AKAR RADIKALISME ISLAM DI INDONESIA

Sun c Ummah, MKU UNY, Indonesia

Abstract


“Agama sudah semestinya ditinggalkan manusia bukan karena alasan teologis, tetapi karena agama telah menjadi sumber kekerasan sekarang ini dan pada setiap zaman di masa yang lalu”. Ungkapan Harris dalam The End of Faith: Religion: Terror and the Future of Reason ini patut direnungkan karena maraknya berbagai isu kekerasan, bentrokan, permusuhan, di ranah sosial politik pada ujungnya sering berakhir pada permasalahan agama. Agama sangat potensial menyulut api kekerasan tetapi media massa ditengarai juga sangat berperan dalam menyulut api permusuhan ini. Tidak hanya itu, pencarian identitas Muslim yang takkunjung usai serta tekanan sosiopolitik dan sosiohistoris Barat yang merepresentasikan Islam sebagai agama teror, menambah runyam dan buruknya representasi Islam di mata agama lainnya. Untuk itu diperlukan pemahaman bahwa Islam adalah agama perdamaian yang membawa kesejukan bagi agama dan kepercayaan lainnya. “Agama dan kepercayaan boleh berbeda-beda tetapi bertuhan satu jua”. Dengan berdasar pada landasan ini diharapkan tidak terjadi “right or wrong is my country”, hanya mendaku bahwa agamakulah yang paling benar.

hi[� a.�_��[p>

 

ganegarQ� ss�_�Q telah berfungsi sebagai alat penguasa untuk melanggengkan kekuasaan. Sosok Pendidikan Kewarganegaraan (Civic atau Citizenship) yang demikian memang sering muncul di sejumlah negara, khususnya negara-negara berkembang termasuk Indonesia. 

 


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/hum.v12i1.3657

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)

Supervised by

RJI Main logo


Our Journal has been Indexed by

    


Creative Commons License
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum by http://journal.uny.ac.id/index.php/humanika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

View My Stats