“JOKI KECIL”: FAKTA DAN FIKSI DALAM SUDUT PANDANG KOGNITIF
A. Lilik Slamet Raharsono,
Abstract
“Joki Kecil” (Yuli Andari, 2005) peneliti anggap sebagai film dokumenter yang
menarik untuk dikaji dalam konteks disposisi kebenaran dokumenter.Kebenaran
menjadi istilah yang peneliti pilih karena menurut peneliti, sampai saat ini masih
terdapat problem yang mempermasalahkan sisi “kebenaran” pada dokumenter.Dalam
tinjauan awal ini, peneliti memposisikan diri sebagai penonton, baik secara aktual
(bertindak sebagai konsumen film pada umumnya, duduk dan menikmati setiap jalan
cerita yang disajikan) dan secara kontekstual (bertindak sebagai seseorang yang
sedang mencari kebenaran dalam sebuah dokumenter dengan bekal pertanyaan
teoretis pada wilayah kajian dokumenter), melalui pengalaman faktual dan imajinasi
saat menonton dokumenter itu.Persamaan dan perbedaan menjadi dua kelompok
penting dalam mengungkap kebenaran dalam dokumenter yang ditonton. Melalui
persamaan dan perbedaan, penonton akan menggunakan struktur mental untuk
menjelaskan mengapa proses mental dan pemahaman seseorangtentang
duniamemiliki stabilitas dan keteraturan seperti yang orang lain lakukan dan mengapa
dunia fenomenaldalam banyak kasus nampak terlihat berbeda dari "dunia nyata."
menarik untuk dikaji dalam konteks disposisi kebenaran dokumenter.Kebenaran
menjadi istilah yang peneliti pilih karena menurut peneliti, sampai saat ini masih
terdapat problem yang mempermasalahkan sisi “kebenaran” pada dokumenter.Dalam
tinjauan awal ini, peneliti memposisikan diri sebagai penonton, baik secara aktual
(bertindak sebagai konsumen film pada umumnya, duduk dan menikmati setiap jalan
cerita yang disajikan) dan secara kontekstual (bertindak sebagai seseorang yang
sedang mencari kebenaran dalam sebuah dokumenter dengan bekal pertanyaan
teoretis pada wilayah kajian dokumenter), melalui pengalaman faktual dan imajinasi
saat menonton dokumenter itu.Persamaan dan perbedaan menjadi dua kelompok
penting dalam mengungkap kebenaran dalam dokumenter yang ditonton. Melalui
persamaan dan perbedaan, penonton akan menggunakan struktur mental untuk
menjelaskan mengapa proses mental dan pemahaman seseorangtentang
duniamemiliki stabilitas dan keteraturan seperti yang orang lain lakukan dan mengapa
dunia fenomenaldalam banyak kasus nampak terlihat berbeda dari "dunia nyata."
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/imaji.v14i2.12180
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Supervised by
Our Journal has been Indexed by:
View My Stats