Pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal masyarakat dengan pendekatan outcome mapping
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan outcome mapping pada proses pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal masyarakat di kampung Kais-Tapuri, Distrik Kais, Kabupaten Sorong selatan, Papua barat. Penelitian ini merupakan penelitian participatory action research dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian terdiri dari 20 perempuan usia produktif. Data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Perencanaan partisipatoris untuk identifikasi kebutuhan terkait ekonomi rumah tangga bersama dengan kepala kampung, aparat kampung, perwakilan perempuan di dua kampung (2) Penentuan mitra langsung dan stakeholder potensial, mitra langsung yang terpilih terdiri dari 20 perempuan usia produktif dari dua kampung, dan stakeholder potensial terdiri dari kepala kampung, pendeta, kepala suku, dan kader posyandu (3) Desain program yaitu berupa rancangan terarah yang terdiri dari: visi dan misi, mitra langsung, capaian dambaan, penanda kemajuan (4) Menentukan rencana kerja berupa pelatihan dan pendampingan (5) Indikator keberhasilan pelatihan adalah adanya perubahan perilaku mitra langsung yang dapat dilihat pada penanda kemajuan yang sudah dibuat selama semester pertama
Creative economy empowerment based on community local wisdom with outcome mapping approach
Abstract
This research aims to determine the application of the outcome mapping approach to the process of creating economic empowerment based on local wisdom in the Kais-Tapuri village, Kais District, South Sorong Regency, West Papua. This research is participatory action research with qualitative and quantitative approaches. The research subjects consisted of 20 productive age women (housewives). The research data were obtained through observation, interview, and documentation techniques. The results of the research were as follows: (1) Participatory planning consisted of identifying needs related to household economics together with village heads, village officials, women representatives in two villages (2) Determination of Boundary partners and potential stakeholders, selected Boundary partners consisting of 20 women productive age of two villages, and potential stakeholders consist of village heads, pastors, chiefs, and Posyandu cadres (3) Program design is an intentional design consisting of vision and mission, boundary partners, Outcome challenges, progress marker (4) Determine work plans in the form of training and assistance (5) Indicators of successful training are changes in the behaviour of boundary partners that can be seen in the marker of progress made during the first semester
Keywords
Full Text:
Fulltext PDFReferences
Azizah, S. N., & Muhfiatun, M. (2018). Pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal pandanus handicraft dalam menghadapi pasar modern perspektif ekonomi syariah (Study Case di Pandanus Nusa Sambisari Yogyakarta). Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, 17(2), 63-78.
Badan Pusat Statistik. (2017). Persentase penduduk miskin Maret 2017 mencapai 10,64 persen. Diunduh dari www.bps.go.id, pada 13 november 2018, pukul 07.39
Deprez, S., Ongevalle, J. V., Huyse, H., & Ambrose, K. (2010). Learning the way forward: Adapting St2eep’s planning, monitoring and evaluation process through Outcome Mapping.
Duflo, E. (2012). Women empowerment and economic development. Journal of Economic literature, 50(4), 1051-79.
Gholipour, A., Rahimian, A., Mirzamani, A., & Zehtabi, M. (2010). IMPACT model of women's empowerment. International Business Research, 3(1), 57.
Irawan, A. (2015). Ekonomi kreatif sebagai suatu solusi mensejahterakan masyarakat dalam meningkatkan tingkat perekonomian. Proceedings SNEB.
Kamil, M., & Riduwan. (2009). Pendidikan nonformal: pengembangan melalui pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM) di Indonesia: sebuah pembelajaran dari kominkan di Jepang. Alfabeta.
Khan, S. (2016). Women's empowerment through poverty alleviation: a socio-cultural and politico-economic assessment of conditions in Pakistan. In European Virtual Conference on Management Sciences and Economics, 1(1).
Kompas.com (2017). Agustus 2017, jumlah pengangguran naik menjadi 7,04 juta orang. Diunduh dari ekonomi.kompas.com, pada 13 november 2018, pukul 07.36
Miradj, S., & Sumarno, S. (2014). Pemberdayaan masyarakat miskin, melalui proses pendidikan nonformal, upaya meningkatkan kesejahteraan sosial di Kabupaten Halmahera Barat. JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat), 1(1), 101-112.
Nwobi, A. U. Non-formal education as an instrument for empowering women in Enugu State, Nigeria. International Journal of Research in Arts and Social Sciences Vol.5
Rakib, M. (2017). Strategi pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal sebagai penunjang daya tarik wisata. Jurnal Kepariwisataan, 1(2), 54-69.
Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan indonesia Nomor 81 Tahun 2013
Smutylo, T. (2005). Outcome mapping: A method for tracking behavioural changes in development programs. The Institutional Learning and Change (ILAC)
Syamsi, I. (2010). Pendidikan luar sekolah sebagai pemberdaya dalam masyarakat. Diklus, 14(1).
DOI: https://doi.org/10.21831/jppm.v7i2.24870
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) indexed by:
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) by http://journal.uny.ac.id/index.php/jppm/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.