PERBANDINGAN SEL DARAH MERAH, SEL DARAH PUTIH DAN HEMOGLOBIN KELELAWAR GENUS Rhinolophus DI GUA ALAMI DAN GUA WISATA KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

Tri Hardjana, Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY, Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah eritrosit, leukosit, hemoglobin  dan diferensial leukosit kelelawar genus Rhinolophss di gua alami dan wisata Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplorasi. Objek penelitian ini adalah kelelawar Rhinolophus  jantan atau betina tidak sedang hamil/ laktasi dan berumur dewasa. 10 sampel kelelawar Rhinolophus   berasal dari gua alami Cokakan dan 10 sampel berasal dari gua wisata Gelatik Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Kelelawar ditangkap dengan menggunakan jaring kabut/ mist net. Darah kelelawar diambil dari bagian lengan bawah sayap bagian atas (vena). Darah yang keluar dimasukkan ke dalam tabung eppendorf dengan penambahan serbuk EDTA. Kelelawar kemudian diberi madu dan dilepas liarkan. Sampel darah dianalisis menggunakan Hematology Analyzer Sysmex KX-21. Data jumlah eritrosit dan leukosit dianalisis dengan analisis statistik Mann- Whitney Test, kadar hemoglobin dianalisis dengan T tes untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan signifikan pada perbandingan rerata jumlah eritrosi, leukosit dan kadar hemoglobin  dua kelompok data kelelawar yang berasal dari dua gua dengan pola pengelolaan yang berbeda. Rerata jumlah eritrosit, leukosit , hemoglobin dan diferensial leukosit dibuat menjadi diagram batang untuk mengetahui selisih rerata jumlah dua kelompok data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan (p> 0,05) pada perbandingan jumlah eritrosit, leukosit, hemoglobin  dan diferensial leukosit di gua alami Cokakan dan wisata Glatik Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Terdapat kecenderungan jumlah eritrosit dan hemoglobin cenderung lebih tinggi pada kelelawar di gua Cokakan,  sedang leukosit dan diferensial leukosit kelelawar Rhinolophus  yang lebih tinggi pada gua wisata Glatik.

Kata kunci: Gua, kelelawar,eritrosit, heoglobin  leukosit, diferensial leukosit


Full Text:

PDF

References


Suyanto Agustinus. (2001). Kelelawar di Indonesia. Bogor: LIPI.

Kingston T, Boo LL, Akbar Z. (2006). Bats of Krau Wildlife Reserve. University. Kebangsaan Malaysia: Bangi

Subali Bambang. (2010). Metodologi Penelitian Biologi. Yogyakarta: FMIPA UNY

Baratawidjaja, Karnen Garna. (2000). Imunologi edisi 5. FKUI: Jakarta

Campbell, N.A., Reece, J.B. Urry, L.A., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., dan Jackson, R.B. (2010). Biologi jilid 3 (edisi 8). Jakarta: Erlangga

Borisseko, A. V. Kruskop, S. V. (2003). Bats of Vietnam and Adjacent Territories an Identification Manual. Joint Rusian-Vietnamse Science and Technological Tropical Zoologycal Museum of Moscow M. V. Lomonosov State University Moscow

Dellman dan Brown. (1989). Buku Teks Veteriner. Edisi ke 3. Penerjemah: Hartono, R. judul buku asli: Textbook of Veterrinary Histology. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Tizard Ian. (1988). Pengantar Imunologi Veteriner. Airlangga University Press: Surabaya

Wimsatt, William A.(1977). Biology of Bats Volume III. Academic Press: London




DOI: https://doi.org/10.21831/jsd.v6i1.13716

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Sains Dasar


Printed ISSN (p-ISSN): 2085-9872
Online ISSN (e-ISSN): 2443-1273

Indexer:
     

Creative Commons License
 
Jurnal Sains Dasar  is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
 
Free counters!
 
View My Stats