KESENIAN LARAS MADYA SEBAGAI MATERI PELAJARAN SENI BUDAYA DALAM LIMA ORIENTASI NILAI PENDIDIKAN GAGE DAN BERLINER

Sagaf Faozata Adzkia, , Indonesia

Abstract


            Berkaitan dengan UU Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Menuntut seni diwajibkan masuk dalam kurikulum pendidikan nasional sebagai mata pelajaran seni budaya (UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Pasal 37). Pendidikan seni tergolong dalam pendidikan humanistik yang mencakup pendidikan nilai guna membentuk kecerdasan melalui cara berfikir yang kreatif. Gage dan Berliner menjelaskan lima orientasi nilai dalam pendidikan seni yang harus mengarah pada peningkatan nilai kepribadian, kecakapan hidup, kreativitas dan kognisi, meningkatkan rasa keingin tahuan, dan dapat menimbulkan kepekaan (Brian Hill, 1999:1). Kesenian Laras Madya sebuah perpaduan budaya Islam Jawa yang syarat dengan kandungan nilai, akan berguna bagi perkembangan karakter personal. Kesenian Laras Madya relevan untuk diaplikasikan dalam dunia pendidikan sebagai salah satu materi pelajaran seni budaya dalam pendidikan formal yang memenuhi lima orientasi nilai Gage dan Berliner. Tiga pembahasan dalam penulisan ini diantaranya deskripsi kesenian Laras Madya, relevansi kesenian Laras Madya sebagai materi pelajaran seni budaya, dan Laras Madya dalam lima orientasi nilai pendidikan Gage dan Berliner. Sebagai upaya pelestarian budaya dan pendukung kemajuan pendidikan di Indonesia.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/imaji.v14i1.9536

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Supervised by

RJI Main logo


Our Journal has been Indexed by:

       

 Creative Commons License

website statistics View My Stats