Socioeconomic Factors Associated with Stunting Among Children in Selawangi Village, Indonesia

Dzuliani Faseha, Universitas Siliwangi, Indonesia
Nurlaila Nurlaila, Universitas Siliwangi, Indonesia
Ahmad Hamdan, Universitas Siliwangi, Indonesia

Abstract


In Selawangi Village, there were 34 cases of stunting. This study aimed to determine the socioeconomic conditions of families with stunted children in Selawani Village. The data were collected through interviews, observation, and documentation. The data analysis method applied a qualitative descriptive method through data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Sampling used purposive sampling. Based on the results of the study, the socioeconomic factors of families with stunted children indicated that the families are primarily from farm laborer families. The parents only attended elementary school and earned less than the regional minimum wage. They rent a house with electricity. Most of them still use traditional sanitation systems. Not all families have vehicles and cell phones. A low income will hinder a child from growing and developing optimally since their family's income mainly determines a child's nutritional intake.


Keywords


socio economy; family; stunting

Full Text:

PDF

References


Adriany, F., Hayana, H., Nurhapipa, N., Septiani, W., & Sari, N. P. (2021). Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Pengetahuan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Puskesmas Rambah. Jurnal Kesehatan Global, 4(1), 17–25.

Akbar, H., & Ramli, M. (2022). Faktor Sosial Ekonomi dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-59 Bulan di Kota Kotamobagu. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 5(2), 200–204.

Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama.

Aramico. (2013). Hubungan Kategori Pola Asuh Terhadap Pencegahan Stunting. Universitas Pemuda.

Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). Pustaka Kesehatan, 3(1), 163–170.

Ayu, S. D. (2008). Pengaruh Program Pendampingan Gizi Terhadap Pola Asuh, Kejadian Infeksi Dan Status Gizi Balita Kurang Energi Protein The Effect Of Nutritional Outreach Program On Caring Pattern, Infectious Disease Rates And The Anthropometric Status Of Underweight Underf. Universitas Diponegoro.

Bella, F. D., Fajar, N. A., & Misnaniarti, M. (2020). Hubungan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Balita dari Keluarga Miskin di Kota Palembang. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 8(1), 31–39.

Bommer, C., Vollmer, S., & Subramanian, S. V. (2019). How Socioeconomic Status Moderates the Stunting-age Relationship in Low-Income and Middle-Income Countries. BMJ Global Health, 4(1).

Damayanti, R. A., Muniroh, L., & Farapti, F. (2017). Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Dan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif Pada Balita Stunting Dan Non Stunting. Media Gizi Indonesia, 11(1), 61–69.

Gunawan, A. H. (2000). Sosiologi Pendidikan : Suatu Analisis Sosiologi Tentang Pelbagai Problem Pendidikan. Rineka Cipta.

Hasanah, Z. (2018). Faktor – Faktor Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotagede I Yogyakarta. Universitas ’Aisyiyah Yogyakart.

Humairah, T. (2021). Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Keluarga Petani di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Universitas Hasanuddin.

Kuntari, T., Jamil, N. A., & Kurniati, O. (2013). Faktor Risiko Malnutrisi pada Balita. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 7(12), 572–576.

Lilawati. (2021). Pondasi Pendidikan Keluarga. Norman: University of Oklahoma.

Maharendrani, R. (2017). Kualitas Fisik Jamban Keluarga dan Kejadian Diare di Desa Beran, Ngawi. JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama, 5(1).

Nadiyah, N., Briawan, D., & Martianto, D. (2014). Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 0—23 bulan di Provinsi Bali, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi Dan Pangan, 9(2).

Ngaisyah, R. D. (2015). Hubungan Sosial Ekonomi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Kanigoro, Saptosari, Gunung Kidul. Medika Respati: Jurnal Ilmiah Kesehatan, 10(4).

Notoatmodjo. (2003). Kondisi Sosial-Ekonomi Keluarga. Alfabeta.

Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., & Anggraini, L. (2018). Study Guide - Stunting dan Upaya Pencegahannya Bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. CV Mine.

Rokhman, M. M., Wibowo, S. A., Pranoto, Y. A., & Widodo, K. A. (2018). Pelatihan Pemanfaatan Microsoft Office pada Staf Pengajar di SMPLBN (Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Negeri) Kota Malang. Jurnal MNEMONIC, 1(1), 4–9.

Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu.

Sumardi, M. (2004). Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Rajawali.

Supariasa, I. D. N., & Purwaningsih, H. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Malang. Karta

Rahardja: Jurnal Pembangunan Dan Inovasi, 1(2), 55–64.

Trinaswati. (2016). Permasalahan Stunting di Indonesia. Rineka Cipta.

Wijaya, A. M. (2023). Perkembangan Anak Ideal. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1), 15–27.




DOI: https://doi.org/10.21831/jppm.v10i2.60350

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) indexed by:

 
 
Creative Commons License
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) by http://journal.uny.ac.id/index.php/jppm/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats