Implementasi unggah-ungguh di depan raja dalam Teks Carakabasa pada ketoprak Warok Suromenggolo

Ines Ika Saputri, SMP NEGERI 3 KROYA
Arifatul Anisa, SMP Negeri 1 Blado

Abstract


Teks Carakabasa adalah salah satu teks yang terdapat pada naskah Kempalan Serat Piwulang. Teks ini berisi tentang ajaran tata krama berbahasa, aturan penggunaan sesuai dengan kedudukan lawan bicara. Penelitian ini bertujuan untuk membuat inventarisasi naskah Kempalan Serat Piwulang, membuat deskripsi naskah Kempalan Serat Piwulang, mentransliterasi teks Carakabasa, menyunting teks Carakabasa, menerjemahankan teks Carakabasa, dan mendeskripsikan implementasi isi teks Carakabasa tentang unggah-ungguh seorang utusan Raja pada ketoprak berjudul Warok Suromenggolo (Suminten Edan). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian filologi. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan pengamatan langsung. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif. Pengesahan data dalam penelitian ini dengan cara validitas semantik dan reliabilitas intrarater. Dalam teks Carakabasa difokuskan pada unggah-ungguh seorang utusan di depan raja, diimplementasikan dengan penggunaaan bahasa yang baik ketika berbicara dengan orang yang derajatanya lebih tinggi, tata cara duduk di depan raja yaitu dengan bersila, menundukan kepala, dan badan tetap tegap, raut muka yang baik, waspada dalam perkataan, mengatakan yang seperlunya dan tidak banyak tingkah.

Keywords


filologi; Teks Carakabasa; unggah-ungguh

Full Text:

PDF

References


Baroroh-Baried, S., Soeratno, Chamamah, S., Sawoe, Sutrisno, Sulastin, & Syakil, M. (1985). Pengantar Teori Filologi. Retrieved from http://repositori.kemdikbud.go.id/3368/1/Pengantar Teori Filologi.pdf

Behrend, T. E. (1990). Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Museum Sonobudoyo Yogyakarta Jilid I. Jakarta: Djambatan.

Darusuprapta. (1985). Keadaan dan Jenis Naskah Jawa. Yogyakarta: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi) Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Djamaris, E. (2002). Metode Penelitian Filologi. Jakarta: CV Manasco.

Fadhoh, R. (2013). Budi Pekerti Luhur dalam Serat Wulang Reh Karya Sri Susuhunan Paku Buwono IV. Surabaya: Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel.

Fishman, J. A. (1972). The Sociology of Language. Cambridge: Newbury.

Handayani, S. (2009). Unggah-ungguh dalam Etika Jawa. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Ismurdyahwati, Sabana, S., Primadi, & Priyanto. (2007). Kajian Bahasa Rupa Berdasar Rekaman Video Pergelaran Wayang Kulit Purwa dalam Lakon ’Parta Krama’. ITB Journal of Visual Art and Design, 1(3), 364–390. https://doi.org/10.5614/itbj.vad.2007.1.3.4

Leech, G. N. (1983). Principles of Pragmatics (1st ed.). London: Routledge.

Lisbijanto, H. (2013). Ketoprak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Maharani, E. P. (2015). Eksistensi kethoprak Wakas Budoyo di Desa Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek (1981-2103): pelestarian seni tradisi dan muatan edukasinya (Universitas Negeri Malang). Retrieved from http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/40619

Makmun, S. (2013). Memahami Orang Lain melalui Keterampilan Mendengar secara Empatik. Humaniora, 4(1), 422. https://doi.org/10.21512/humaniora.v4i1.3452

Margana, S. (2004). Pujangga Jawa dan Bayang Bayang Kolonial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mulyani, H. (2012). Membaca Manuskrip Jawa. Yogyakarta: Kanwa Publisher.

Mulyani, H. (2014). Teori dan metode pengkajian filologi. Retrieved from http://staffnew.uny.ac.id/upload/131803130/penelitian/BK FILOlogi 2014.pdf

Poerwadarminto, W. (1939). Baoesastra Djawa. Batavia: JB Wolters.

Rahardi, R. K. (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=Wd-vd5BWmJ4C&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false

Sasangka, S. S. T. W. (2004). Unggah-ungguh Bahasa Jawa. Jakarta: Yayasan Paramalingua.

Soebadio, H. (1991). Relevansi Pernaskahan dengan Berbagai Bidang Ilmu. Lembaran Sastra.

Sudardi, B. (2002). Konsep Pengobatan Tradisional. Jurnal Humaniora, 14(1), 12–19. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jh.740

Sudewa, A. (1991). Serat Panitisastra: Tradisi Resepsi dan Transformasi. Yogyakarta: Duta Wacana Press.

Tarigan, H. G. (1990). Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Wulandari, A. (2003). Gaya Bahasa Perbandingan dalam Serat Nitipraja. Humaniora, 15(2), 302–316. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jh.797




DOI: https://doi.org/10.21831/kejawen.v1i2.46533

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Kejawen

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: