Babad Nitik Sebagai Sumber Sejarah

F. Galih Adi Utama, Universitas Sanata Dharma, Indonesia

Abstract


Babad sebagai sumber primer historiografi, telah lama menjadi perdebatan di kalangan sejarawan, baik dalam maupun luar negeri, mengenai akurasi fakta peristiwa yang terkandung di dalamnya. Kadar subjektivitas, glorifikasi, dan legitimasi yang demikian tinggi menyebabkan validitas babad diragukan, terlebih lagi menyangkut keterlibatan pengalihaksara dan penerjemah di kemudian hari. Ditulisnya Serat Nitik Sultan Agung (W.54) pada akhir abad XIX memunculkan pertanyaan besar terkait ketepatan kronologis peristiwa yang dikisahkan. Demikian pula hasil alih-aksara dan terjemahan terhadap naskah tersebut yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 1991/1992 berjudul Babad Nitik. Dengan menggunakan metode historis dan pendekatan filologi terhadap Babad Nitik, penelitian ini mengemukakan latar belakang rekonstruksi tokoh Sultan Agung pada akhir abad XIX di Yogyakarta atas prakarsa Gusti Kangjeng Ratu Hageng, permaisuri Sultan Hamengku Buwana VI. Meskipun berkelindan dengan gaya khas penceritaan babad berbentuk tembang, namun dengan melakukan pemilahan sifat teks dan mempertemukannya dengan sumber asing, Babad Nitik memiliki kadar historis yang patut diperhitungkan untuk dijadikan sebagai sumber primer sejarah, khususnya terkait penulisan naskah.

 

Kata Kunci: Babad Nitik, Sultan Agung, Yogyakarta, Ratu Hageng, sumber sejarah, manuskrip Jawa


Full Text:

PDF

References


Sumber Jawa

Suradi. (1991/1992). Babad Nitik, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara.

Sumitra. (Tanpa Tahun) Serat Babad Momana, Ngayogyakarta Hadiningrat: Soemodidjojo Maha Dewa.

Buku dan Artikel

Baried, Siti Baroroh. (1985). Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Behrend, T.E. (1990). Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 1: Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Jakarta: Djambatan.

Berg, C.C. (1955). The Islamisation of Java. Studia Islamica, No. 4, pp.111-142.

_____. (1974) Penulisan Sejarah Jawa. Jakarta: Bhrarata.

Dananjaya, James. (1982). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta: Grafiti.

Djajadiningrat, Hoesein. (2007). Local Traditions and The Study of Indonesia History. Dalam Soedjatmoko, An Introduction to Indonesia Historiography, Cornell University Press, pp.74-86.

Graaf, H.J. (2002). Puncak Kekuasaan Mataram: Politik Ekspansi Sultan Agung. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Graaf, H.J. de & TH. Pigeaud. (2001). Kerajaan Islam Pertama di Jawa: Tinjauan Sejarah Politik Abad XV-XVI. Jakarta: Grafiti.

Houben, Vincent J.H. (2017). Keraton dan Kompeni: Surakarta dan Yogyakarta 1830-1870. Yogyakarta: Mata Bangsa.

Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Lindsay, Jennifer dkk. (1994). Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 2: Kraton Yogyakarta. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Margana, Sri. (2004). Kraton Surakarta dan Yogyakarta 1769-1874. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_____. (2004). Pujangga Jawa dan Bayang-Bayang Kolonial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Moertono, Soemarsaid. (2017). Negara dan Kekuasaan di Jawa. Jakarta: KPG, 2017.

Poerwadarminta. (1939). Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters' Uitgevers-Maatschappij.

Saktimulya, Sri Ratna. (2016). Naskah-Naskah Skriptorium Pakualaman: Periode Paku Alam II 1830-1858. Jakarta: KPG.

Soeratman, Darsiti. (2000). Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939. Yogyakarta: YUI.

Suratmin, dkk. (1990). Sejarah Perlawanan terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ricklefs, M.C. (2016). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

_____. (2002). Yogyakarta di Bawah Sultan Mangkubumi 1749-1792: Sejarah Pembagian Jawa. Yogyakarta: Mata Bangsa.

Robson, Stuart Owen. (1994). Prinsip-Prinsip Filologi Indonesia. Jakarta: RUL.

Sesana, Riya. (2010). Intrik Politik dan Pergantian Tahta di Kesultanan Yogyakarta 1877-1921. Tesis, Depok: Universitas Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.21831/istoria.v17i2.39209

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 F. Galih Adi Utama

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Printed ISSN (p-ISSN): 1858-2621
Online ISSN (e-ISSN): 2615-2150

ISTORIA has been Indexed by:

           

Supervised by:

RJI Main logo

 

Lisensi Creative Commons
/>Jurnal ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah by History Education Study Program, UNY is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter View My Journal Stats