Promoting creative imaginative learning for fine art education students in the 21st century

Zulfi Hendri, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


The development of science, technology, and art, and changes in the socio-cultural environment must be managed properly by the practitioners of fine art education at universities in preparing future art teachers. Learning methods that have been believed to be appropriate by lecturers must be reviewed, managed, and oriented to scientific truth and student needs. Today's art learning must prioritize creative imagination to the current level of development, so that later students will be professionally competent in their fields. The use of a creative imaginative approach is due to the fact that in art learning there is a relationship between the stages of the creative process (preparation, incubation, illumination, verification) and the psychological product of creating fine art. With creative imaginative learning models for art education students, the works made will always have novelty in ideas, forms, and techniques as one of the main goals of 21st century education that emphasizes the creativity development.

Keywords: creative imaginative learning, art education

 

Mewujudkan pembelajaran yang imajinatif kreatif bagi mahasiswa pendidikan seni rupa di abad 21

Abstrak

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,  serta perubahan lingkungan sosial-budaya, harus disikapi  dengan baik oleh penyelenggara pendidikan seni rupa di perguruan tinggi dalam menyiapkan calon guru seni rupa. Cara-cara pembelajaran yang selama ini diyakini benar oleh dosen harus ditelaah ulang, disesuaikan dan diorientasikan pada kebenaran ilmiah serta kebutuhan mahasiswa. Pembelajaran seni rupa sekarang ini harus mengutamakan kepada imajinasi kreatif sampai pada tingkat perkembangannya yang kekinian, sehingga kelak mahasiswa memiliki kompetensi dalam bidangnya secara profesional. Penggunaan pendekatan yang imajinatif kreatif dikarenakan dalam pembelajaran seni rupa ada hubungan antara tahap-tahap proses kreatif (persiapan, inkubasi, iluminasi, verifikasi) dan produk psikologis berkarya seni rupa. Dengan model pembelajaran yang imajinatif kreatif bagi mahasiswa pendidikan seni rupa, maka karya yang diciptakan akan selalu memiliki kebaruan dalam ide/gagasan, bentuk, dan teknik yang menjadi salah satu tujuan utama pendidikan abad 21 yang menekankan pengembangan kreativitas.

Kata kunci: pembelajaran imajinatif kreatif, pendidikan seni rupa

 


Full Text:

PDF

References


Dempsey, A. (2002). “Styles, Schools And Movements”, An Encyclopaedic Guide to Modern Art, Thames & Hudson Ltd, London.

Rusli, E. (2016). Imajinasi ke Imajinasi Visual Fotografi. Jurnal Rekam, Vol. 12 No. 2, hlm 91-106.

Hendri, Z. & Wulandari, D. (2022). Seni Rupa Anak & Pembinaannya: Perspektif Wacana Kreativitas dan Pedagogi Kreatif (I. Malebra (ed.); 1st ed.). Cantrik Pustaka.

Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Nelson, N. (2016). Kreativitas dan Motivasi dalam Pembelajaran Seni Lukis. Nusantara (Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial), Vol. 1 ISSN 2541-657X, hlm 42-59.

Susanto, M. (2011). Diksi Rupa: Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa. Edisi Revisi. Yogyakarta & Bali: Penerbit Dickti Art Lab & Jagad Art Space.

Tedjoworo, T. (2001). Imaji dan Imajinasi, Suatu telaah Filsafat Post Modern. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Popper, F. (1993). “Art of The Electronic Age”. Thames and Hudson Ltd. Published in 1993 by Harry N. Abrams Incorporated New York A Time Mirror Company.

Ruebcke, G. (2000). “Seni dan Teknologi”, dalam majalah Titian No. 9, Diterbitkan oleh United States Information Servicedi Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.21831/imaji.v20i2.52365

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Supervised by

RJI Main logo


Our Journal has been Indexed by:

       

 Creative Commons License

website statistics View My Stats