Interaksi simbolik pertunjukan Jathilan Kridha Gumilar di Dusun Brengkel 1, Kabupaten Magelang

Dianvintya Ayu Cetamaya, Institut Seni Indonesia Surakarta, Indonesia
Mukhlas Alkaf, Institut Seni Indonesia Surakarta, Indonesia

Abstract


Jathilan Kridha Gumilar diprakarsai oleh Sujarwo. Kridha, diartikan sebagai gerakan atau tarian. Gumilar, diartikan pagelaran. Kridha Gumilar berarti pagelaran tari yang dipentaskan. Kesenian Jathilan yang muncul di dusun Brengkel bermula dari kegelisahan Sujarwo tatkala seringnya warga menanggap kesenian Jathilan dari desa lain pada acara tertentu. Sebab itu, Sujarwo berinisiatif membentuk kelompok kesenian Jathilan lalu menggerakannya. Warga sekitar mendukung terbentuknya kelompok tersebut terlebih masyakarat dusun juga menyukai kesenian. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan bentuk sajian serta menganalisis bentuk interaksi simbolik pertunjukan Jathilan Kridha Gumilar yang dikaji dengan menggunakan teori Interaksionsime Simbolik gagasan Erving Goffman. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan    etnografi, dan pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka yang relevan. Hasil penelitian ini antara lain: 1) Strategi kelompok Kesenian Jathilan Kridha Gumilar dalam membangun citra, dan beroleh kesan masyarakat penontonnya dengan bertindak aktif secara intensif mempertunjukan kesenian. 2) Salah satu pencitraan paling kuat dan muncul dalam kelompok Kesenian Jathilan Kridha Gumilar ihwal solidaritas dan inklusifitas untuk siapa saja yang ingin belajar kesenian. 3) Interaksi simbolik antara pemain dengan penonton melalui laku ‘berpura-pura’, terjadi proses transformasi sesaat dengan menjadi atau memerankan orang lain (trance) dan membuat penonton percaya.

 

Kata kunci: Jathilan, citra, pemain, penonton

 

The symbolic interaction of the Jathilan Kridha Gumilar performance in Dusun Brengkel 1, Magelang Regency

 

Abstract

Jathilan Kridha Gumilar was initiated by Sujarwo. Kridha is interpreted as movement or dance. Gumilar means performance. Kridha Gumilar means a dance performance that is staged. The Jathilan art that emerged in Dusun Brengkel began from Sujarwo’s unease when residents often invited Jathilan performances from other villages for certain events. Because of that, Sujarwo took the initiative to form a Jathilan art group and then put it into motion. Local residents support the formation of the group, especially the hamlet community who also like art. This article aims to describe the form of presentation and to analyze the form of symbolic interaction in the performance of Jathilan Kridha Gumilar which is studied using the theory of Symbolic Interactionism by Erving Goffman. The research method used is qualitative with an ethnographic approach, and data collection uses observation techniques, interviews, and relevant literature. The results of this study include: 1) The strategy of the Jathilan Kridha Gumilar arts group in building an image, and gaining the impression of the audience by acting actively and intensively performing arts. 2) One of the strongest and emerging images in the Jathilan Kridha Gumilar arts group is about solidarity and inclusiveness for anyone who wants to study art. 3) The symbolic interaction between the performers and the audience through the act of ‘pretending’ involves a momentary transformation by becoming or portraying someone else (trance), making the audience believe.

 

Keywords: Jathilan, image, performer, audience


Keywords


Jathilan, citra, pemain, penonton

Full Text:

PDF

References


Alkaf, M. (2013). Berbagai Ragam Sajen pada Pementasan Tari Rakyat dalam Ritual Slametan. Gelar: Jurnal Seni Budaya, 11(2).

Hadi, Y. Sumandiyo. 2012. Seni Pertunjukan dan Masyarakat Penonton. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Irianto, Agus Maladi. 2017. Interaksionisme Simbolik Pendekatan Antropologis Merespons Fenomena Keseharian. Semarang: Penerbit Gigih Pustaka Mandiri.

Maryono (2015). Analisa Tari. Surakarta: ISI Press.

Murgiyanto, S. (2018). Pertunjukan budaya dan akal sehat. Fakultas Seni Pertunjukan, IKJ.

Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi Pengantar: Dr. Amri Marzali MA. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Santosa, S. (2011). Komunikasi Seni: Aplikasi dalam Pertunjukan Gamelan. Surakarta: ISI Press.

Santosa, S. (2014). Drama sosial: imajinasi dalam seni. Surakarta: ISI Press.




DOI: https://doi.org/10.21831/imaji.v22i1.59664

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Supervised by

RJI Main logo


Our Journal has been Indexed by:

       

 Creative Commons License

website statistics View My Stats