Pemilihan Nilai Karakter dalam Cerita Anak dan Teknik Penceritaannya
Abstract
Pendidikan Karakter atau Pendidikan Budi Pekerti idealnya diterapkan sejak Anak Usia Dini (AUD), namun bukan berarti terlambat jika pendidikan karakter ini diterapan di seluruh tingkat satuan pendidikan. Dengan pendidikan karakter, diharapkan peserta didik tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang memiliki nilai-nilai karakter yang baik. Untuk itu, guru AUD hendaklah memiliki kompetensi sebagai guru AUD. Dapat mengajar peserta didiknya melalui cara yang benar dan baik sehingga paserta didik kelak bukan hanya memiliki kepandaian, namun juga memiliki nilai-nilai karakter yang baik pula. Cerita Anak (CA) adalah sesuatu yang memiliki makna bagi anak apabila dapat memberi kebermanfaatan. Kebermanfatannya itu karena CA memiliki amanat yang mampu mengemban ajar an moral yang berupa nilai-nilai pendidikan karakter, sehingga bermakna bagi anak. Makna CA itulah yang merupakan salah satu sajian materi yang dapat diberikan kepada AUD di sekolah. Untuk itu, jika guru dapat memilih CA dengan baik dan menceritakannya dengan baik pula, peserta didik akan mampu menghayati, memahami, dan mampu mengapresiasi isi cerita yang diperdengarkan tersebut secara baik pula. AUD walaupun masih berada pada masa sebelum operasional konkrit, namun dalam pembelajarannya pun tetap digunakan melalui pendekatan komprehensif dengan metode keteladanan yang konkrit. Metode ini lebih sesuai diterapkan pada peserta didik tingkat AUD melalui CA dan perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci: nilai karakter, cerita anak, teknik bercerita, anak usia dini
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/jpa.v2i2.3041
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
Our Journal indexed by:
Supervised by:
Jurnal Pendidikan Anak is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa.
Jurnal Pendidikan Anak Stats