Evaluasi Lahan Bekas Penambangan Batuan Berdasarkan Kemampuan Lahan untuk Budidaya Holtikultura di Balerante, Kemalang, Klaten
Nugraha Aji Swara,
Prodi Teknik Lingkungan UPN Veteran Yogyakarta, Indonesia Dian Hudawan Santoso,
Prodi Teknik Lingkungan UPN "Veteran" Yogyakarta, Indonesia Eni Muryani,
Prodi Teknik Lingkungan UPn "Veteran" Yogyakarta, Indonesia
Kegiatan penambangan di daerah penelitian telah berlangsung sejak 2008 dan berhenti sejak 2014. Kegiatan penambangan dilakukan oleh penduduk sekitar menggunakan alat-alat tradisional seperti linggis dan cangkul. Akibat dari penambangan terjadi perubahan bentuk lahan dan penurunan kualitas lahan menjadi lahan tidak produktif. Penelitian ini dirancang untuk menguji kemampuan lahan bekas penambangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan pemetaan lapangan, wawancara, analisis laboratorium, dan pemeringkatan. Parameter kemampuan lahan yang digunakan kemiringan, kedalaman tanah, tekstur tanah, drainase tanah, proses erosi, laju erosi, area erosi, distribusi batuan, ancaman banjir, dan ancaman tanah longsor. Sepuluh parameter dinilai untuk mendapatkan kelas kemampuan lahan, kemudian dievaluasi untuk dipertimbangkan bersama dengan pengaturan lingkungan untuk merencanakan reklamasi di wilayah penelitian. Berdasarkan hasil evaluasi kemampuan lahan pada lahan bekas penambangan di wilayah studi, ada 3 kelas yang baik, sedang dan buruk. Khususnya di daerah bekas penambangan, termasuk dalam kelas menengah dan buruk. Faktor-faktor yang sangat mengurangi kualitas tanah adalah erosi, distribusi batuan, dan ancaman tanah longsor.