WAHYU, ILMU, dan LAKU

Husain Haikal,

Abstract


Pesan-pesan pendidikan yang disajikan Aa Gym, atau Aa,
panggilan akrab dai dambaan umat, dalam buku yang diresensi
ini terasa bermakna. Benar-benar lebih bermakna saat bangsa ini
dilanda krisis multi dimensi. Krisis semakin mengakar dan melebar
tanpa ada tanda-tanda akan berakhir sekalipun telah menginjak tahun
keenam. Sementara itu, keadaan semakin bertambah memprihatin­
kan karena perilaku para elit semakin gegabah, sedangkan mereka
yang tergolong
wong alit, orang keeil, sesemakin ditimpa berbagai
beban yang berupa kenaikan listrik dan berkurangnya subsidi
minyak, sementara para penguasa dapat berpesta pora dengan berbagai penghasilan tarnbahan yang tak terhitung jumlahnya, baik
sebagai pelindung, penanggung jawab dan sejenisnya. Tak terhitung
lagi beragarn musibah yang silih berganti datang menimpa, seperti
tanah longsordi berbagai daerah, kebakaran
di Kalijodo, Manggarai,
dan Tanah Abang serta berbagai penggusuran. Sebagian musibah
tadi sesemakin terasa berbau rekayasanya karena sikap kritis rakyat
dan semakin bermaknanya peran mass media. Benar prosentase
mereka yang miskin semakin 'berkurang', tetetapi mereka bukan
bertambah sejahtera, justrusebaliknya
mef.eka 'semakin terpuruk
sebab mereka hidup di bawah
garis kemiskinan. Dengan berdasarkan wahyu, Aa mencoba melakukan beberapa
tero bosan dalam ilmu, khususnya lagi dalam bidang pendidikan. Dai
ini tidak terpaku pada berbagai bingkai yang telah menjebak para
pemain utama dunia pendidikan sehingga sebagian mereka semakin
beku. Mereka merasa mantap dan tenggelarn dalarn berbagai
rutinitas yang
ada. Setelah melakukan berbagai penyesuaian dalam
mengatasi berbagai kendala, tarnpak berbagai hasil yang meng­
gembirakan dari jerih payah
Aa. Semua ini diwujudkan dalam
berbagai aktivitas
di Pesantren Darut Tauhid, atau DT, seperti
broadcasting, penyelenggaraan haji, pelayanan jasa, koperasi, media,
manufaktur, perdagangan, penerbitan, serta sejenisnya. Semuanya
relatif berjalan lancar, sekalipun awalnya agak tertatih-tatih karena
belum terdidiknya SDM yang terlibat. Sebagian SDM yang tersedia
berasal dari masyarakat sekeliling. Umumnya mereka adalah
tergolong kurang mampu, baik dari segi finansial, ilmu, atau
berbagai ketrarnpilan lainnya. Melihat
'dinarnika pesantren ini, wa­
jarlah apabila Pesantren Daarut Tauhid disebut sebagai sejenis
Community Development

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/cp.v1i1.8679

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

Social Media:

     


 

 Creative Commons License
Jurnal Cakrawala Pendidikan by Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan UNY is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/index.

Translator
 
 web
    analytics
View Our Stats