Peran Dharmadyaksa dalam Konstruksi Pengetahuan dan Realitas Kerajaan Majapahit: Telaah Teks Nāgarakṛtāgama

Authors

  • Aryasatya Rafa Prayitno Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.21831/istoria.v21i1.83876

Keywords:

Majapahit, Epistemolog, Dharmadyaksa, Nagarakretagama, Konstruksi Pengetahuan

Abstract

Kajian mengenai konstruksi pengetahuan dan realitas dalam peradaban Jawa Klasik, khususnya di Majapahit, masih tergolong terbatas dibandingkan diskursus mengenai aspek sosial, politik, dan keagamaan. Penelitian ini menganalisis konstruksi pengetahuan di Majapahit melalui NÄgaraká¹›tÄgama dan peran Dharmadyaká¹£a. Dengan pendekatan hermeneutika Ricoeur dan teori konstruksi sosial Berger & Luckmann, ditemukan bahwa pengetahuan Majapahit merupakan sintesis unik antara metafisik-religius (dharma) dan rasionalitas administratif. Dharmadyaká¹£a menjadi poros yang menyatukan otoritas spiritual dan politik, mengontrol transmisi pengetahuan melalui teks (prasasti, kakawin), lisan (wayang), dan institusi (biara, istana). Sistem hierarkis catur varna membatasi akses pengetahuan pada elite, sementara ritual dan hukum memperkuat legitimasi kekuasaan. Berbeda dengan Skolastik Eropa yang memisahkan iman-akal, Majapahit mengintegrasikannya dalam kerangka devarÄja (raja sebagai titisan dewa). Pengetahuan berfungsi sebagai instrumen politik untuk menjaga stabilitas sosial. Temuan ini menegaskan keunikan epistemologi Majapahit: sintesis spiritualitas Jawa Kuno dan pragmatisme kekuasaan, tanpa dikotomi Barat.

References

Handayani, R. A. D., & Triyanto. (2023). Integrating Indigenous Technology into Science and Technology. Indigenous Technology Knowledge Systems: Decolonizing the Technology Education Curriculum, 269-282.

JOHNSON"LAIRD, P. N., Legrenzi, P., & Legrenzi, M. S. (1972). Reasoning and a sense of reality. British journal of Psychology, 63(3), 395-400.

Kieven, L. (2013). Following the Cap-Figure in Majapahit Temple Reliefs. Brill.

Kornblith, H. (2021). Scientific epistemology: An introduction. Oxford University Press.

Lackey, J. (2011). Testimony: Acquiring Knowledge From Others. In A. I. Goldman, & D. Whitcomb (Eds.), Social Epistemology: Essential Readings. New York: Oxford University Press.

Goldman, A. I. (2015). The Structure of Justification. Dalam A. I. Goldman & M. McGrath (Eds.), Epistemology: A contemporary introduction (hal. 3-24). Oxford University Press.

Groneveldt, W. P. (1907). Hindoe-Javaansche portretbeelden. Tijdschrift voor de Indische Taal-, Land- en Volkenkunde, 50, 140-146.Wetenschappen. 50: 140-146.

McGrath, M. (2015). Defining Knowledge. Dalam A. I. Goldman & M. McGrath (Eds.), Epistemology: A contemporary introduction (hal. 51-80). Oxford University Press.

Munandar, A. A. (2008). Ibukota Majapahit, masa kejayaan dan pencapaian. Komunitas Bambu.

Munandar, A. A. (2020). Majapahit dan Negeri-Negeri Sezaman: Interaksi dan Pandangan. Berkala Arkeologi, 40(1), 1-24.

Munandar, A. (2020). Manajemen Strategik dan Mutu Pendidikan Islam. NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan Dan Sosial Keagamaan, 6(2), 73–97. https://doi.org/10.51311/nuris.v6i2.132

Nurbaiti, S., & Triwurjani, R. R. (2024). Law in the Majapahit Kingdom during the reign of King Hayam Wuruk (1350-1389) and its relation to the development of national law in Indonesia. Russian Law Journal, 12(2), 231-240.

Ocsis, B., Sauri, S., & Putra, Y. P. (2024). Science in a Review of Philosophy Related to Epistemology. al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 7(4), 1261-1274.

Pradopo. (2013). Teori sastra metode kritik dan penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pramudi, Y. T. C., & Mardiana, L. (2023). Analisis Model Pengetahuan untuk Indigenous Knowledge Management Tembang Macapat. JOINS (Journal of Information System), 8(1), 46–56. https://doi.org/10.33633/joins.v8i1.7579

Refinal, Ritonga, M., Rusydi, & Saputra, R. (2024). Epistemology of Knowledge: Bridging Western and Islamic Thought. Solo International Collaboration and Publication of Social Sciences and Humanities, 3(01), 95–110. https://doi.org/10.61455/sicopus.v3i01.250

Riziq, L. B., Vazrin, R., & Prayitno, A. R. (2023). Knowledge transfer in educational institutions in light of social epistemology. Digital Press Social Sciences and Humanities, 9, 00011.

Rohwulaningsih, Y., Susilowati, E., Wahono, W., & Nurshodiq, N. (1991). Sistem pengetahuan tradisional dalam bidang mata pencaharian daerah Jawa Tengah.

Santiko, H. (2012). Agama dan pendidikan agama pada masa Majapahit. Amerta, 30(2), 123-133.

Sastrapratedja, M. (2016). Hermeneutika Paul Ricoeur. Dalam B. Hardiman (Ed.), Dengan nalar dan nurani: Tuhan, manusia, dan kebenaran (hal. 190-200). Penerbit Buku KOMPAS, Jakarta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Wahyudi, D. Y., Jati, S. S. P., Munandar, A. A., & Susanti, N. (2014). Pusat pendidikan keagamaan masa Majapahit. Jurnal Studi Sosial, 6(2), 107-119.

Vlekke, B. H. M. (2008). Nusantara: Sejarah Indonesia (S. Berlian, Penerj.). KPG. (Karya asli diterbitkan tahun 1961).

Downloads

Published

2025-03-25

How to Cite

[1]
Prayitno, A.R. 2025. Peran Dharmadyaksa dalam Konstruksi Pengetahuan dan Realitas Kerajaan Majapahit: Telaah Teks Nāgarakṛtāgama. ISTORIA : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah. 21, 1 (Mar. 2025). DOI:https://doi.org/10.21831/istoria.v21i1.83876.