Nilai-nilai dan metode pendidikan karakter di taman kanak-kanak di Banjarmasin
Dwi Siswoyo,
Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Rukiyati Rukiyati,
Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia L Hendrowibowo,
Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Masa usia dini adalah masa yang tepat untuk dikenalkan, dan ditumbuhkan pendidikan moral agar kelak anak menjadi orang yang baik. Selain orang tua, guru memgang peran penting untuk mengembangkan nilai-nilai moral dalam diri anak usia dini di Taman Kanak-Kanak. Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) menganalis nilai-nilai karakter yang menjadi target pendidikan karakter di Taman Kanak-Kanak di kota Banjarmasin; 2) menganalisis metode penanaman nilai karakter yang diterapkan di taman kanak-kanak di kota Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa diskusi grup terfokus (focus group discussion). Subjek penelitian ini terdiri dari 30 orang guru TK ‘Aisyiyah di kota Banjarmasin. Analisis data mengikuti langkah-langkah Miles & Huberman meliputi, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dengan trianggulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada delapan nilai utama yang dikembangkan guru, yaitu religiusitas, respek (hormat menghormati), kemandirian, percaya diri, kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan kerjasama. Metode yang digunakan guru adalah keteladanan, pembiasaan, memberi nasehat, bercerita dan sosiodrama, kunjungan sosial, fasilitasi, bernyanyi, pengenalan dan hafalan hadis singkat. Evaluasi pendidikan moral dilakukan sesuai yang tercantum di dalam kurikulum TK, yaitu menggunakan observasi perilaku anak sehari-hari. Sebagian besar anak telah mencapai perkembangan moral yang baik, dan beberapa anak mendapat nilai sangat baik. Perilaku moral yang paling tampak perkembangannya adalah kemandirian dan rasa percaya diri. Anak telah dapat membaca kitab suci Alquran, dan menghafal beberapa hadis pendek.
Chou, Mei-Ju, Yang, Chen-Hsin, Huang, Pin-Chen. The Beauty of Character Education on Preschool Children’s Parent-Child Relationship. CY-ICER 2014. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 143 ( 2014 ) 527 – 533.
Dewantara, K. H. (1977). Pendidikan (Education). Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa.
Goodman, Joan. (2018). Searching for character and the role of schools. Ethics and Education Journal. October 2018. DOI.10.1080/17449642.2018.1537989.
Hifayatullah, F. (2010). Guru yang Berkarakter. Surakarta: UNS Press
Kirschenbaum, H. (1995). 100 ways to enhance values and morality in school and youth settings. Boston: Allys and Bacon.
Lickona, Thomas. (1991). Educating for character – How our schools can teach respect and responsibility. New York: Bantam Books.
Lovat, T. “Values Education as good practice pedagogy: Evidence from Australian empirical research” Journal of Moral Education. Routledge Taylor & Francis Group. Vol. 46. No. 1. March 2017. 88-96.
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Mami Hajaroh, dkk. (2014). “Pengembangan Model Indikator Sekolah Ramah Anak di Kota Yogyakarta”. Laporan Penelitian. Yogyakarta: FIP UNY.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Zuchdi, darmiyati. (2010). Humanisasi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Bina Aksara.