Hakikat sila persatuan dalam adat Babukuk’ng suku Dayak Krio (Tinjauan filosofis terhadap nilai sila persatuan dalam budaya)
Abstract
Indonesia merupakan negara yang kaya akan adat, budaya, dan tradisi. Kekayaan ini merupakan suatu kebanggan bagi bangsa Indonesia. Hal ini menjadi sarana untuk menambah wawasan antara budaya yang satu dengan budaya yang lain dan menciptakan sesuatu yang baru. Kekayaan budaya ini pada akhirnya membentuk bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sadar akan jati dirinya. Kemajemukkan adat, budaya, dan tradisi ini dapat pula menjadi pemecah kesatuan Indonesia. Sila ketiga yaitu sila persatuan tercerminlah nilai-nilai falsafah budaya bangsa Indonesia yang di dalamnya termuat berbagai cara hidup yang berbeda namun kaya akan keberagaman. Nilai persatuan menjadi konsep yang paling tinggi dalam babukuk’ng. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan. Penelitian ini menemukan bahwa Babukuk’ng memiliki nilai yang kaya akan falsafah kesatuan dan persatuan yang terikat erat dengan pancasila dan masih relevan untuk kehidupan kaum muda masa kini. Pancasila sebagai Falsafah perlu diaktualisasikan dengan cara kesediaan untuk saling menerima dalam perbedaan dengan kekhasan masing-masing.
The essential of the precaution of union in the babukuk’ng tradition
of the Dayak Krio
Indonesia is a country rich in customs, culture, and traditions. This wealth is a matter of pride for the Indonesian people. This is a means to add insight between one culture and another and create something new. This cultural wealth ultimately shapes the Indonesian nation into a nation that is aware of its identity. This plurality of customs, cultures, and traditions can also be a breaker for the unity of Indonesia. With this diversity, there can be the possibility of intolerance in every culture and the emergence of radicalism. The third principle, namely the principle of unity, reflects the philosophical values of the Indonesian nation's culture, which contains various ways of life that are different but rich in diversity. The value of unity is the highest concept in babukuk'ng. The method used was the library method. This study was aimed at finding out the essential of the precaution of union in the babukuk'ng tradision of Dayak Krio. The findings show that Babukuk'ng has values that are rich in the philosophy of unity and unity which is closely tied to Pancasila and is still relevant to the lives of today's youth. Pancasila as philosophy needs to be actualized using a willingness to accept each other in differences with their respective characteristics.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Budi, F. N. (2015). Negasi eksistensi manusia pada Perang Dunia III. Forum Jurnal Ilmiah Filsafat Teologi, 43(1), 66.
Budiarta, I. W. (2019). Pancasila sebagai ideologi pendidikan kritis dan holistik di Indonesia. Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 1(2), 77-78. https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JMPPPKn/article/view/48.
Buntu, I. S. (2015). Hakikat persatuan dalam Tongkonan di Toraja. Kanisius.
Dinata, C. (2022). Pancasila: Akar kemandirian bangsa. https://www.researchgate.net/ profile/ Chandra-Dinata/publication/303933288_PANCASILA_Akar_Kemandirian_Bangsa/ links/575ed0f908ae414b8e545b22/PANCASILA-Akar-Kemandirian-Bangsa.pdf
Gaspar, D. (2018). Analisis faktor-faktor penyebab konflik pemuda Flores di Desa Olung dan Desa Kayungo Sari Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser. Journal Sosiatri-Sosiologi, 6(1), 31-45. https://ejournal.ps.fisip-unmul.ac.id/site/?p=1114.
Kristiadi, J. (2015). Mewujudkan kehidupan politik yang bermartabat berdasarkan pancasila. Kanisius.
Kwirinus, D. (2018). Pancasila dan gereja Katolik Indonesia pascakonsili Vatikan II: Membangun sikap toleransi, dialog, solidaritas dan keseimbangan. Jurnal Filsafat dan Teologi, 2(7).
Lesilolo, H. J. (2015). Kajian filsafat pancasila dalam pendidikan multikultural di Indonesia. Jurnal KENOSIS, 1(1), 85. http://e-journal.iaknambon.ac.id/index.php/KNS/article/ download/22/14, diakses pada 15 Mei 2022.
Linda, N. S., Nandar, I., & Istiandini, W. (2014). Fungsi Tari Bukung dalam upacara kematian pada masyarakat Suku Linoh Desa Nobal Kabupaten Sintang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 3(8). https://jurnal.untan.ac.id/ index.php/jpdpb/ article/viewFile/ 6729/6963.
Poespowardjo, S. (1989). Filsafat pancasila: Sebuah pendekatan sosio budaya. Gramedia.
Polentari, S., Yanzi, H., & Pitoewas, B. (2020). Hubungan pemahaman nilai pada sila persatuan Indonesia dengan sikap nasionalisme peserta didik. Jurnal Kultur Demokrasi, 9(1). http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JKD/article/view/20396.
Pratiwi, A. N. (2019). Interpretasi Tari Bukung pada Tari Nenog Meregaq [Doctoral dissertation, tidak diterbitkan]. Institut Seni Indonesia Surakarta.
Putra, A. T. (2020). Dayak Krio Ketapang Kalbar: Mitos asal usul, kini, masa depan. Lembaga Literasi Dayak.
Riyanto, A. (2014). Berfilsafat politik. Kanisius.
Semadi, Y. P. (2019). Filsafat pancasila dalam pendidikan di Indonesia menuju bangsa berkarakter. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(2), 87. https://ejournal.undiksha.ac.id/index. php/JFI/article/download/21286/13282/0.
Sianturi, Y. R. U., & Dewi, D. A. (2021). Penerapan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari dan sebagai pendidikan karakter. Jurnal Kewarganegaraan, 5(1), 223. https://journal.upy.ac.id/index.php/pkn/article/download/1452/pdf.
Winarno. (2020). Pendidikan kewarganegaraan: Panduan kuliah di perguruan tinggi. Bumi Aksara.
DOI: https://doi.org/10.21831/hum.v28i2.54032
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
p-ISSN: 1412-4009 || e-ISSN: 2528-6722
Indexed by:
Jurnal Penelitian Humaniora by http://journal.uny.ac.id/index.php/humaniora is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.