SENI PERTUNJUKAN SINTREN DI DESA CANGKUANG KECAMATAN BABAKAN KABUPATEN CIREBON DI ERA COVID-19

Robi Pamungkas, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract


Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan seni pertunjukan Sintren di Babakan Cirebon terkait dengan penyebarannya dan perubahan fungsinya dalam perspektif historis. Metode yang digunakan adalah metode sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sintren berkembang di pesisir utara Jawa serta Jawa Tengah sebelah barat dan Jawa Barat sebelah timur, termasuk di dalamnya Babakan. Fungsi sintren dari masa ke masa terus berubah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu faktor agama (budaya), politik, dan ekonomi. Pada awalnya Sintren merupakan sarana ritual yang sakral. Ketika Islam dating, Sintren berubah menjadi sarana hiburan yang mengandung pesan moral sebagai media dakwah. Pada masa kolonial Sintren tetap sebagai sarana hiburan, tetapi berfungsi sebagai media politik perlawanan terhadap pemerintah kolonial. Hingga saat ini Sintren masih tetap sebagai hiburan, namun sudah dipengaruhi oleh faktor ekonomi demi Sintren tetap disukai masyarakat. Maka, pertunjukan Sintren dimodifikasi dengan lagu-lagu modern, seperti dangdut dan Melayu.

Kata Kunci: sintren, babakan, penyebaran, fungsi, historis

 

Abstract

This paper aims to describe the performing arts of Sintren in Babakan Cirebon related to its distribution and changes in its function from a historical perspective. The method used is the historical method. The results showed that Sintren developed on the north coast of Java and Central Java in the west and West Java in the east, including Babakan. Sintren function from time to time continues to change. This is influenced by several factors, namely religious (cultural), political, and economic factors. At first, Sintren was a sacred ritual tool. When Islam came, Sintren turned into a means of entertainment that contained a moral message as a medium of da'wah. During the colonial period, Sintren remained as a means of entertainment, but functioned as a political medium of resistance to the colonial government. Until now, Sintren still remains as entertainment, but has been influenced by economic factors so that Sintren is still liked by the community. So, the Sintren performance was modified with modern songs, such as dangdut and Malay.

 

Keywords: sintren, babakan, spread, function, historical


Full Text:

PDF

References


Boomgaard, Peter. 2004. Anak Jajahan Belanda-Sejarah Sosial dan Ekonomi Jawa 1795-1880. Terj. Monique Soesman, Koesalah Soebagyo Toer. Jakarta: KITLV-Jakarta.

Cortesao, Armando. 2015. Suma Oriental Karya Tome Pires: Per jalanan dari Laut Merah ke Cina dan Buku Francisco Rodrigues. Terj. Adrian Perkasa dan Anggita Pramesti. Yogyakarta: Ombak.

de Haan, F. 1912. Priangan-De Preanger Regentschappen onder het Nederlandsch Bestuur tot 1811. Deerde Deel (III). Terj. Sulaeman Anggapradja. Batavia: G. Kolff & Co. Batavia.

Fulbrook, Mary. 2002. Historical Theory. London & New York: Routledge.

Furnivall, J. S. 2009. Hindia Belanda-Studi tentang Ekono mi Majemuk. Terj. Sjamsudin Berlian. Jakarta: Freedom Institute.

Garraghan, Gilbert J. 1947. A Guide to Historical Method. New York: Fordham University Press.

Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Lubis, Nina Herlina dkk. 2003. Sejarah Tatar Sunda. Jilid I. Bandung: Satya Historika.

Lubis, Nina Herlina dkk. 2015. Sejarah Kebudayaan Sunda. Bandung.

Nugraha, Awaludin. 2012. Industri Indigo dan Kehidupan Sosial Ekonomi di Keresidenan Cirebon 1830-1864. Jatinangor: Sastra Unpad Press.

Prawiradiredja, Mohammed Sugianto. 2005. Cirebon-Falsafah, Tradisi, dan Adat Budaya. Jakarta: Perum Percetakan Negara RI PNRI.

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.




DOI: https://doi.org/10.21831/imaji.v19i1.37532

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Supervised by

RJI Main logo


Our Journal has been Indexed by:

       

 Creative Commons License

website statistics View My Stats