Kajian estetika batik Bledhak Pacitan: Ditinjau dari bentuk, makna, dan fungsinya

Nanang Setiyoko, Universitas Hayam Wuruk Perbanas, Indonesia

Abstract


Kajian ini merupakan kajian estetika untuk menjelaskan batik bledhak Pacitan dari segi bentuk (struktur), makna simbolis dan fungsi batik bledhak Pacitan dengan acuan analisis konsep estetika Edmund Burke Feldman. Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dilanjutkan dengan pengumpulan data observasional, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batik bledhak Pacitan dapat digolongkan menurut klasifikasi jenis motifnya, di antaranya batik bledhak motif tumbuhan terdiri dari batik bledhak sembagen awal, batik bledhak sembagen, batik bledhak ros, batik bledhak bunga, batik bledhak lung ros, batik bledhak jahe-jahe dan batik bledhak motif hewan terdiri dari batik bledhak sepasang merpati, batik bledhak burung, batik bledhak manuk emprit. Makna simbolis batik bledhak Pacitan sangat erat kaitannya dengan pengaruh adat istiadat penduduk desa Cokrokembang, di antaranya: bersih desa, endhog panggang mas, dan kethuk kenang. Batik bledhak Pacitan memiliki fungsi personal yang condong masuk kepada golongan seni benda pakai. Batik bledhak Pacitan memiliki fungsi sosial, yakni: 1) cenderung mempengaruhi perilaku masyarakat secara kolektif, 2) diciptakan untuk khalayak tertentu, dan 3) berfungsi sebagai alat untuk memperoleh pengakuan sosial. Fungsi fisik batik bledhak Pacitan, yakni: 1) sebagai busana (fashion), 2) sebagai cinderamata (souvenir), dan 3) sebagai hiasan dinding.

 

Kata kunci: estetika, batik bledhak, bentuk, makna, fungsi

 

Study of Pacitan Bledhak batik aesthetics: Review from its shape, meaning, and function

 

Abstract

This is a study of the aesthetics of bledhak Pacitan’s batik. This research aim is to explain bledhak in terms of form (structure), symbolic meaning and function with the help of Edmund Burke Feldman's aesthetic concept. This study used qualitative descriptive research methods followed by collecting observational data, in-depth interviews, and documentation. Batik bledhak can be classified according to the types of motifs, bledhak plant motif including bledhak sembagen awal, batik bledhak sembagen, batik bledhak ros, batik bledhak bunga, batik bledhak lung ros, batik bledhak jahe-jahe and batik bledhak animal motif including batik bledhak sepasang merpati, batik bledhak burung, batik bledhak manuk emprit. Symbolic meanings of bledhak are closely related to the influence of the traditions of the people of Cokrokembang village, including village cleaning, endhog, and kethuk kenang. The result of the study is that bledhak has a unique function that tends to fall into applied art. Batik bledhak has social functions: 1) tends to influence collective people's behaviour, 2) is created for specific audiences, and 3) serves as a tool to gain social recognition. Batik bledhak is used as1) fashion, 2) souvenirs, and 3) wall decoration.  

 

Keywords: aesthetics, batik bledhak, form, meaning, function


Keywords


estetika, batik bledhak, bentuk, makna, fungsi

Full Text:

PDF

References


Anshori, Y., & Kusrianto, A. (2011). Keeksotisan batik Jawa Timur: Memahami motif dan keunikannya. Jakarta: Elex Media Komputindo

Candra, I. A. I. (2021). Analisis motif batik Maluku dalam membangun pendidikan multikultural. Imaji, 19(2), 133-142

Djumeno, N. S. (1990). Batik dan mitra: Batik and its kind. Jakarta: Djambatan

Feldman, E. B. (1967). Art as image and idea. New Jersey: The University of Georgia Prentice Hall, Inc, Englewood Cliff

Gustami, S. P. (2000). Seni kerajinan mebel ukir Jepara, kajian estetik melalui pendekatan multidisiplin. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Haryono, T. (2008). Seni pertunjukan dan seni rupa dalam perspektif arkeologi seni. Yogyakarta: ISI Press Solo

Melany & Nirwana, A. (2015). Kajian estetik topeng Malangan (Studi kasus di sanggar Asmorobangun, desa Kedungmonggo, kec. Pakisaji, kab. Malang). Imaji, 13(2), 11-29

Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif. Terjemahan Tjetjep Rohendi. Jakarta: Universitas Indonesia

Moleong, L. J. (2004). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nazir, M. (2003). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Sedyawati, E. (1991). Seni dalam masyarakat Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia

Soedarsono, R. M. (2003). Seni pertunjukan dari perspektif politik, sosial dan ekonomi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Susanto, S. (1984). Seni dan teknologi kerajinan batik. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Menengah Kejuruan

Toekio, M. S. (1987). Mengenal ragam hias Indonesia. Bandung: Angkasa




DOI: https://doi.org/10.21831/imaji.v20i1.48293

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Supervised by

RJI Main logo


Our Journal has been Indexed by:

       

 Creative Commons License

website statistics View My Stats