LUBUKLINGGAU'S ULU ALPHABET AND ITS PRESERVATION

Yeni Asmara, Universitas PGRI Palembang, Indonesia

Abstract


Abstrak

Aksara Ulu merupakan aksara yang digunakan oleh masyarakat daerah pesisir Sumatera yaitu etnis Pasemah, Serawai, Rejang, dan Lembak yang zaman dahulu difungsikan sebagai media dalam penyampaian nilai-nilai kearifan lokal, menceritakan suatu kisah, mencatat hukum adat, menulis sajak atau syair,  menyampaikan ajaran agama, pengobatan, ataupun petuah. Pengaruh budaya asing di era globalisasi saat ini, dapat menyebabkan adanya perubahan kebudayaan sehingga terjadinya degradasi budaya lokal seperti Aksara Ulu yang keberadaannya semakin hilang eksistensinya terutama di beberapa daerah salah satunya Kota Lubuklinggau. Aksara Ulu tidak begitu familier di kalangan masyarakat terlebih lagi para pelajar sebagai generasi muda yang seharusnya aksara tersebut perlu dilestarikan dan dikembangkan dengan melalui berbagai upaya seperti melalui sosialisasi dan pembelajaran baik lingkungan formal maupun informal dalam kehidupan masyarakat sehingga aksara tersebut keberadaannya akan terus bertahan karena masyarakat pendukungnya tetap konsisten dalam memfungsikan aksara ulu sebagai identitas lokal yang harus dilestarikan.

 Kata Kunci : Aksara Ulu, Pelestarian

 

Abstract

The Ulu alphabet by the Sumatra coastal communities, namely the Pasemah, Serawai, Rejang, and Lembak ethnic groups, which is functioned as media in delivering local wisdom values, telling a story, recording customary law, writing poems or poetry, conveying the teachings of religion, medicine, or advice. The influence of foreign culture in the current era of globalization does not rule out the possibility of local cultural degradation such as Ulu alphabet whose existence is almost vanished, especially in some areas, one of which is in Lubuklinggau. Ulu alphabet is not very common for the public, especially for the students as the young generation who should have preserved the alphabet and developed it through various efforts such as the introduction of reading and writing Ulu alphabet both in formal and informal environments in people's lives so that they remain exist and not eroded by the current development of the world.

 Keywords: Ulu Alphabet, Preservation


Full Text:

Full Text

References


Ahmad, Aziz, 2014. Melestarikan budaya tulis nusantara ;kajian tentang aksara lontar. Jurnal Budaya Nusantara, Vol.1 No.2, (Desember 2014): 148-153.

Basari, Achmad. 2014. Penguatan Kurikulum Muatan Lokal dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar. Seminar Nasional ISBN: 978-602-7561-89-2 (18-26)

Erwin, Alfian, 2014. Penggunaan Unsur Aksara Pada Huruf Kontemporer. Diakses 10 Desember2018 https://www.researchgate.net/publication/327935882_Penggunaan_Unsur_Aksara_Nusantara_Pada_Huruf_Modern

Igama, Rapani,Ahmad, 2014. Surat Ulu: Tradisi Tulis Masa Lalu Sumatera Selatan. Diakses 3 Desember 2018:https://lingdy.aa-ken.jp/wp-content/uploads/2014/02/140227-intl-symp-and-ws_ahmad_rapanie_paper.pdf

Ikhsanudin, Arief, 2015. Historia Masa Lampau selalu Actual. Diakses 3 Desember 2018 http://historia.id.budaya.articles.

Kozok, Uli. 2000. Manfaat Pemetaan dalam Menelusuri Kembali Sejarah Aksara Nusantara dalam Masyarakat Pernaskahan Nusantara. Tradisi Tulis Nusantara Menjelang Milenium III: Kumpulan Makalah Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara III 1999. Jakarta: Masyarakat Pernaskahan Nusantara.

Lubuklinggau Post, 2017. Peletarian Aksara Ulu di Kota Lubuklinggau. Diterbitkan di Lubukinggau

Miranda,Reva,Eko, 2014. Skripsi. Pengembangan Transliterasiaksara Ulu Ke Aksara Latin Berbasis Android. Universitas Bengkulu.

Nastiti ,Surti, Titi ,2014. Jejak-Jejak Peradaban Hindu Budha Di Indonesia. Kalpataru Majalah Arkeologi Vol 23 No 1 Mei 2014 :1-80

Nawawi, Hadari.2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada Universitas Press.

Pahlawan,dkk.2018. Efektivitas Media Aplikatif Dalam Pembelajaran Aksara “Ka Ga Nga” Sebagai Upaya Melestarikan Kearifan Lokal Suku Rejang Bengkulu Utara. Jurnal Program Kreatifitas Mahasiswa Vol 02, Nomor 02 ,hal:95

Pudjiastuti, Titik, 2018. Naskah Ulu Palembang. Diakses 28 November 2018 http://staff.ui.ac.id/system/files/users/titik.pudjiastuti/publication/naskahulupalembang.pdf

Roza, Ellya.2017. Aksara Arab-Melayu di Nusantara dan Sumbangsihnya dalam Pengembangan Khazanah Intelektual . Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam. Vol. 13, No. 1, Mei 2017, 177-204, ISSN 1475-4334.

Simanjuntak,2015. Kaligrafi Aksara Nusantara. Sindonews.com. Diakses 22 November 2018 https://nasional.sindonews.com.

Sulaiman, Anas, Marzuki. 2011. Hanacaraka: Aksara Jawa yang Mulai Ditinggalkan. Surakarta: Institut Seni Indonesia.

Suwandi Syam (2015:35) Syam, Suwandi. 2015. Silabus dan Petunjuk Praktis Membaca dan Menulis Aksara Ulu (Aksara Rencong) Sumatera Selatan. Lubuklinggau: STKIP-PGRI Lubuklinggau.




DOI: https://doi.org/10.21831/istoria.v15i1.24156

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Yeni Asmara

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Printed ISSN (p-ISSN): 1858-2621
Online ISSN (e-ISSN): 2615-2150

ISTORIA has been Indexed by:

           

Supervised by:

RJI Main logo

 

Lisensi Creative Commons
/>Jurnal ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah by History Education Study Program, UNY is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter View My Journal Stats