Peningkatan pemahaman konsep pubertas dan keterampilan menggunakan pembalut wanita dengan pembelajaran langsung menggunakan metode pemodelan pada siswa SMALB tunagrahita
Dian Fitria Prihandini,
, Indonesia Sri Joeda Andajani,
, Indonesia Asri Wijiastuti,
, Indonesia
Abstrak: Siswa tunagrahita mengalami kesulitan dalam memahami informasi abstrak tentang konsep pubertas dan langkah – langkah menggunakan pembalut wanita. Penggunaan metode pemodelan menyediakan model atau contoh konkret yang mudah diingat oleh siswa tunagrahita. Penerapan pembelajaran langsung dapat memandu siswa langkah demi langkah untuk memahami suatu konsep dan menguasai suatu ketrampilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep pubertas dan ketrampilan menggunakan pembalut wanita dengan pembelajaran langsung menggunakan metode pemodelan pada siswa SMALB Tunagrahita. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan analisis data deskriptif kuantitatif yang dilakukan dalam satu siklus untuk pembelajaran konsep pubertas dan dua siklus untuk pembelajaran ketrampilan menggunakan pembalut wanita. Subjek penelitian adalah siswa SMALB tunagrahita yang berjumlah 6 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi dan tes. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi instrumen pengamatan proses pembelajaran, soal tes pengetahuan dan format penilaian tes kinerja. Ketuntasan belajar klasikal tentang pemahaman konsep pubertas dapat dilihat dari hasil tes pengetahuan siklus I yang menunjukkan 83 % siswa telah mendapatkan nilai tes pengetahuan ≥ 70 %. Peningkatan ketrampilan menggunakan pembalut wanita dapat dilihat dari hasil tes pengetahuan dan tes kinerja. Hasil tes pengetahuan siswa siklus I menunjukkan 67 % siswa mendapatkan nilai tes pengetahuan ≥ 70 % dan meningkat 83 % pada siklus II. Hasil tes kinerja siswa siklus I menunjukkan 67 % siswa mendapatkan nilai tes kinerja ≥ 70 % dan meningkat 100 % pada siklus II. Ketuntasan belajar klasikal siklus II dibandingkan siklus I pada tes pengetahuan meningkat 16 % dan tes kinerja meningkat 33 %. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemahaman konsep pubertas dan ketrampilan menggunakan pembalut wanita siswa SMALB tunagrahita meningkat dengan pembelajaran langsung menggunakan metode pemodelan.
Kata Kunci: Konsep Pubertas, Pembelajaran Langsung, Metode Pemodelan.
Abstract: Mentally disabled students have difficulty understanding abstract information about the concept of puberty and the steps to use sanitary napkins. The use of modeling methods provides a concrete model or example that is easily remembered by mentally retarded students. The application of direct learning can guide students step by step to understanding a concept and mastering a skill. The purpose of this study was to determine the increase in understanding of the concept of puberty and the skills to use sanitary napkins with direct learning using modeling methods for students with mental retardation. This research is a classroom action research with the analysis of quantitative descriptive data conducted in one cycle for learning the concept of puberty and two cycles for learning skills using sanitary napkins. The subjects of the study were 6 students with mental retardation. Data collection methods in this study are documentation, observation and tests. The instruments used to collect data include instruments of learning process observation, knowledge test questions and performance test assessment formats. The completeness of classical learning about understanding the concept of puberty can be seen from the results of the cycle I knowledge test which shows 83% of students have obtained a knowledge test score of ≥ 70%. Improving skills in using sanitary napkins can be seen from the results of knowledge tests and performance tests. The students' first cycle knowledge test results show 67% of students get knowledge test scores ≥ 70% and increase 83% in cycle II. The results of the first cycle of student performance tests showed 67% of students got a performance test score of ≥ 70% and increased 100% in cycle II. Classical learning completeness cycle II compared to cycle I on knowledge tests increased 16% and performance tests increased 33%. The results of the study concluded that understanding the concept of puberty and the skills to use sanitary napkins for mentally retarded students increased with direct learning using modeling methods.
Keywords: Concept of Puberty, Direct Learning, Modeling Methods.
Keywords
Konsep Pubertas, Pembelajaran Langsung, Metode Pemodelan