PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL WAIIB BAHASA JAWA DI SEKOLAH DASAR
Abstract
Pembelajaran bahasa Jawa di SD merupakan peletak dasar pemerolehan keterampilan berbahasa (nyemak, micara, maca, lan nulis). dengan menguasai keterampilan berbahasa, diharapkan tumbuh sikap positif di dalam diri murid yaitu rumangsa handarbeni, melu hangrungkebi, mulat sarira hangrasawani. Keterampilan berbahasa dan sikap dapat dicapai apabila bahasa Jawa diajarkan sebagaimana hakekat bahasa, yaitu sebagai alat komunikasi. oleh karena itu pembelajaran bahasa Jawa diarahkan pada pragmatika bahasa, penggunaan bahasa dalam tindak tutur, yang akhirnya dapat menuju ke arah kompetensi komunikatif. untuk itu pembelajaran perlu diarahkan pada pembelejaran secara komunikatif. pada pembelajaran bahasa Jawa secara komunikatif guru dituntut untuk AKREP (aktif, kreatif, dan produktif) sehingga kelas lebih menyenangkan, dinamis, variatif, dan kondusif untuk belajar bahasa Jawa. Hal ini sesuai dengan karakteristik Kurikulum1994. Semakin tinggi tingkatan semakin menuju ke taraf komunikatif peran guru sedangkan peran semakin jaran semakin berkurang, materi murid di dalam kelas bertambah. Untuk pembelajaran komunikatif guru dapat menggunakan strategi menguasai ATAP(akuisisi, transformasi, aplikasi). Apabila murid telah menguasai bahan bahasa Jawa (akuisisi) serta telah dapat mentransformasikan dan mengaplikasikan ilmu itu ke dalam penggunaan bahasa Jawa,tercapailah tujuan pembelajaran bahasa Jawa.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/jig%20cope.v5i02.5360
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Ilmiah Guru (JIG) COPE oleh http://journal.uny.ac.id/index.php/cope disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Indexed by: