MENGENAL MAKNA LAMBANG 3 ANGGOTA PERGURUAN HISTORIS YANG BERPUSAT DI YOGYAKARTA
Abstract
Yogyakarta di sebut sebagai kota budaya memang sangat tepat. Dari salah satu budaya tradisional yaitu pencak silat, munculnya 3 perguruan silat yang tergabung dalam perguruan historis. Historis ini memiliki makna perguruan yang turut membangun dan mengembangkan pencak silat. Perguruan historis menyimpan sejarah yang sangat panjang, yang terdiri dari 10 perguruan, dan yang lahir di yogyakarta terdapat tiga perguruan yaitu Perguruan Pencak Indonesia (PerPI) Harimurti, PS Phashadja Mataram, PS Tapak Suci. PerPi Harimurti yang lahir dari pendopo Tedjokusuman Ngayogyakarta hadiningrat yang diasuh oleh RM Rio Harimurti, dalam perkembangannya menggunakan lambang perguruan yang berprinsip pada sumber kehidupan, dengan menggunakan unsur air, api, tanah, angin, dimana hal tersebut merupakan ciptaan Tuhan dan digunakan dalam kehidupan manusia. Phashadja Mataram menggunakan bahasa sansekerta Pha: puasa-laku, Sha: Senjata-Kemampuan (lahir-batin), Dja: Jumedhul-kelakone, yang memiliki makna ilmu iku biso kelakone kanthi laku. Pada PS Tapak Suci, dari keseluruhan lambang tersimpul dengan nama TAPAK SUCI yang mengandung arti Bertekad bulat mengagungkan asma Alloh Subhanahu wataala, kekal dan abadi. Dengan keberanian menyerbakan keharuman dengan sempurna, dengan kesucian menunaikan rukun islam dan rukun iman, mengutamakan keeratan dan kejujuran dengan rendah hati. Makna filosofis dari lambang perguruan silat kebanyakan mendasarkan pada, ke Tuhan-an dan kehidupan, yang diwujudkan dengan berbagai makna dari warna, makna bunga, anggota badan, tatasurya, senjata tradisional seperti keris, tombak, trisula, toya dan lainnya. Diantara titik-titik kecil perbedaan makna yang ada, namun masih terdapat sebuah kesamaan garis yang lebih tebal tentang tujuan yang diharapkan, yang antara lain turut serta dalam membangun generasi muda yang bermoral tinggi, Taqwa, Tanggap, Tanggon, Tangguh, Trengginas dan disiplin serta bertanggung jawab. Dari makna lambang ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengungkap perguruan silat yang lahir di yogyakarta dan mendapat julukan sebagai perguruan Historis yang akhirnya julukan tersebut diubah menjadi Perguruan Khusus.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/jorpres.v1i2.6871
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)