MEMBANGUN INSTITUSI SEKOLAH SEBAGAI ORGANISASI PEMBELAJAR (LEARNING ORGANIZATION)
Abstract
Sekolah sebagai insitusi yang menyelenggarakan pembelajaran, ironisnya dalam praktiknya justru belum menempatkan dirinya sebagai organisasi pembelajar (learning organization=LO), yakni yang secara sadar melakukan perubahan mendasar untuk mengatasi disfungsi, yakni mengubah reaksi menjadi kreasi, kompetisi menjadi kooperasi, kompetisi menjadi sinergi. LO mempunyai lima komponen, yakni: keahlian pribadi, model mental, visi bersama, pembelajaran oleh tim, dan berpikir sistemik. Dengan kelima komponen tersebut suatu organisasi diharapkan dapat berjalan secara harmoni. Membangun sekolah sebagai organisasi pembelajar berarti berusaha menjadikan sekolah sebagai institusi yang mau terus belajar, tanpa terus menggantungkan pada dinas atau pemerintah dalam mengatasi segala permasalahan yang dihadapi sekolah. Hal yang paling mendasar untuk segera dipelajari oleh sekolah dalam rangka membangun watak, perilaku, dan keunggulan kompetitif peserta didik adalah dengan cara membangun kultur sekolah. Kultur sekolah dapat mengubah sekolah sebagai lembaga yang mensinergikan seluruh komponen sekolah dan masyarakat sebagai kekuatan yang harmonis sehingga sekolah memiliki kekhasan dan mampu memiliki keunggulan tertentu.
Kata kunci: sekolah, organisasi pembelajar.
Full Text:
UntitledDOI: https://doi.org/10.21831/informasi.v2i2.6388
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Riyanto Riyanto
Supervised by
Our Journal has been Indexed by:
Informasi by http://journal.uny.ac.id/index.php/informasi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.