Program belajar bersama maestro dalam pengembangan pendidikan seni di SMA

Mellany Octa Salsabila Sugiarto, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia
Warih Handayaningrum, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia
Welly Suryandoko, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia

Abstract


Belajar Bersama Maestro (BBM) merupakan wahana belajar di mana peserta didik terlibat dalam proses kreatif yang dilakukan para maestro. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana program Belajar Bersama Maestro menjadi wadah pengembangan seni untuk siswa siswi tingkat SMA. Metode penelitian ini secara deskriptif dengan sumber data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam program Belajar Bersama Maestro pada sanggar Padnecwara pimpinan ibu Retno Maruti terdapat beberapa program untuk mengembangkan potensi pendidikan seni secara non formal pada siswa siswi tingkat SMA yaitu: pelatihan tari Rantaya dan Kumolo Bumi, pelatihan tata rias, pelatihan tata busana, serta pelatihan tata panggung dan artistik. Melalui program-program ini, siswa-siswi dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka di berbagai bidang seni, serta mengasah kemampuan mereka dalam hal tata rias, tata busana, dan tata panggung. Program Belajar Bersama Maestro ini memberikan kesempatan bagi siswa-siswi untuk belajar dari para ahli di bidang seni dan memperluas wawasan mereka dalam dunia seni secara keseluruhan.

 

Kata kunci: Belajar bersama maestro, program, pendidikan seni, SMA

 

Learning with the Maestro (BBM) program in the development of art education in high schools

 

Abstract

Learning with the Maestro (BBM) is a learning platform where students engage in the creative processes conducted by maestros. The aim of this study is to describe how the Learning with the Maestro program serves as a medium for the development of art for high school students. This descriptive study uses data from observations, interviews, and documentation. The results show that within the Learning with the Maestro program at the Padnecwara studio, led by Mrs. Retno Maruti, several programs exist to develop the potential of non-formal art education for high school students. These programs include training in Rantaya and Kumolo Bumi dance, makeup training, costume design training, and stage and artistic training. Through these programs, students can develop their skills and knowledge in various arts fields, as well as hone their abilities in makeup, costume design, and stage management. The Learning with the Maestro program provides students the opportunity to learn from experts in the arts and to broaden their horizons in the art world overall.

 

Keywords: Learning with the Maestro, program, art education, high school

Keywords


Belajar bersama maestro, program, pendidikan seni, SMA

Full Text:

PDF

References


Budiman, A., Sabaria, R., & Purnomo, P. (2020). Model Pelatihan Tari: Penguatan Kompetensi Pedagogik & Profesionalisme Guru. Panggung, 30(4), 532–548. https://doi.org/10.26742/panggung.v30i4.1370

Cresswell, J. W. (2020). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Memilih Diantara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Efendi, Y. K., & Nurullita, H. (2019). Perancangan Buku Kostum dan Tata Rias Gandrung Banyuwangi Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Daerah. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 7(1), 107–116.

Efrianto, E., Dona, R., Arios, R. L., Marbun, F., & Yulisman, Y. (2017). Bunga rampai Sumatera Selatan: maestro seni. Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat.

Haryono. (2014). Nyantrik Learning Model in the Field Experience Practice Program for The Bachelor ( S-1 ) Workforce Education Institutions. Dewantara: International Journal of Education, 2.

Jumantri, M. C., & Nugraheni, T. (2020). Pengkajian Gaya Busana Tari Jaipongan Karya Sang Maestro. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 4(1), 9. https://doi.org/10.24114/gondang.v4i1.16324

Pamardi, S., Haryono, T., -, R. M. S., & Kusmayati, A. M. H. (2016). Spiritualitas Budaya Jawa dalam Seni Tari Klasik Gaya Surakarta. Panggung, 24(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v24i2.118

Purwati, A., Malarsih, & Cahyono, A. (2019). The Process of Inheritace Ayu Mask Dance in Tanon Backwoods. Catharsis, 8(12), 60–68.

Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Sulastuti, I. K. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Rasa dalam Tari Jawa Gaya Surakarta. Jurnal Gelar, 11(1), 1–17.

Sulastuti, K. I. (2017). Bêdhaya êla-êla : Eksplorasi Kecerdasan Tubuh Wanita dan Ekspresi Estetika Rasa dalam Budaya Jawa. Kawistara, 7(1), 1–14.

Susanti, H. R. dan eny kusumastuti. (2012). Proses Pembelajaran Tari Rantaya Pada Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 13 Magelang. Proses Pembelajaran Tari Rantaya Pada Siswa Kelas Vii Di Smp Negeri 13 Magelang, 1(1), 1–10.

Trilestari, I., Setiawan, I. G. N., Nurrochsyam, M. W., Suwarningdyah, R. R., & Julizar, K. (2017). Pengembangan Kreativitas dan Apresiasi Karya Budaya: Evaluasi Program Belajar Bersama Maestro. Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud.

Wijaya, A., Putra, I. G. J., Budayana, I. W. G., & Wijaya, S. (2023). Mengabadikan Gerakan Tarian: Teknik Fotografi Panggung dan Slow Motion. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(2), 5197–5213.




DOI: https://doi.org/10.21831/imaji.v22i1.62192

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Supervised by

RJI Main logo


Our Journal has been Indexed by:

       

 Creative Commons License

website statistics View My Stats