Evaluasi program kecakapan hidup di sanggar kegiatan belajar Bantul, Yogyakarta
Iis Prasetyo, Department of Nonformal Education, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi: (1) hasil jangka panjang program kecakapan hidup, (2) hasil jangka menengah program kecakapan hidup, (3) hasil program kecakapan hidup, (4) proses program kecakapan hidup,(5) masukan program kecakapan hidup di SKB Bantul. Penelitian ini adalah jenis penelitian evaluasi yang merujuk pada konsep Logical Framework Models. Hasil penelitian ini menunjukan: (1) hasil jangka panjang kursus rias pengantin dan komputer telah tercapai sesuai kriteria namun tidak pada kursus menjahit. (2) hasil jangka menengah kursus rias pengantin dan komputer telah tercapai sesuai kriteria keberhasilan namun tidak pada kursus menjahit. (3) hasil kursus rias pengantin dan komputer telah tercapai sesuai kriteria keberhasilan namun tidak pada kursus menjahit. (4) proses belum sepenuhnya dilaksanakan secara optimal, yaitu sosialisasi kegiatan menggunakan media internet belum optimal serta kegiatan monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara menyeluruh. Monitoring dan evaluasi hanya terbatas pada evaluasi pembelajaran, dan belum mencakup monitoring dan evaluasi pada tataran program (5) masukan belum sepenuhnya mendukung pelaksanaan kegiatan, terutama terkait dengan permasalahan penyediaan sarana prasarana dan pendanaan kegiatan.
Kata Kunci: evaluasi, program kecakapan hidup, Logical Framework Models
An Evaluation of Life Skills Programs in Bantul Learning Activities Atelier, Yogyakarta
Abstract
This study aims to analyze the evaluation of: (1) the long term results, (2) the mid-term results, (3) result, (4) process, and (5) inputs of life skills programs in SKB Bantul. This esearch was qualitative evaluation research referring to the concept of Logical Framework Models. The results of the research reveal that: (1) The long-term results of bridal make-up and computer courses have been achieved according to the criteria, but not in a sewing cours;. (2) the results of mid-term course of bridal make-up and computer courses have been achieved according to the criteria of success, but not in the sewing course; (3) the result of bridal make-up and computer courses have been achieved according to the criteria of success, but not in sewing course; (4) the process have not been fully implemented optimally, in which, neither promotion of the activities using the internet media nor monitoring and evaluation has been done optimally. Monitoring and evaluation are limited to the evaluation of learning, and not including monitoring and evaluation at program level yet; (5) the input does not comprehensively support the implementation of the activities, especially those related to supplying of infrastructure and budgeting/financing.
Keywords: evaluation, life skills programsKeywords
Full Text:
PDFReferences
Anwar. (2012). Pendidikan kecakapan hidup (life skills education): Konsep dan aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Konsep pendidikan kecakapan hidup (life skill education). (Buku I). Tim Broad Based Education. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Pola pelaksanaan pendidikan berorientasi kecakapan hidup melalui BBE untuk PMU. Tim Broad Based Education (BBE) Ditjen Dikdasmen. Jakarta: Ditjen PLS dan Pemuda-Depdiknas.
Fakhrudin. (2011). Evaluasi program pendidikan nonformal. Semarang: Unnes Press
Hussain, M.S. (2013). Challenges and emerging perspectives in adult education delivery in Nigeria. European Scientific Journal, 9 (13), pp. 138-145, Retrived from http://eujournal.org/index.php/esj/article/view/1045
Ihejirika, J. C. (2012) Utilization of adult and nonformal education programs in combating rural poverty in Nigeria. World Journal of Education, 2 (3), p. 29, Retrived from http://www.sciedu.ca/journal/index.php/wje/article/view/1288
Kamil, Mustofa. (2012). Model pendidikan dan pelatihan (konsep dan aplikasi). Bandung: Alfabeta.
Kirkpatrick, D.L., & Kirkpatrick. J.D. (2006). Evaluating training programs: The four levels (3rd edition). Oakland: Berrett-Koehler Publishers
Koontz, H., O'Donnell, C., & Weihrich, H. (2001). Manajemen. Jakarta: Erlangga
Nelson-Jones, R. (2005). Practical counselling and helping skills. New York: SAGE Publications Ltd.
Soetomo. (2011). Pemberdayaan masyarakat: Mungkinkah muncul antitesisnya?. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjana, D. (2006). Evaluasi program pendidikan luar sekolah untuk pendidikan nonformal dan pengembangan sumber daya manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suprijanto.(2012). Pendidikan orang dewasa dari teori hingga aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara
Supriadi, D., & Jalal, F. (2005). Reformasi pendidikan dalam konteks otonomi daerah. Jakarta: Adicita Karya Nusa
DOI: https://doi.org/10.21831/jppm.v3i1.6303
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) indexed by:
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) by http://journal.uny.ac.id/index.php/jppm/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.