UNCANNY DAN BAYANG-BAYANG KOLONI DALAM NOVEL POSKOLONIAL HINDIA BELANDA
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan: (1) menjelaskan masa repatriasi sebagai pemicu fenomena uncanny; (2) menjelaskan keanehan, keganjilan, ketakutan yang sering muncul pada diri tokoh cerita dari masa lalu kolonialnya; (3) menjelaskan upaya tokoh cerita menghadapi fenomena uncanny. Fenomena tersebut mencakup penampilan ganda yang terjadi secara berulang-ulang, misalnya rumah dan liyan yang membayang-bayangi, ketakutan akan mati serta perulangan-perulangan lain yang terjadi di luar kesadaran. Untuk mengungkap fenomena itu, digunakan metode pembacaan poskolonial yang berasumsi bahwa situasi uncanny hampir selalu hadir dalam novel-novel yang berkisah tentang praktik kolonialisme, khususnya dalam keluarga migran kolonial. Hal ini terjadi karena apa yang diinginkan tidak sesuai dengan yang didapatkan atau yang semula menyenangkan berubah menjadi sesuatu yang menakutkan. Sehubungan dengan itu, digunakan novel-novel poskolonial Hindia Belanda yang berkisah tentang periode 1942-1966, yaitu ketika orang Belanda baik totok maupun Indo mengalami berbagai tindakan kekerasan dan ketidakpastian.
Kata kunci: ucanny, novel, pasca repatriasi, poskolonial
UNCANNY PHENOMENA AND COLONIAL SHADOWS IN DUTCH INDIES POSTCOLONIAL NOVELS
Abstract
This study aims to: (1) explain the period of repatriation as a trigger of uncanny phenomena; (2) explain peculiarities, oddities, and fears that often arise in story characters from their colonial past; and (3) describe story characters’ efforts to face uncanny phenomena. Such phenomena include repeated double appearances, such as shadowy homes and others, fear of death, and other recurrences that occur outside of consciousness. To expose such phenomena, a postcolonial reading method is used by assuming that uncanny situations are almost always present in novels about the practice of colonialism, especially in colonial migrants’ families. This happens because what is desired does not match what is obtained or what is initially joyful turns into something scary. In relation to this, the Dutch Indies postcolonial novels narrating the 1942-1966 period are studied, when the Dutch people, both totok and indo, experienced various acts of violence and uncertainty.
Keywords: ucanny, novels, post-repatriation, postcolonial
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arnold, Kathleen R. 2004. Homelessness, Citizenship, and Identity: The Uncanni-ness of Late Modernity. Albany: State University of New York Press.
Bennett, Andrew and Nicholas Royle. 2004. An Introduction to Literarature, Criticism and Theory. Harlow: Person.
Aschcroft, Bill and Pal Ahluwalia. 2001. Edward Said. London and New York: Routledge.
Collins, Jo and John Jervis. (eds.). 2008. Uncanny Modernity: Cultural Theories, Modern Anxieties. Hampshire-New York: Palgrave Macmillan.
Gomes, Paula. 2004. Sudah Biar Saja…. Diterjemahkan oleh Chalid Arifin. Jakarta: Djambatan.
Gouda, Frances. 2007. Dutch Cultural Overseas: Praktik Kolonial Di Hindia Belanda 1900-1942. Diterjemahkan oleh Jugiarie Soegiarto dan Suma Ri-ella Rusdiarti. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Haasse, Hella S. t.t. Mata Kunci. Diterje-mahkan oleh Widjajanti Dharmowi-jono. Jakarta: Metafor Intermedia Indonesia.
Nieuwenhuys, Rob. 1973. Oost-Indische Spiegel: Wat Nederlandse Schrijvers en Dichters over Indonesie Hebben Geschreven, vanaf de Eerste Jaren der Compagnie tot op Heden. Amsterdam: EM Querido.
Nijs, Breton. 1975. Bayangan Memudar: Kehidupan Sebuah Keluarga Indo. Diter-jemahkan oleh Sugiarta Sri Wibawa. Jakarta: Pustaka Jaya.
Praamstra, Olf. 2008. De Nederlandse Lett-terkunde als Wereldliteratuur. Leiden: Universiteit Leiden.
Said, Edward. 1993. Culture and Imperialism. New York; Vintage Books.
Vries, Marlene de. 2009. Indisch is een Gevoel: De Tweede en Derde Generatie Indische Nederlanders. Amsterdam: Amsterdam University Press.
Willems, Wim. 2004. “Tidak Ada Langit Tempat Bernaung: Identitas Migran Kebangsaan Belanda dari Indonesia” Cote, Joost dan Loes Westerbeek. 2004. Recalling the Indies:Kebudayaan Kolonial dan Identitas Poskolonial. Diterjemah-kan oleh Abdul Wachid. Yogyakarta: Syarikat Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v16i2.15587
Refbacks
- There are currently no refbacks.
______________________
__________________________________________________________________________________________________
Litera Journal is published by the Faculty of Languages, Arts, and Culture Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI)
The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
__________________________________________________________________________________________________