Multimedia pembelajaran anti korupsi untuk menanamkan nilai kejujuran dan kesederhanaan pada siswa sekolah dasar di Yogyakarta

Sisca Rahmadonna, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan multimedia interaktif pendidikan anti korupsi untuk menanamkan nilai kejujuran dan kesederhanaan pada siswa sekolah dasar di Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan dalam keseluruhan penelitianini adalah Research and Developmet (R & D). Subjek penelitian adalah para siswa sekolah dasar di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan angket, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yang didukung focus group discussion (FGD) serta bukucatatan lapangan/logbook sebagai teknik pengumpulan dataData yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif dankualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru membutuhkan alternative pembelajaran yang dapat menanamkan nilai-nilai integritas pada siswa dan multimedia pembelajaran anti korupsi yang dikembangkan melalui dua tahap pengembangan (Pengembangan media dan pengembangan materi) dan telah divalidasi ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran untuk menanamkan nilai integritas, khususnya kejujuran dan kesederhanaan.

Full Text:

PDF

References


Amstrong, Thomas. 2. (2003). Sekolah Para Juara. Bandung: Mizan Media Utama.

Borg, Walter. R. & Gall, M., D. (1989). Educational research: an introduction (4th ed.). New York & London: Logman.

Branch, Robert Maribe. 2010. Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer.

Buckingham, W. e. (2011). The Philosophy Book. London: DK Dorling Kindersley.

Degeng, I Nyoman Sudana. 2018. Ilmu Pembelajaran: Klasifikasi Variable untuk pengembangan Teori dan Penelitian. Yogyakarta: Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia.

Hujair AH. Sanaky. 2009. Pendidikan Anti Korupsi. Bahan Kuliah: Dinamika Pemikiran Dalam Islam Peran Teknologi Informasi Internet Sebagai Media e-learning. [diunduh, Mei 24, 2016]

Looijenga, Annemarie, dkk. 2015. The effect of iteration on the Design Performance of Primary School Children. International Journal of Technology and Design Education. (25) (1), pp. 1-23. February 2015. Springer. DOI 10.1007/s10798-014-9271-2.

Gredler, Margaret E. 2013. Learning and Instruction. Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Harian Terbit. 2016. ICW: Tahun 2015, Kerugian Negara Akibat Korupsi Rp. 31.077 Triliun. Artikel dipublish pada Rabu, 24 Februari 2016. http://nasional.harianterbit.com [diunduh, Mei 22, 2016]

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (2006). Memahami Untuk Membasmi: Buku Saku Untuk Memahami Tindak Pidana Korupsi, Jakarta: KPK.

Kompas. (2013). “Mencari Pemimpin Berintegritas Publik“. Tersedia pada: http://nasional.kompas.com/read/2013/06/04/12424423/Mencari.Pemimpin.Berintegritas.Publik, [terakhir dikunjungi 25 Mei 2016]

Philips, Rob. (1997). The developers handbook to interactive multimedia (practcal guide for educational application). London: Kogan Page.

Reza A.A Wattimena. (2012) Filsafat Anti Korupsi. Membedah Hasrat Kuasa, Pemburuan Kenikmatan, dan Sisi Hewani Manusia di Balik Korupsi. Yogyakarta: Kanisius

Slamet Suyanto. (2003). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Transparency International (TI). (2015). “Corruption Perception Index 2015.” tersedia pada: www.transparency.org [diunduh April 10, 2016]

United Nations Convention Against Corruption (UNCAC). Tersedia pada: https://www.unodc.org/documents/brussels/UN_Convention_Against_Corruption.pdf [terakhir dikunjungi pada 25 Mei 2016]

Wibowo, R.A. (2015). “Mencegah Korupsi di Pengadaan Barang dan Jasa: Apa yang sudah dan yang masih harus dilakukan? (“Preventing Corruption in Public Procurement: what has been done and what should be done?”), Jurnal Integritas, (1) (1): pp 37-60.




DOI: https://doi.org/10.21831/ep.v1i2.34970

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Epistema

Flag Counter

View My Stats Epistema