Merawat Lingkungan berbasis Folklor Sentani bagi Anak-Anak di Kampung Yokiwa, Kabupaten Jayapura, Papua
Henderite Loisa Ohee, Cenderawasih University, Indonesia
Christien S. A. Haay, Cenderawasih University, Indonesia
Stela Regina Korwa, Cenderawasih University, Indonesia
Abstract
Masyarakat Sentani lama amat menjaga lingkungan mereka. Mereka tidak menebang hutan secara liar dan mencemari tanah dan air. Anak-anak sebagai generasi estafet perlu tahu bagaimana cara menghormati dan menjaga alam. Masyarakat Sentani juga kaya akan folklor yang mulai ditinggalkan dan tidak dikenali oleh sebagian besar anak-anak. Inisiatif ini memanfaatkan folklor Sentani, yaitu cerita rakyat dan lantunan ehabla sebagai media pembelajaran preservasi lingkungan di Kampung Yokiwa, Kabupaten Jayapura. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah (1) mengajarkan dan memberi penyadaran kepada anak-anak Kampung Yokiwa tentang pentingnya mencintai dan merawat lingkungan hidup menggunakan folklor Sentani, (2) mengenalkan, memberi pengalaman, dan motivasi kepada anak-anak untuk mempelajari cara-cara masyarakat Sentani lama menjaga lingkungan hidup mereka. Kegiatan dilakukan di Kampung Yokiwa, Kabupaten jayapura, Papua pada bulan Agustus 2022. Kegiatan ini melibatkan anak-anak usia 9-12 tahun. Teknik yang digunakan adalah mendongeng, membaca, melantun yang diselingi dengan lagu dan permainan. Melalui kegiatan ini, anak-anak menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan segala isinya mulai dari hal yang kecil. Mereka pun menjadi agen yang menularkan kebiasaan baik ini kepada teman-teman sebaya mereka. Kegiatan ini juga berhasil mengidupkan kembali folklor Sentani berbasis lingkungan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahi, B., Yaya, D., Ozsoy, S. (2014). “The Concept of Environment in Folktales from the
Different Cultures: Analysis of Content and Visuals”. International Electronic
Journal of Environmental Education, 14 (1), 1-17.
Chiparausha, B. & Mavhunduse,F. (2018). “The Role of Folktales in the Preservation of Indigenous Knowledge Among the Shona: A Review Based on Aaron C.
Hodza’s Ngano Dzamatambidzanwa
(https://www.specsal.org/publications/papers2018/043_chiparausha_2018pdf).
Court, D. dan Rosenta, E. (2007). “Values Embodied in Children’s Literature Used in Early Childhood Education in Israeli State Schools”. Early Childhood Education Journal, 34 (6), 407-414.
Dewi, N. (2017). “People and Nature in Asian Stories: Reading and Writing Materials for Eco Education” dalam Kata: a binnual publication on the study of language and liteature, Vol. 12 (1), pp. 39-46
Lazar, G. 2002. Literature and Language Teaching: A Guide for Teachers and Trainers. Cambridge: Cambridge University Press
Modouw, J. (2021). Pendidikan Kontekstual Papua: Untuk Daerah Terpencil, Pengasuhan Anak, Kurikulum Operasional, Proses Belajar dan Penilaian. Yogyakarta: UNY Press.
Yektiningtyas, W. (2019). “Igniting Folktales as Children’s Learning Sources in Sentani, Jayapura, Papua” (10.21831/ltr.v18i1.18841) Litera, 18 (1)
Yektiningtyas,W. & Modouw, J. (2017). “Infusing Culture in English Learning: a Attempt to Preserve Cultural Hertitages in Jayapura Municipality, Papua” in LLTC Journal, edisi April 2017 (www.e-jounal.usd.ac.id/ index.php/LLT)
Yektiningtyas, W. & Silalahi, E. (2020) “Fables as Media of Environmental Education for Sentani Children in Jayapura Regency, Papua” dalam CELT A Journal Culture, English Language Teaching and Literature, (20) 2, 237-258.
Yektiningtyas, W & Karna, S. (2013).“Using Folktales to Stengthen Literacy In Papua”, Australian and Interntional Journal of Rural Education, 23 (3), 83-94
Zubaedi. 2013. Pengembangan Masyarakat. Kencana. Jakarta
DOI: https://doi.org/10.21831/jpmmp.v7i2.62039
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Accepted and published papers will be freely accessed in this website and the following abstracting & indexing databases:
Supervised by: