TRANSFORMASI SELEBRITI MENJADI POLITISI: URGENSI PERSONAL FRONT DALAM RANAH SOSIAL

Manzilatun Ni'mah, Departemen Sosiologi, Universitas Indonesia, Indonesia

Abstract


This article aims to analyze the recent phenomenon of celebrities’ transformation entering political arena using Bourdieu’s habitus, field, and social capital theoritical framework and the role of mass media to shine celebrities as stars in the entertainment field which they use impression management to preserve their position. The subjects are Desy Ratnasari and Angel Lelga, the two phenomenal artists who recently transform to political field. This article is using qualitative approach with descriptive case study. Using Bourdieu’s habitus theoritical framework, this article will begin with the explanation of habitus change from Desy Ratnasari and Angel Lelga before entering entertainment field until enter it and their transformation to political field. Within that process, there is mass media which let the society (fans) get to know them. The result is agent with more abundant capital accumulation tend to win the battle and vice versa. It explains how Desy could manage to win the votes to be a member of legislature, while votes for Angel Lelga were insufficient.


Artikel ini bertujuan untuk menganalisis fenomena transformasi selebriti menjadi politisi dengan menggunakan kerangka berpikir perubahan habitus, ranah, dan modal sosial dari Bourdieu serta peran media massa dalam membuat selebriti menjadi bintang di dunia entertainment, yang mana dalam ranah entertainment itu selebriti menggunakan impression management untuk melanggengkan posisinya. Yang menjadi subyek penelitian adalah Desy Ratnasari dan Angel Lelga. Dengan menggunakan kerangka berpikir perubahan habitus, artikel ini diawali dengan penjelasan perubahan habitus Desy Ratnasari dan Angel Lelga sebelum memasuki dunia hiburan hingga memasuki dunia hiburan dan transformasinya ke dunia politik. Di tengah proses tersebut ada peran media massa yang membuat mereka menjadi “bintang” sehingga dikenal semua kalangan masyarakat. Hasil analisis artikel ini adalah agen yang memiliki alokasi modal lebih besar dan mampu mengkonversi modalnya dapat memenangkan pertarungan dan sebaliknya. Hal tersebut menjelaskan bagaimana Desy dapat berhasil memenangkan suara masyarakat untuk menjadi anggota legislatif, sedangkan perolehan suara Angel tidak dapat mencukupi.


Keywords


Celebrity, Habitus, Impression Management

Full Text:

PDF

References


Alberoni, Francesco. 1972. Sociology of Mass Communication. Suffolk: Richard Clay (The Chaucer Press) Ltd.

Cresswell, John W. 2009. Research Design, Third Edition. London: Sage Publication.

Driessens, Olivier. 2013. “Celebrity Capital: Redefining Celebrity Using Field Theory”. Jurnal Theory and Society

Volume 42, Issue 5, pp 543-560.

Fashri, Fauzi. 2014. Pierre Bordieu Menyingkap Kuasa Simbol. Yogyakarta: Jalasutra.

Giddens, Anthony. 2005. Introduction to Sociology. New York: W.W. Norton & Company, Inc.

Goffman, Erving. 1959. The Presentation Self in Every Day Life. New York: Doubleday & Company, Inc.

Harker, Richard, dkk. 2009. (Habitus x Modal) + Ranah = Praktik. Yogyakarta: Jalasutra.

Haryati. 2013. “Pencitraan Tokoh Politik Menjelang Pemilu 2014”. Jurnal Dinamika Komunikasi Politik Menjelang Politik 2014 Vol. 11 Nomor 2.

Neuman, W. Lawrence. 1991. Social Reserach Methods. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Ritzer, George. 2010. Sociological Theory. Eighth Edition. New York: McGraw Hill.

Satries, Wahyu Ishardino. 2008. Jurnal Paradigma.Vol. 9 Nomor. 01.

Somantri, Gumilar Rusliwa. 2005. “Memahami Metode Kualitatif”. Jurnal Makara Sosial Humaniora, Vol. 9. Nomor. 2. Desember. 57 – 65.

Utomo, Bagus Wahyu. 2013. “Mobilisasi Politik dan Pencitraan Partai Politik (Fenomena Rekrutmen Selebriti Partai Amanat Nasional)”. Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Gajah Mada.

http://news.yahoo.com/actors-stepped-onto-political-stage-185007614.html. diakses pada 11 Oktober 2015

http://indianexpress.com/article/entertainment/bollywood/amitabh-bachchan-will-never-go-back-to-politics/ diakses pada 11 Oktober 2015).

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2013/02/130224_westjavavoting. diakses pada 11 Oktober 2015

http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150812143501-20-71651/rano-karno-si-doel-sah-jadi-gubernur-banten-gantikan-atut/. diakses pada 11 Oktober 2015.

http://suaramasa.com/desy-ratnasari-ikon-kecantikan-wajah-indonesia-asli-terjun-ke-politik/ diakses pada 6 November 2015.

http://dct.kpu.go.id/index.php?go=dct-dpr&partai=08 diakses pada 6 November 2015.

http://dct.kpu.go.id/index.php?go=dct-dpr&partai=09 diakses pada 6 November 2015.

forum.detik.com (2012)

tempo.com




DOI: https://doi.org/10.21831/informasi.v45i2.7989

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Manzilatun Ni'mah

Supervised by

RJI Main logo


Our Journal has been Indexed by:

           

 

 Creative Commons License

Informasi by http://journal.uny.ac.id/index.php/informasi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


View My Stats