341IMPLEMENTASI DELAPAN METODE KEPRAMUKAAN SEBAGAI BENTUK PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR

Ahmad Yasar Ramdan, Program Pascasarjana, Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Yoyon Suryono, Program Pascasarjana, Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi 8 metode kepramukaan sebagai penguatan pendidikan karakter siswa sekolah dasar di Kecamatan Selong. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 54 orang sebagai data primer, terdiri dari 3 orang kepala sekolah, 6 orang pembina putra dan putri, 45 orang siswa atau anggota pramuka penggalang SD. Data diperoleh melalui hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menerapkan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Kebenaran dan keabsahan data ditetapkan melalui teknik triangulasi sumber, metode, dan waktu. Hasil penelitian membuktikan bahwa implementasi delapan metode kepramukaan terdiri dari: mengamalkan kode kehormatan pramuka, memberikan bimbingan dan motivasi dari pembina, menyelenggarakan kegiatan secara berkelompok, menyelenggarakan kegiatan yang menarik dan menantang, melakukan aktifitas sambil belajar, menyelenggarakan kegiatan di alam terbuka, menerapkan sistem satuan terpisah, dan memberikan penghargaan tanda kecakapan. Pelaksanaan metode kepramukaan berpotensi sebagai sarana untuk menguatkan karakter siswa sekolah dasar.

THE IMPLEMENTATION OF EIGHT SCOUTING METHODS IN REINFORCING ELEMENTARY STUDENTS’ CHARACTER

This study was aimed at describing the implementation of 8 scouting methods as strengthening character education for elementary school students in Selong. This research was a qualitative descriptive study. The subjects were 54 people as primary data, consisting of 3 school principals, 6 male and female coaches, 45 students or members of elementary school scouts. The data were obtained through interviews, observation, and documentation. Then they were analyzed by applying the interactive analysis technique of Miles and Huberman. The correctness and validity of the data were determined through the triangulation technique of sources, methods, and time. The results show that the implementation of the eight scouting methods consists of: practicing the scouting honor code, providing guidance and motivation from the coach, organizing activities in groups, organizing interesting and challenging activities, carrying out activities while learning, holding activities in the open, implementing a separate unit system. , and giving awards a mark of proficiency. The implementation of the scouting method has the potential as a means of strengthening the character of elementary school students.


Keywords


metode kepramukaan, pendidikan karakter, siswa sekolah dasar.

Full Text:

PDF

References


Afandi, R. (2011). Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. Pedagogia: Jurnal Pendidikan, 1(1), 85-98. https://doi.org/10.21070/pedagogia.v1i1.32

Agustina, P. (2018). Karakteristik perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah di Sekolah Dasar. Pendididkan Karakter, VIII(2018), 206-219.

Ambarini, R. (2017). Pengembangan karakter dan kreativitas anak usia dini melalui total physical response warm up game. Jurnal Kependidikan, 1(1), 150-162. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21831/jk.v1i1.9740.

Aeni, A. N. (2014). Pendidikan karakter untuk siswa SD dalam perspektif islam. Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 50–58. https://doi.org/10.1016/S0022-0248(02)02148-6.

Cahyo, E. D. (2017). Dekadensi moral yang terjadi pada siswa sekolah. EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar, 9(1), 16-26.

Dit. PSMP Kemdiknas. (2010). Pendidikan karakter terintegrasi dalampembelajaran di sekolah menengahpertama. Jakarta: Direktorat PSMP Kemdiknas.

Hiryanto. (2017). Pedagogi, andragogi dan heutagogi serta implikasinya dalam pemberdayaan masyarakat. Dinamika Pendidikan, 22(1), 65-71.

Irjanti, R., & Setiawati, A. (2018). Pengaruh nilai-nilai karakter terhadap prestasi belajar di SDIT Salman Al-Farisi. Jurnal Pendidikan Karakter, 8(I), 40-50.

Isdaryanti, B., Rachman, M., Sukestiyarno, Y. L., Florentinus, T. S., & Widodo, W. (2018). Teachers’ performance in science learning management integrated with character education. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 7(1), 9-15. https://doi.org/10.15294/jpii.v7i1.12887.

Kurniawan, M. I. (2015). Tripusat pendidikan sebagai sarana pendidikan karakter anak sekolah dasar. Pedagogia: Jurnal Pendidikan, 4(1), 41. https://doi.org/10.21070/pedagogia.v4i1.71

Marzuki, & Hapsari, L. (2015). Pem-bentukan karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan di MAN 1 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Karakter, 5(2), 142-156.

Miles, B. M., & Huberman, M. (1992). Analisis data kualitatif buku sumber tentang metode-metode baru. Jakarta: UI Press.

Murdiono, M., Miftahuddin, & Kuncorowati, P. W. (2017). The education of the natio-nal character of pancasila in secondary school based on pesantren. Cakrawala Pendidikan, 10(3), 423-434.

Nailiyah, R. D., Dayati, U., & Desyanty, E. S. (2018). Implementasi metode kepramukaan (studi kasus pembinaan pramuka penggalang berprestasi di Kwarcab, Kabupaten Malang). Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 3(4), 480-485.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Permendidikbud RI Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pen-didikan Kepramukaan. Jakarta: Kemendikbud.

Qoyyimah, U. (2016). Inculcating character education through EFL teaching in Indonesian state schools. Pedagogies, 11(2), 109-126. https://doi.org/10.1080/1554480X.2016.1165618.

Raharjo, S. B. (2010). Pendidikan karakter sebagai upaya menciptakan akhlak mulia. Pendidikan dan Kebudayaan, 16(3), 229-238.

Solihati, N., Hikmat, A., Rahman J., A., & Hidayatullah, S. (2019). Nilai pendidikan karakter dalam permainan rakyat di Lereng Gunung Merapi. Jurnal Kependidikan, 3(1), 28-42. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21831/jk.v3i1.22327.

Sukoyo, J. (2017). Efektivitas lagu-lagu berbahasa jawa untuk menanamkan nilai-nilai karakter siswa. Jurnal Kependidikan, 1(2), 163-173.

Suratmi, N., & Munhaji, U. (2015). Model pembelajaran “unfold circles” untuk membangun pendidikan karakter dan potensi anak di Lembaga PAUD. Pendidikan dan Kebudayaan, 21(2), 183-192.

Presiden Republik Indonesia. (2010). Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka. Jakarta.

Wijayanti, D. (2018). Character education designed by Ki Hadjar Dewantara. EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar, 10(2), 85-91.

Woro, S., & Marzuki, M. (2016). Peran kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam pembentukan karakter tanggung jawab peserta didik di SMP Negeri 2 Windusari Magelang. Jurnal Pendidikan Karakter, 6(1), 59-73. https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.10733.

Wulandari, T., Wijayanti, A. T., & Saliman. (2019). Pendidikan karakter dalam keluarga melalui pola asuh orang tua. Jurnal Kependidikan, 3(1), 129-142. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21831/jk.v3i1.22392.

Yatmiko, F., Banowati, E., & Suhandini, P. (2015). Implementasi pendidikan karakter anak berkebutuhan khusus. Journal of Primary Education, 4(2), 77-84.




DOI: https://doi.org/10.21831/jk.v4i2.29723

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

p-ISSN: 2580-5525 || e-ISSN: 2580-5533

Indexed by:

          


Creative Commons License

Jurnal Kependidikan by http://journal.uny.ac.id/index.php/jk is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View Journal Stats