NILAI-NILAI KEMANUSIAAN DALAM CERITA ANAK MINANGKABAU

Satya Gayatri, Universitas Andalas, Indonesia
Ria Ariany, Universitas Andalas, Padang, Indonesia, Indonesia
Ratni Prima Lita, Universitas Andalas, Indonesia
Isramirawati Isramirawati, Universitas Andalas, Indonesia

Abstract


(Title: Humanity Values in Minangkabau Children's Story). This article describes human values in oral stories for children from Minangkabau. This issue was raised because many traditional stories are neglected and underappreciated. The stories analyzed were 30 stories by considering the message of the story. The oral story data was obtained by recording and transcribing. Analyzing the story is done by reading it many times so that the news is received. The study results found that the story's message was to respect parents, especially mothers, the value of honesty was carried out under any conditions, to maintain a friendship in all forms of activity, and to restrain emotions in all actions. 

Keywords: humanitarian values, oral stories, Minangkabau children's stories, and huma­nita­rian values.


Keywords


Keywords: Humanitarian Values, Oral Sand Humanitarian Values.tories, Minangkabau Children's Stories,

Full Text:

PDF

References


Ahimya-Putra, H. (2003). Dari antropologi budaya ke sastra, dan sebaliknya. sastra interdisipliner menyandingkan sastra dan disiplin ilmu sosial, ed. Muh. Arif Rokhman, dkk. Yogyakarta: Qalam.

Almerico, G. (2014). Building character through literacy with children’s literature. Research in Higher Education Journal, 1-13. http://www.aabri.com/copyright.html.

Amin, M. (2017). Peranan guru dalam menanamkan nilai kejujuran pada lembaga pendidikan. Tadbir Jurnal Studi Menajemen Pendidikan, 1(1), 105- 124.

Anwar, K. (1995). Beberapa aspek sosio-keltural masalah bahasa. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Apriliya S, H, dan Umul K (2020). Pagi sampai malam hari: representasi latar waktu dalam cerita anak indonesia. Diksi, 28(2), 155-161.

Azra, A. (2003). Surau pendidikan islam tradisional dalam transisi dan modernisasi. terjemahan oleh iding rasyidin. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Ben-Amos, D. (1984). The seven strands of tradition: varieties in its meaning in american folklore studies. Journal of Folklore Research, Culture, Tradition, Identity Conference, 21(2/), 97-131. https://www.jstor.org/stable/3814548.

Benda-Beckmann, F. (1979). Property in social continuity: continuity and change in the maintenance of property relationships through time in minangkabau, west sumatra. Leiden: The Hague - Martinus Nijhoff.

Benda-Beckmann, F. (2012). Islamic law in a plural context: lhe struggle over inheritance law in colonial west sumatra. Journal of The Economic and Social History of the Orient, 771-793.

Blank, J. (2009). Folklore and the internet: vernacular expression in a digital world. Western Folklore, 70(3/4) (Summer/Fall 2011), 376-377.

Blank, J. (2009). Folklore and the internet: vernacular expression in a digital world. Logan Utah: Utah State University Press.

Bunanta, M. (1998). Problematika penulisan cerita rakyat untuk anak di indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Chaniago, H. (2010). 101 orang minang di pentas sejarah. Padang: Yayasan Citra Budaya Indonesia.

Danadjaja, J. (1984). Folklor indonesia ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Grafiti Medika Pers.

Djamaris, E. (1993). Nilai budaya sastra nusantara: nilai budaya dalam kaba meget manadin. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Eklund, E. (2017). Memory and Enshrining Writing: Rethinking the Ethnocentrism Imbedded in Written vs. Oral Traditions. Jurnal Arizona Antropology, 28, 76-87.

Endraswara, S. (2013). Pendidikan Karakter dalam Folklor Konsep, Bentuk, dan Model. Yogyakarta: Pustaka Rumah Suluh.

Finnegan, R. (1992). Oral Traditions and The Verbal Arts A Guide to Research Practices. London and New York. Routledge.

Fitrah, Y, (2012). Pembelajaran sastra anak: materi ajar sederhana menuju pembentukan budi pekerti dan akhlak anak. Prosing Konferensi Internasional Kesusastraan XXII UNY-HISKI, 87-92.

Fitriana, I. (2013). Penerjemahan Karya Sastra Anak. Jurnal Diglossia, 4(2), 1-12.

http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/diglosia/article/view/286.

Gayatri, S. (2015). Kumpulan Cerita Anak Minangkabau. Sastra Minangkabau

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.

Gayatri, S. (2020). Carito anak minangkabau variasi teks dan sistem pewarisannya: pendekatan kelisanan. Disertasi. Yogyakarta.

Pascasarjana Universitas Gajah Mada.

Gunawan, R. (2008). Kearifan Lokal dalam Tradisi Lisan dan Karya Sastra. Makalah Kongres Bahasa 28—31 Oktober 2008, Jakarta.

