MENDIDIK ANAK MENJADI MANUSIA YANG BERKARAKTER
Abstract
Karakter anak tidak terlepas dari bagaimana pendidikan dan pola asuh orangtua dirumah. Karakter anak dibentuk dari apa yang dipelajarinya dirumah dalam keluarga, disekolah, dan di masyarakat. Anak yang berasal dari keluarga yang baik berpotensi rusak karakternya jika lingkungan sekolah kacau dan lingkungan bergaul salah, begitu juga dengan kondisi di masyarakat yang tidak saling mendukung (bersinergi) dalam penyemaian karakter anak. Untuk mengoptimalkan penanaman nilai-nilai karakter pada anak dibutuhkan adanya pembiasaan dari orang-orang disekitar anak. Nilai-nilai karakter yang ditanamkan dapat merujuk nilai karakter dikembangkan Lickona dan sistem among yang dikembangkan Ki Hajar Dewantara. Menurut Lickona, pendidikan karakter ditanamkan melalui kebiasaan (habituation) tentang hal yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (domain kognitif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (domain perilaku). Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara sistem among merupakan metode pembelajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih,asah,dan asuh(care and dedivcation based on love). Dengan memadukan pembiasaan berbagai nilai-nilai karakter positif yang ada, diharapkan penanaman nilai karakter pada anak akan lebih optimal.
Kata kunci: Nilai-nilai Karakter, anak usia dini
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/jpa.v3i2.11706
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Pendidikan Anak
Our Journal indexed by:
Supervised by:
Jurnal Pendidikan Anak is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa.
Jurnal Pendidikan Anak Stats