TRADISI REWANG SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PALIYAN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA
Satriyo Wibowo, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui: 1) tradisi rewang sebagai kearifan lokal masyarakat Desa Mulusan Paliyan Gunungkidul; 2) hambatan tradisi rewang di Desa Mulusan Paliyan Gunungkidul. Penelitian dilakukan di Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul. Data diperoleh dengan menggunakan metode observasi partisipatif, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi teknik, sedangkan analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tradisi rewang memenuhi empat indikator kearifan lokal: a) khazanah pengetahuan yang didasarkan pada pengetahuan lokal; b) mengalami perubahan dari waktu ke waktu; c) hidup dan dikenal dalam masyarakat tertentu; d) bersifat dinamis. Keempat indikator tersebut dipenuhi tradisi rewang dalam hal: a) latar belakang tradisi rewang merupakan pengetahuan lokal yang berupa gotong royong; b) perubahan-perubahan tradisi rewang; c) proses dan tata cara pelaksanaan yang unik dan berbeda dari daerah lain; d) sifat tradisi rewang yang mudah menyesuaikan dengan keadaan; 2) Tradisi rewang memiliki hambatan-hambatan yang bersifat ringan, dalam arti hambatan-hambatan yang belum sampai menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya tradisi rewang. Hambatan yang muncul disikapi dengan bijak oleh masyarakat dan tokoh adat hingga ditemukan jalan keluar.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amirrachman, Alpha. (2007) Revitalisasi Kearifan Lokal Studi Resolusi Konflik di Kalimantan Barat, Maluku, dan Poso. Jakarta: International Center for Islam and Pluralism (ICIP)
Ayatrohaedi. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya
Enung Hasanah & Zamroni Zamroni & Achmad Dardiri & Setyabudi Indartono & Supardi Supardi, 2018. Literature Review of
Parenting Style to Support the Development of Adolescent Identity, Asian Social Science, 14(6), 157-157.
Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru
Koentjaraningrat. 2015. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Moleong, L. J. (2016). Metode Penulisan Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Patta Rappana. (2016). Membumikan Kearifan Lokal Menuju Kemandirian Ekonomi. Makassar: Sah Media
Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah. (1982). Sistem Gotong Royong dalam Masyarakat Pedesaan Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jakarta: Depdikbud.
Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian Guru Karyawan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sartini. 2004. Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati. Jurnal Filsafat No 2 Jilid 37 Edisi Agustus 2004.
Sudrajat, Djoko Suryo, & Dwi Siswoyo, (2018). Moral Values of Javanese Leader in Serat Wedhatama, Asian Social Sciences, 14(3), 49-54, DOI: doi:10.5539/ass. v14n3p49
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif-Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N.S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
DOI: https://doi.org/10.21831/jipsindo.v7i2.11648
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
ISSN: 2355-0139 (Print) | 2615-7594 (Online)
Published by: Universitas Negeri Yogyakarta
Website: https://journal.uny.ac.id/index.php/jipsindo
Email: jipsindo@uny.ac.id