Makna hidup pada mahasiswa rantau: analisis faktor eksploratori skala makna hidup
Farida Agus Setiawati, , Indonesia
Abstract
Pemaknaan hidup pada manusia dapat dihadirkan dari berbagai macam peristiwa, salah satunya adalah masuknya seseorang ke dalam lingkungan baru yang membuat individu memiliki pandangan yang baru ataupun pengalaman yang baru terhadap budaya tersebut. Instrumen pemaknaan hidup yang diuji peneliti mengukur makna hidup yang dihasilkan oleh mahasiswa rantau. Nilai reliabilitas yang dihasilkan oleh instrumen ini terbilang tinggi yaitu 0,924. Hasil analisis faktor eksploratori yang dilakukan oleh peneliti menghasilkan lima komponen penyusun makna hidup yang tersusun dalam 34 item.
The meaning in life of overseas students: a exploratory factor analysis of the meaning in life
The meaning in life in humans can be presented from various kinds of events, one of which is the entry of a person into a new environment that makes individuals have new views or new experiences with that culture. The instrument of meaning in life that was tested by researchers measured the meaning in life produced by overseas students. The reliability value produced by this instrument is relatively high at 0.924. The results of the exploratory factor analysis carried out by the researchers produced five components that comprise life meanings arranged in 34 items.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Azwar, S. (2002). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2009). Efek seleksi item berdasar daya diskriminasi terhadap reliabilitas skor tes. Buletin Psikologi, 17(1), 28-32.
Bastaman, H.D. (1996). Meraih hidup bermakna :kisah pribadi dengan pengalaman tragis. Jakarta: Paramadina.
Bastaman, H.D. (2007). Logoterapi: Psikologi untuk menemukan makna hidup dan meraih hidup bermakna. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Chaplin, C.P. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT. Rajawali Press.
Debats, D. L., Drost, J., & Hansen, P. (1995). Experiences of meaning in life – A combined qualitative and quantitative approach. British Journal of Psychology, 86, 359–375.
Frankl, V. E. (2003). Logoterapi terapi psikologi melalui pemaknaan eksistensi. Yogyakarta: Kreasi wacana.
Huijbers, T. (1987). Manusia merenungkan dunianya. Yogyakarta: Kanisius.
Koeswara. (2007). Legoterapi, psikoterapi Viktor Frankl. Yogyakarta: Kanisius.
Koeswara, E. (1992). Logoterapi: psikoterapi Viktor Frankl. Yogyakarta: Kanisius.
Majerníková, Ľ., & Obročníková, A. (2017). Relationship between the quality of life and the meaning of life in cancer patient. Vol . 16 issue 2, ttps://doi.org/10.1515/pielxxiw-2017-0012.
Rachman, S. A., & Laksmiwati, H. (2014). Hubungan konsep diri dan makna hidup pada anak jalanan. Character, Volume 03 Nomor 2.
Rose, L. M., Zask, A, Burton L.J. (2016). Psychometric Properties of the Meaning in Life Questionnaire (MLQ) in a sample of Australian adolescents. International Journal of Adolescence and Youth. No 22, issue 1, pp. 68-77.
Seligman, M.E.P. (2002). Authentic happiness. New York: Free Press.
Suhr, D.D. (2006). Exploratory or confirmatory factor analysis?.Colorado: SAS Institute Inc.
Suryabrata, S. (2009). Metodologi penelitian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
DOI: https://doi.org/10.21831/jpipfip.v11i1.23796
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Supervised by:
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan has been indexed by: