MEMBENTUK KEMATANGAN EMOSI DAN KEKUATAN BERPIKIR POSITIF PADA REMAJA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI

Komarudin Komarudin, Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract


Abstract
Remaja adalah bagian dari kelompok masyarakat yang mempunyai tugas dan tanggungjawab terhadap
kehidupannya, remaja juga merupakan generasi penerus untuk melanjutkan pembangunan bangsa dan negara
di masa yang akan datang. Untuk membentuk remaja agar menjadi manusia yang berkarakter baik tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan. Kenyataan di lapangan menyatakan bahwa tidak semua remaja dapat terbentuk
sesuai dengan karakter yang diharapkan. Kegagalan terjadi dimungkinkan tidak terbentuknya kematangan emosi
dan kurangnya kekuatan berpikir positif pada remaja. Emosi yang tidak stabil menyebabkan kesukaran konsentrasi
dan mempengaruhi kehidupan seremaja remaja, sementara berpikir positif dapat memberikan kekuatan yang begitu
besar bagi remaja dalam menjalani pendidikan sehari-hari maupun dalam kehidupannya yang lain. Pendidikan
jasmani memiliki tujuan yang bersifat menyeluruh yang mencakup aspek fsik, kognitif, afektif, emosional, sosial dan
moral. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses interaksi antara manusia dan lingkungan yang dikelola melalui
pendidikan gerak secara sistematik untuk membentuk manusia seutuhnya, yaitu untuk mengembangkan aspek fsik,
psikomotor, kognitif, dan aspek afektif. Salah satu aspek afektif yang secara langsung dikembangkan dalam
pendidikan jasmani adalah kematangan emosi dan berpikir positif.
Kata kunci : Kematangan emosi, berpikir positif, remaja dan pendidikan jasmani
Abstract
Adolescents are part of a group of people who have duties and responsibilities for their lives, adolescents are also
the next generation to continue the development of nation and state in the future. To form teenagers to be good
human beings is not as easy as turning a palm. The reality in the feld states that not all teenagers can be formed in
accordance with the expected character. Failure to occur is possible not the formation of emotional maturity and lack
of positive thinking power in adolescents. Unstable emotions cause concentration diffculties and affect a teenager’s
life, while positive thinking can give such a great power to adolescents in daily education as well as in other lives.
Physical education has a comprehensive purpose that includes physical, cognitive, affective, emotional, social and
moral aspects. Physical education is a process of interaction between human and environment that is managed
through the education of motion systematically to form a whole person, that is to develop the physical aspects,
psychomotor, cognitive, and affective aspects. One of the affective aspects directly developed in physical education
is emotional maturity and positive thinking.
Key words : Emotional maturity, positive thinking, adolescent and physical education

Keywords


Emotional maturity, positive thinking; adolescent and physical education

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/jpji.v12i2.17104

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 JURNAL PENDIDIKAN JASMANI INDONESIA



Creative Commons License
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/jpji.

Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Stats