Gwyndaf, R. (1993). Folk Legends in Welsh Oral Tradition: Principles of Research, Continuity And Function. Finscealta Agus Litriocht: Paipeir a cuireadh I lathair ag an Siompoisiam Nordach-Ceiltech/Legends and Fiction: Papers Presented at the Nordic-Celtic Legend Symposium (1992/1993), 215-240. https://www.jstor.org/stable/20522408.

Hadler, J. (2010). Sengketa Tiada Putus Matriarkat, Reformisme Islam, dan Kolonialisme di Minangkabau. Terjemahan oleh Samsudin Berlian. Jakarta: Freedom Institute.

Hartono, R. (2017). Pengantar ilmu menerjemah (teori dan praktek penerjemahan). Semarang: Green Vilage.

Hasanuddin, W.S, (2006). Warisan budaya tak benda ungkapan tradisional minangkabau: kearifan lokal masyarakat tentang tunjuk ajar dan nilai-nilai budaya. Jurnal Humanus, 15(2),131-141.

Jirata, T. (2013). Children and oral tradition among the guji-oromo in southern ethiopia. Thesis for the degree of Philosophiae Doctor. Norwegian University of Science and Technology Faculty of Social Sciences and Technology Management Norwegian Centre for Child Research.

Kechik, T. (2013). Cerita Rakyat Sebagai Pendidikan ke Arah Pembentukan Karakter Pemimpin Politik. Folklor dan folklife dalam kehidupan dunia modern kesatuan dan keberagaman. (ed) Endraswara, dkk. Yogyakarta: Ombak.

Khoiriyah, R. (2015). “Pemberian Relaksasi Melalui Dongeng Untuk Menurunkan Stress dan Gangguan Tidur Pada Anak Panti Asuhan”. Tesis Program Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Lord, A. (1991). The singer of tales. Ithaca & London: Cornell University Press.

Mursini, (2011). Apresiasi & pembelajaran sastra anak-anak. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Musfiroh, T. (2008). Memilih, menyusun, dan menyajikan cerita untuk anak usia dini. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Naim, M. (1985). Merantau pola migrasi suku minangkabau. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro, B. (1998). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nurgiyantoro, B. (2010). Sastra Anak Pengantar Pemahanan Dunia Anak, cetakan ke-2. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ong, W. (2013). Kelisanan dan Keberaksaraan (terjemahan oleh Rika Iffati). Yogyakarta: Gading Publishing.

Sarumpaet, R. (2010). Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sastriyani, S. (2006). Kajian Sastra Anak Perancis. Yogyakarta: Bigraf Publishing.

Sikana, M. (2007). Teras Sastera Melayu Tradisional. Singapura. Pustaka Karya.

Sugihastuti, (2013). Tentang Cerita Anak, cetakan ke-3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sukatman, (2009). Butir-Butir Tradisi Lisan Indonesia Pengantar Teori dan Pembelajarannya. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.

Sunarti, S. (2013). Kelisanan dan keberaksaraan dalam Surat Kabar Terbitan Awal di Minangkabau (1859-1940-an). Jakarta: Gramedia.

Sweeney, A. (1980). Authors and audiences in traditional malay literature. Berkeley: University of Colifornia Press.

Rahman, F. (2010). Sastra anak dalam persimpangan, Jurnal Lensa Budaya, 5(1), 26-35.

Ratna, N. (2014). Peranan karya sastra, seni, dan budaya dalam pendidikan karakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rubin, D. (1995). Memory in oral traditions the cognitive psychology of epic, ballads, and counting-out rhymes. New York: Oxford University Press.

Tucker, E. (2008). Children’s folklore: a handbook. Westport, London: Greenwood Press.

Tulius, J. (2013). Family stories: oral tradition, memories of the past, and contemporary conflicts over land in mentawai-indonesia. Wacana, Journal of The Humanities of Indonesia, 15(1).

Udasmoro, W. (2012). Sastra anak dan pendidikan karakter. Yogyakarta: Program Studi Sastra Perancis Fak. Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada.

Hasanudin WS. (2006). Warisan budaya takbenda ungkapan tradisional minangkabau: kearifan lokal masyarakat tentang tunjuk ajar dan nilai-nilai budaya. Humanus, 15(2), 131-141. Padang: FPBS Universitas Negeri Padang.

Widyastuti, S.(2021). Resensi buku menimbang sastra anak. Diksi, 13(1), 104-105.

Wilson D, D. (2014). A study on oral tradition as a communication tool. International Journal of Social Sciences, 2(3), 7-10.

Zakaria, N., & Che R., (2013). Cerita rakyat sebagai penerapan nilai-nilai murni dalam kalangan kanak-kanak. Folklor dan Folklife Dalam Kehidupan Dunia Modern Kesatuan dan Keberagaman, ed. Endraswara, dkk. Yogyakarta:Ombak.




DOI: https://doi.org/10.21831/diksi.v29i2.43914

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Diksi



 

Jurnal Diksi is published by Faculty of Languages, Arts, and Culture, Universitas Negeri Yogyakarta. It is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Based on a work at http://journal.uny.ac.id/index.php/diksi

 

Our Journal has been Indexed by:

  

  

   

Diksi Journal is published by the Faculty of Languages, Arts, and Culture Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI)

Supervised by:


 
Translator
 
View My Stats