PKM Pengolahan Air Gambut di Desa Kasamukal dan Desa Rawa Makmur, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau

Yeza Febriani, Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Pasir Pengaraian, Indonesia
Eti Meirina, Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Pasir Pengaraian, Indonesia
Brahmana Brahmana, Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pasir Pengaraian, Indonesia
Aprizal Aprizal, Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pasir Pengaraian, Indonesia
Arif Rahman Saleh, Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pasir Pengaraian, Indonesia

Abstract


Air gambut merupakan jenis air yang banyak tersedia di sekitar kawasan hutan lahan rawa gambut. Air ini perlu pengolahan terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi dikarenakan tidak memenuhi persyaratan standar kualitas air bersih layak konsumsi. Beberapa desa yang terletak di Kecamatan Bonai Darussalam  Kabupaten Rokan Hulu masih menemukan kesulitan dalam memperoleh air bersih dikarenakan daerah ini merupakan daerah air gambut. Untuk mengolah air gambut dibutuhkan beberapa tahapan mulai dari netralisasi, aerasi, koogulasi-flokulasi, dan filtrasi. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dibangun sebuah produk berupa sistem penyaringan air gambut menggunakan teknologi sederhana dengan kapasitas penyaringan 500 liter/jam yang terdiri dari beberapa bagian yaitu Tangki Air Baku, Sistem Aerasi, Sistem Pemipaan dan Sistem Penyaring (filter). Media yang digunakan adalah zeolit, pasir silika dan karbon aktif. Seluruh media penyaringan ditempatkan pada 3 buah tabung FRV. Hasil pengujian sampel air hasil penyaringan menunjukkan bahwa teknologi sederhana penyaringan air gambut menjadi air bersih telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan PERMENKES No :416/Menkes/PER/IX/1990.

 

Kata kunci: air gambut, teknologi sederhana, penyaringan


Keywords


air gambut, teknologi sederhana, penyaringan

Full Text:

PDF

References


Alamsyah, S. (2006). Merakit Sendiri Alat Penjernihan Air Untuk Rumah Tangga. Kawan Pustaka.

Rubinata, a. (2014). Perancangan Alat Pengolahan Air Gambut Sederhana Menjadi Air Minum Skala Rumah Tangga. Jurnal mahasiswa teknik lingkungan untan, 1(1).

Sutapa, i. D. 2011. Pengembangan Sistem Pengolahan Air Gambut Menjadi Air Bersih Di Propinsi Kalimantan Tengah: Kajian Efisiensi Penambahan Koagulan Dalam Proses Koagulasi.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MENKES/PER/IX/1990

Kusuma, a. (2015). Rancang Bangun Alat Pengolah Air Gambut Sederhana Sebagai Solusi Permasalahan Air Bersih Masyarakat Pedesaan. Jurnal mahasiswa teknik lingkungan untan, 1(1).

Sutapa I. (2003).”Efisiensi alum sulfat sebagai koagulan dalam proses produksi air bersih.” Prosiding Seminar Nasional Teknologi Proses Kimia, Jakarta

Xu, R., Y.P.Zhang, and J.Gregory. 2006.Different Pollutants Removal Efficiencies and Pollutants Distribution With Particle Size of Wastewater Treated by CEPT Process. Water Practice and Technology. 1(3): 1-7

Zhan, H, X.Zhang, and X .Zhan. 2004. Coagu-Flocculation Mechanism of Flocculant and Its Physical Model. Separation Technology VI: New Perspectives on Very Large- Scale Operations. RP3 (8): 1-11




DOI: https://doi.org/10.21831/jpmmp.v4i2.37503

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Accepted and published papers will be freely accessed in this website and the following abstracting & indexing databases:

   

 

 
Creative Commons License
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pedidikan MIPA is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
 
 Flag Counter
 

 

View My Stats

 

Supervised by:

RJI Main logo