpresentasikan dalam lakon tersebut. Isu konflik antara KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan Polri (Polri) merupakan salah satu fenomena aktual yang secara tidak langsung ditangkap oleh media terkait kinerja tersebut. Reportase media ini menjadi konstruksi yang dibangun oleh penonton (pakar) atau pembuat resensi atau reporter berita tentang Teater Gandrik, terutama pada lakon yang menobatkan grup ini sebagai salah satu perusahaan teater terkemuka di Indonesia.
Kata kunci: resepsi, pertunjukan, teater gandrik, media massa, fenomena sosial
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aberle, T. (2011). ”Review of Resistance on the National Stage: Theatre and Politics in Late New Order,” Indonesia Journal , edisi Vol 92, Oktober, Cornell University Southeast Asia Program.
Agus, D. (2014, Desember 11). Bila Teater Gandrik Pentaskan Tangis untuk Peringati Hari Antikorupsi. Diambil 23 Oktober 2020, dari https://radarjogja.jawapos. com/boks/2014/12/11/bila-teater-gandrik-pentaskan-tangis-untuk-peringati-hari-antikorupsi/
Allen, P. (2004). Membaca, dan Membaca Lagi; [Re]interpretasi Fiksi Indonesia 1980-1995 (terj. Bakdi Soemanto). Magelang: Indonesiatera.
Astuti, T. A. (2015a, Februari 12). Agus Noor Rombak Dua Naskah Penulis Senior Teater Gandrik. Diambil 22 Oktober 2020, dari https://hot.detik.com/art/ d-2830825/agus-noor-rombak-dua-naskah-penulis-senior-teater-gandrik
Astuti, T. A. (2015b, Februari 12). Butet Kartaredjasa Sentil Blusukan Jokowi di Panggung Teater. Diambil 25 Oktober 2020, dari https://hot.detik.com/art/ d-2830750/butet-kartaredjasa-sentil-blusukan-jokowi-di-panggung-teater
Astuti, T. A. (2015c, Februari 12). Tertawa Ngakak dan Tangis ala Teater Gandrik. Diambil 22 Oktober 2020, dari https://hot.detik.com/art/d-2830624/ tertawa-ngakak-dan-tangis-ala-teater-gandrik
Astuti, T. A. (2015d, Februari 13). Guyonan dan Improvisasi Jadi Ciri Khas Teater Gandrik. Diambil 22 Oktober 2020, dari https://hot.detik.com/art/d-2832628/ guyonan-dan-improvisasi-jadi-ciri-khas-teater-gandrik
Foucault, M. (2002). Power/Knowledge (Wacana Kuasa/Pengetahuan), terj. Yudi Santosa. Yogyakarta: Bentang.
Giovani. (2015, Januari 16). Budi Gunawan, Calon Kapolri Tersandung KPK : Okezone News. Diambil 25 Oktober 2020, dari https://news.okezone.com/ read/2015/ 01/16/17/1093177/budi-gunawan-calon-kapolri-tersandung-kpk
Iser, W. (1972). “The Reading Process: A Phenomenological Approach,” dalam Modern Criticism and Theory (David Lodge ed.). London: Longman.
Jauss, H.R. (1974). “Literary History as a Challenge to Literary Theory,” dalam New Directions in Literary History (Ralp Cohen, ed.). London: Routledge and Kegan Paul.
Maharani, S. (2015a, Februari 14). Tangis Gandrik untuk KPK. Diambil 22 Oktober 2020, dari https://koran.tempo.co/read/pentas/365211/tangis-gandrik- untuk-kpk
Maharani, S. (2015b, Februari 23). Makin Bertumpu pada Kelucuan Susilo. Diambil 23 Oktober 2020, dari https://majalah.tempo.co/read/teater/147549/makin- bertumpu- pada-kelucuan-susilo
Natalia, M. D. (2015, Februari 12). Festival Antikorupsi: Konflik KPK-Polri Bumbui Pementasan Teater Gandrik. Diambil 24 Oktober 2020, dari https://hiburan. harianjogja.com/read/2015/02/12/509/576570/festival-antikorupsi-konflik-kpk-polri-bumbui-pementasan-teater-gandrik
Nurhadi BW. (2012). Perkembangan Mutakhir Teater Indonesia (Analisis Rubrik Teater Majalah Tempo 2001—2005). Yogyakarta: Kanwa Publisher.
