Peusijuek sebagai kearifan lokal Aceh dalam menghadapi globalisasi budaya

Roni Hidayat, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng, Indonesia

Abstract


Penelitian ini menjelaskan ketahanan kearifan lokal peusijuek masyarakat Aceh dalam wacana globalisasi budaya. Globalisasi budaya sebagai penyebaran gagasan, makna, dan nilai telah melampaui tapal batas kebudayaan karena dibantu oleh internet, media, dan perjalanan luar negeri sehingga menjadi tantangan bagi kearifan lokal masyarakat, namun peusijuek dinilai masih eksis di Aceh hingga saat ini dan dilaksanakan dalam berbagai upacara adat maupun kegiatan formal. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat proses tranformasi yang dilakukan masyarakat Aceh dalam mempertahan kearifan lokal peusijuek sebagai warisan budaya masyarakat Aceh di masa yang lalu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan antropologi untuk mengidentifikasi indikator yang digunakan oleh masyarakat Aceh dalam menjaga eksistensi kearifan lokal serta mengembangkan nilai kearifan lokal melalui model kekinian sehingga lebih muda diterima sesuai dengan trend kehidupan generasi milenial. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Aceh Barat dengan pertimbangan lokus yang sangat memungkinkan untuk diamati penulis. Hasil penelitian menunjukan proses tranformasi nilai kearifan lokal peusijeuk melibatkan berbagai dimensi seperti lembaga pendidikan, lembaga adat dan juga tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai kearifan lokal.

 

The Sustainability of local wisdom Peusijuek in culture globalization 

This study explains the resilience of the local wisdom of the Acehnese “peusijuek” in the discourse of cultural globalization. Cultural globalization as the dissemination of ideas, meanings, and values has transcended cultural boundaries because it is assisted by the internet, media, and foreign travel so that it becomes a challenge for the local wisdom of the community, but peusijuek is considered to still exist in Aceh today and is carried out in various traditional ceremonies, as well as formal activities. The goal of this research is to examine the Acehnese people's transformation process in preserving the local wisdom of peusijuek as a cultural heritage of the Acehnese people in the past. The method used in this study is qualitative research with an anthropological approach to identify indicators used by the Acehnese people in maintaining the existence of local wisdom and developing the value of local wisdom through contemporary models so that they are more easily accepted by the life trends of the millennial generation. This research was carried out in Aceh Barat Regency with the consideration of locus that is very possible to be observed by the author. The results of the study show that the process of transforming the value of local wisdom into peusijeuk involves various dimensions such as educational institutions, traditional institutions, and also the level of public awareness of the importance of local wisdom values.

 


Keywords


Ketahanan; Kearifan Lokal; Peusijuk; Globalisasi Budaya

Full Text:

PDF

References


Adrianto, S. (2019). Peranan pendidikan sebagai transformasi budaya. CKI ON SPOT, 12(1).

Affandy, S. (2017). Penanaman nilai-nilai kearifan lokal dalam meningkatkan prilaku keberagaman peserta didik. Atthulab, II(2), 201-225. https://doi.org/10.15575/ath.v2i2.3391

Amala, I. H. N., & Gafur, A. (2020). Tradisi Nyumpet dalam budaya lokal pada masyarakat Sekuro Kabupaten Jepara. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(1) https://doi.org/10.25077/jantro.v22.n1.p81-89.2020 https://doi.org/10.25077/jantro.v22.n1.p81-89.2020

Ashif Az Zaf. (2018). Transformasi budaya melalui lembaga pendidikan (Pembudayaan dalam pembentukan karakter). Al-Ghazali, 1(11–16).

Fauzi. (2018). Peran pendidikan dalam transformasi nilai budaya lokal di era millenial. insania, 23(1), 55-65. https://doi.org/10.24090/insania.v23i1.2006

Haji M., A. (2017). Globalisasi dan impak sosiobudaya. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 19(1). https://doi.org/10.25077/jantro.v19i1.68

Hariadi, J., Fadhillah, M. A., & Rizki, A. (2020). Makna tradisi Peusijeuk dan peranannya dalam pola komunikasi lintas budaya masyarakat di Kota Langsa. JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study, 6(2). https://doi.org/10.31289/simbollika.v6i2.3993

Khairunnisak, K. (2020). Jenis-jenis tumbuhan dalam tradisi peusijuek masyarakat Aceh dan makna filosofisnya. Jurnal Adabiya, 21(1). https://doi.org/10.22373/adabiya.v21i1.6456

Marzuki. (2011). Tradidi Peusijuk dalam masyarakat Aceh: Integritas nilai-nilai agama dan budaya. El-HARAKAH, 13(2), 133-149. https://doi.org/10.18860/el.v0i0.458

Mubah, A. S. (2011). Strategi meningkatkan daya tahan budaya lokal dalam menghadapi arus globalisasi. Tahun, 24(4), 302–308.

Naomi Diah Budi Setyaningrum. (2018). Budaya lokal di era global. 20(2), 102-112. https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi

https://doi.org/10.26887/ekse.v20i2.392

Noviana, N. (2019). Integritas kearifan lokal budaya masyarakat Aceh dalam tradisi Peusijuk. DESKOVI, 1(1), 29-34. https://doi.org/10.51804/deskovi.v1i1.283

Nurdin, A. (2013). Revitalisasi kearifan lokal di Aceh: Peran budaya dalam menyelesaikan konflik masyarakat. Analisis, XIII(1), 135–154.

Oktosiyanti MT. Abdullah. (2016). Peran lembaga adat dalam proses enkulturasi nilai-nilai kearifan lokal Tidore dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Karakter Remaja Di Kelurahan Tidore Kelurahan Soasio, Kota Tidore Kepulaauan. Edukasi, 13(2), 244-259. https://doi.org/10.33387/j.edu.v13i2.46

Prasetyo, O., & Kumalasari, D. (2021). Nilai-nilai tradisi Peusijuek sebagai pembelajaran sejarah berbasis kearifan lokal. Jurnal Seni Budaya, 36(3), 359-365.

https://doi.org/10.31091/mudra.v36i3.1387

Riezal, C., Joebagio, H., & Susanto. (2018). Konstruksi makna tradisi Peusijuek dalam budaya Aceh. JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya, 20(2), 145-155.

https://doi.org/10.25077/jantro.v20.n2.p145-155.2018

Supian, S., Mahat, P. (2017). Peran lembaga adat dalam melestarikan budaya Melayu Jambi. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 1(2), 191–203.

Yuristia, A. (2018). Peran pendidikan dalam tranformasi nilai budaya lokal di era millenial. JTIMAIYAH Jurnal Ilmu Sosial Dan Budaya, 2(1).




DOI: https://doi.org/10.21831/jipsindo.v9i2.52038

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)

ISSN: 2355-0139 (Print) | 2615-7594 (Online)

Published by: Universitas Negeri Yogyakarta

Website: https://journal.uny.ac.id/index.php/jipsindo

Email: jipsindo@uny.ac.id


Visitor Statistic


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.