Nurhayati, N, S. Subadiyoni, dan D. Suhendi. (2015). “Seni Pertunjukan Tradisional Dulmuluk: Revitalisasi dan Aprsiasi Mahasiswa,” Jurnal Litera, edisi Vol. 14, No. 2, Oktober, DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v14i2.7200.
Ratna, N.K. (2005). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Redaksi. (2014, Desember 10). Tangis Teater Gandrik di Hari Korupsi [Text]. Diambil 22 Oktober 2020, dari https://www.suryaden.com/katuranggan/ tangis-teater-gandrik-di-hari-korupsi
Redaksi. (2015a). Pertunjukan Teater Gandrik Berjudul “Tangsis.” Diambil 23 Oktober 2020, dari https://www.indonesiakaya.com/agenda-budaya/ detail/pertunjukan-teater-gandrik-berjudul-tangsis
Redaksi. (2015b, Februari 11). “Tangis” Angkat Fenomena Aktual Tanah Air Dengan Khas Teater Gandrik. Diambil 22 Oktober 2020, dari https://www. indonesiakaya.com/liputan-budaya/detail/tangis-angkat-fenomena-aktual-tanah-air-dengan-khas-teater-gandrik
Redaksi. (2015c, Februari 16). Kronologi Kasus Budi Gunawan dan Ketegangan Kpk-Polri. Diambil 25 Oktober 2020, dari https://www.bbc.com/indonesia/ berita_indonesia/2015/02/150216_kronologi_bg_kpk
Redaksi. (2015d, Februari 20). Hadir di Jakarta, Teater Gandrik Pentaskan “Tangis” Malam Ini. Diambil 22 Oktober 2020, dari https://hot.detik.com/art/ d-2838675/hadir-di-jakarta-teater-gandrik-pentaskan-tangis-malam-ini
Redaksi. (2015e, Februari 20). Teater Gandrik Yogyakarta ‘Tangis.’ Diambil 23 Oktober 2020, dari https://republika.co.id/berita/koran/urbana/ 15/02/20/nk28we45-teater-gandrik-yogyakarta-tangis
Sahid, N. (2015, Februari 15). Tangisan Gandrik Untuk Negeri Jokowi. Jawa Pos, hlm. 4.
Segers, R.T. (2000). Evaluasi Teks Sastra (terj. Suminto A. Sayuti). Yogyakarta: Adicita.
Sumardjo, J. (1992). Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Swandayani, D, I. Santoso, dan N.C. Sriwilujeng. (2013). Resepsi Media Indonesia terhadap Filsuf-Penulis-Pemikir Perancis dan Jerman. Yogyakarta: UNY Press.
Swandayani, D., Nurhadi, dan I. Santoso. (2011). “Multikulturalisme Nilai-nilai Barat di Indo¬nesia pada Awal Abad XXI,” Hasil Penelitian (Kompetensi tahun I—III). Yogyakarta: LPPM UNY.
Thohari, H. (2015, Februari 11). Melalui Tangis, Gandrik Refleksikan Keadaan Bangsa. Diambil 22 Oktober 2020, dari https://jogja.tribunnews.com/2015/ 02/11/melalui-tangis-gandrik-refleksikan-keadaan-bangsa
Waluyo, H. J. (2002). Drama, Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita.
Weix, G.G. (1995). “Gapit Theatre: New Javanese Play’s on Tradision,” Indonesia Journal , edisi Vol 60, Oktober, Cornell University Southeast Asia Program.
Wicaksono, P. (2014, Desember 9). Hari Antikorupsi, Teater Gandrik Pentas Lagi. Diambil 25 Oktober 2020, dari https://seleb.tempo.co/read/627227/ hari-antikorupsi-teater-gandrik-pentas-lagi
DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v20i2.36321
Refbacks
- There are currently no refbacks.
______________________
__________________________________________________________________________________________________
Litera Journal is published by the Faculty of Languages, Arts, and Culture Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI)
The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
__________________________________________________________________________________________________